Skema Penelitian Hipotesis Penelitian

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan pada suatu variabel dengan cara memberikan spesifikasi kegiatan atau perilaku supaya dapat diukur Sangadji Sopiah, 2010. Definisi operasional pada penelitian ini, yaitu:

1. Kesepian

Kesepian adalah ketidaknyamanan subjektif yang disebabkan oleh ketidakpuasan berelasi dengan orang lain. Kesepian pada penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala kesepian yang didasarkan pada manifestasi kesepian yang dikemukakan oleh Peplau dan Perlman 1982, yaitu manifestasi afektif, manifestasi kognitif, dan manifestasi perilaku. Peneliti menggunakan manifestasi kesepian karena manifestasi kesepian yang dikemukakan oleh Peplau dan Perlman lebih spesifik dalam menampakkan kesepian yang terjadi pada diri seseorang. Pada penelitian ini, perolehan skor yang tinggi pada skala kesepian menunjukkan bahwa subjek mempunyai perasaan kesepian yang tinggi, sedangkan perolehan skor yang rendah pada skala kesepian menunjukkan bahwa subjek mempunyai perasaan kesepian yang rendah.

2. Kecenderungan Kenakalan Remaja

Kecenderungan kenakalan remaja adalah kecenderungan perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial karena melanggar hukum dan dilakukan oleh individu di bawah 18 tahun yang dipicu oleh pengabaian sosial. Alat ukur yang digunakan didasarkan pada bentuk kenakalan remaja yang dikemukakan oleh Jensen dalam Sarwono, 2008, yaitu: a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik bagi orang lain, yaitu: perkelahian, perkosaan, perampokan, dan pembunuhan. b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi, yaitu: perusakan, pencurian, pencopetan, dan pemerasan. c. Kenakalan yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain, yaitu: pelacuran dan penyalahgunaan obat. d. Kenakalan yang melawan status, yaitu: membolos, melarikan diri dari rumah, dan membantah perintah orang tua. Perolehan skor yang tinggi pada skala kecenderungan kenakalan remaja menunjukkan bahwa subjek mempunyai kecenderungan kenakalan yang tinggi, sedangkan perolehan skor yang rendah pada skala kecenderungan kenakalan remaja menunjukkan bahwa subjek mempunyai kecenderungan kenakalan yang rendah.

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah remaja berusia 15 sampai 18 tahun yang berada di sekolah swasta Kota Yogyakarta. Peneliti memilih usia remaja karena pada masa remaja seseorang mengalami masa peralihan dari anak-anak menuju ke masa dewasa yang meliputi aspek fisik, kognitif, dan psikososial Papalia, Olds, Feldman, 2008; Santrock, 2002. Pada masa peralihan tersebut remaja juga mengalami berbagai konflik dalam dirinya. Sarwono 2011 mengatakan bahwa remaja menunjukkan perilaku cenderung sulit diatur dan mudah terangsang perasaannya.