a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik bagi orang lain, yaitu: perkelahian, perkosaan, perampokan, dan pembunuhan.
b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi, yaitu: perusakan, pencurian, pencopetan, dan pemerasan.
c. Kenakalan yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain, yaitu: pelacuran dan penyalahgunaan obat.
d. Kenakalan yang melawan status, yaitu: membolos, melarikan diri dari rumah, dan membantah perintah orang tua.
Perolehan skor yang tinggi pada skala kecenderungan kenakalan remaja menunjukkan bahwa subjek mempunyai kecenderungan kenakalan yang tinggi,
sedangkan perolehan skor yang rendah pada skala kecenderungan kenakalan remaja menunjukkan bahwa subjek mempunyai kecenderungan kenakalan
yang rendah.
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah remaja berusia 15 sampai 18 tahun yang berada di sekolah swasta Kota Yogyakarta. Peneliti memilih usia remaja karena
pada masa remaja seseorang mengalami masa peralihan dari anak-anak menuju ke masa dewasa yang meliputi aspek fisik, kognitif, dan psikososial Papalia, Olds,
Feldman, 2008; Santrock, 2002. Pada masa peralihan tersebut remaja juga mengalami berbagai konflik dalam dirinya. Sarwono 2011 mengatakan bahwa
remaja menunjukkan perilaku cenderung sulit diatur dan mudah terangsang perasaannya.
Peneliti memilih remaja dengan rentang usia antara 15 sampai 18 tahun. Menurut Rousseau dalam Sarwono, 2008, usia 15 sampai 20 tahun disebut
sebagai masa kesempurnaan remaja adolescence proper. Pada masa tersebut remaja mengalami puncak
perkembangan emosi karena timbul gejala memperhatikan orang lain, memperhatikan harga diri, dan munculnya dorongan
seks. Di samping itu, peneliti memilih sekolah swasta karena sekolah swasta di
Yogyakarta mempunyai persentase melakukan kenakalan remaja lebih banyak dibandingkan dengan sekolah negeri. Peneliti juga mengamati bahwa siswa-siswi
dari sekolah swasta cenderung heterogen sehingga kemungkinan mengalami konflik cenderung lebih besar.
E. Metode Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Teknik probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Sangadji
Sopiah, 2010. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling
, yaitu pengambilan sampel yang ditentukan secara acak pada sampel pertama dan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
Sangadji Sopiah, 2010. Sampel penelitian ini adalah remaja sekolah swasta Kota Yogyakarta dan berusia 15 sampai 18 tahun.
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, yang kemudian akan
digunakan sebagai jawaban penelitian Siregar, 2013. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan skala kesepian dan skala
kecenderungan kenakalan remaja kepada subjek penelitian. Jenis skala yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert. Peneliti
menggunakan Skala Likert karena skala tersebut dapat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi subjek mengenai fenomena tertentu Siregar, 2013. Sejalan dengan
itu, Azwar 1998 mengatakan bahwa Skala Likert dapat mengungkapkan distribusi respon sikap pro dan kontra setuju dan tidak setuju terhadap suatu
objek sosial. Pernyataan sikap pada Skala Likert dibagi menjadi dua macam item, yaitu
favorable dan unfavorable. Item favorable berisi pernyataan-pernyataan yang
mendukung objek sikap atau indikator variabel yang akan diteliti. Sedangkan, item unfavorable berisi pernyataan-pernyataan yang tidak mendukung objek sikap
atau indikator yang akan diteliti Azwar, 1998. Namun,
pada skala kecenderungan kenakalan remaja pernyataan hanya terdiri dari item favorable.
Hal ini dilakukan untuk menghindari faking good dan terjadinya negasi pada pernyataan favorable.
Kedua skala pada penelitian ini akan dijadikan satu kesatuan dalam bentuk booklet
. Adapun rincian dari kedua skala tersebut adalah sebagai berikut:
1. Skala Kesepian
Skala kesepian digunakan untuk mengukur tingkat kesepian yang dialami oleh subjek penelitian. Item-item pada skala ini terdiri dari dua macam, yaitu
item favorable dan unfavorable. Item favorable didasarkan pada pernyataan yang mendukung manifestasi
kesepian. Sedangkan, item unfavorable
didasarkan pada pernyataan yang tidak mendukung manifestasi kesepian. Manifestasi kesepian antara lain manifestasi afektif, kognitif, dan perilaku.
Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu “Sangat Setuju” SS, “Setuju” S, “Tidak Setuju” TS, dan “Sangat Tidak Setuju” STS. Jumlah
item pada penelitian ini adalah 50 buah, yang terdiri dari 25 item favorable dan 25 item unvaforable.
Tabel 3.1 Blue Print Skala Kesepian
No. Aspek
Item Total
Favorable Unfavorable
1. Manifestasi afektif
8 8
16 33,3
2.
Manifestasi kognitif
8 8
16 33,3
3. Manifestasi perilaku
9 9
18 33,4
Total item 50
100