Kesepian Kecenderungan Kenakalan Remaja

Peneliti memilih remaja dengan rentang usia antara 15 sampai 18 tahun. Menurut Rousseau dalam Sarwono, 2008, usia 15 sampai 20 tahun disebut sebagai masa kesempurnaan remaja adolescence proper. Pada masa tersebut remaja mengalami puncak perkembangan emosi karena timbul gejala memperhatikan orang lain, memperhatikan harga diri, dan munculnya dorongan seks. Di samping itu, peneliti memilih sekolah swasta karena sekolah swasta di Yogyakarta mempunyai persentase melakukan kenakalan remaja lebih banyak dibandingkan dengan sekolah negeri. Peneliti juga mengamati bahwa siswa-siswi dari sekolah swasta cenderung heterogen sehingga kemungkinan mengalami konflik cenderung lebih besar.

E. Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Teknik probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Sangadji Sopiah, 2010. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling , yaitu pengambilan sampel yang ditentukan secara acak pada sampel pertama dan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu Sangadji Sopiah, 2010. Sampel penelitian ini adalah remaja sekolah swasta Kota Yogyakarta dan berusia 15 sampai 18 tahun.

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, yang kemudian akan digunakan sebagai jawaban penelitian Siregar, 2013. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan skala kesepian dan skala kecenderungan kenakalan remaja kepada subjek penelitian. Jenis skala yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert. Peneliti menggunakan Skala Likert karena skala tersebut dapat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi subjek mengenai fenomena tertentu Siregar, 2013. Sejalan dengan itu, Azwar 1998 mengatakan bahwa Skala Likert dapat mengungkapkan distribusi respon sikap pro dan kontra setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial. Pernyataan sikap pada Skala Likert dibagi menjadi dua macam item, yaitu favorable dan unfavorable. Item favorable berisi pernyataan-pernyataan yang mendukung objek sikap atau indikator variabel yang akan diteliti. Sedangkan, item unfavorable berisi pernyataan-pernyataan yang tidak mendukung objek sikap atau indikator yang akan diteliti Azwar, 1998. Namun, pada skala kecenderungan kenakalan remaja pernyataan hanya terdiri dari item favorable. Hal ini dilakukan untuk menghindari faking good dan terjadinya negasi pada pernyataan favorable.