Proses Produksi di Billet Plant

Pukul 19.00-20.00 WIB Istirahat Pukul 20.00-23.00 WIB Kerja aktif c. Shift III Pukul 23.00-04.00 WIB Kerja Aktif Pukul 04.00-05.00 WIB Istirahat Pukul 06.00-07.00 WIB Kerja aktif Hari minggu dan hari-hari besar lainnya merupakan hari libur, namun pada hari libur terkadang pabrik juga beroperasi untuk tujuan tertentu.

2.4. Proses Produksi

PT. Cakra Compact Aluminium Industries memproduksi dua jenis produk yaitu billet dan profil aluminium. Oleh karena itu, perusahaan memiliki 2 jenis proses produksi yaitu proses produksi di bagian billet dan di bagian ekstrusi. Berikut ini akan diuraikan proses produksi di PT. Cakra Compact Aluminium Industries berdasarkan bagian-bagian produksinya.

2.4.1. Proses Produksi di Billet Plant

Proses pembuatan billet melalui tahapan-tahapan proses, yaitu : 1. Proses Melting 2. Proses Holding 3. Proses Degasser 4. Proses Filtering 5. Proses Casting 6. Proses Homogenezing 7. Proses Cutting 8. Packing Urutan proses pembuatan billet tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Proses Melting Proses melting merupakan rangkaian proses untuk mencairkan bahan baku serta master alloy sesuai dengan persentase standar produksi. Bahan baku dan scrap dari penumpukan dibawa ke bagian melting dengan menggunakan forklift. Bahan baku kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam melter charging machine dengan menggunakan forklift. Selanjutnya dengan menggunakan melter charging machine, bahan baku tersebut dimasukkan ke dalam melter furnace untuk dicairkan. Setelah itu dimasukkan master alloy yaitu AlSi, AlMn, AlCu, AlCr, Mg sesuai dengan persentase yang telah ditentukan untuk menambah persentase sesuai dengan standar produksi. Cairan tersebut kemudian diaduk dengan menggunakan forklift. Kemudian ditebarkan serbuk coverall pada cairan dan ditunggu beberapa saat sampai asapnya menghilang. Pemberian serbuk coverall menyebabkan kotoran- kotoran yang ada menjadi muncul ke permukaan dan kemudian kotoran tersebut ditarik dengan menggunakan skimmer yang digerakan oleh forklift. Pemeriksaan pada komposisi cairan dilakukan untuk mengetahui apakah komposisi cairan tersebut sudah tepat atau belum. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil sampel cairan, kemudian sampel tersebut dipotong untuk memperoleh permukaan yang halus dan kemudian diperiksa komposisinya dengan menggunakan spectrometer sehingga komposisi dari cairan dapat diketahui dengan pasti. Hasil pemeriksaan disesuaikan dengan standar yang berlaku sehingga jika terdapat kekurangan persentase dari salah satu unsur maka operator kembali menambahkan master alloy dari unsur yang masih kurang. Proses melting ini berlangsung selama 4-5 jam. Jika proses selesai, cairan Aluminium kemudian ditransfer ke holder melalui launder dengan temperatur minimal 750 o C. Dengan cara tilting, hidrolik furnace dapat dimiringkan sehingga cairan dapat mengalir ke launder. 2. Proses Holding Proses holding pada dasarnya bertujuan untuk menahan temperatur cairan sehingga sesuai dengan temperatur yang diinginkan untuk proses casting serta untuk meratakan cairan dan membersihkan kotoran sisa proses melting. Pada proses holding, cairan diaduk kembali dengan menggunakan forklift, kemudian diambil sampel untuk memeriksa komposisi. Jika sesuai dengan komposisi standar produksi, maka temperatur cairan ditahan sekitar 740 o C. Penahanan temperatur ini dilakukan melalui box control yang secara otomatis dapat mendeteksi temperatur cairan tersebut. Proses holding berlangsung selama ± 1 jam. Holder akan bergerak miring jika suhu telah benar-benar stabil dan cairan akan mengalir melalui launder ke degasser. 3. Proses Degasser Proses degasser merupakan proses pengadukan cairan aluminium sehingga campuran AlTiB dari grain refainer dapat tercampur dengan rata. Kecepatan penyuntikan AlTiB pada cairan aluminium adalah 50–100 cmmenit. Pada proses degasser ini juga dilakukan penghembusan gas N 2 yang bertujuan untuk menangkap gas hidrogen yang terdapat pada cairan aluminium. Penangkapan ini bertujuan untuk menghindari cacat logam yang tidak terlihat setelah billet selesai dicetak karena gas hidrogen akan membentuk rongga udara di bagian dalam billet. Volume N 2 yang umumnya digunakan pada proses filtering ini adalah 45 SCFH Standart Cubic Feet Hour. 4. Proses Filtering Filtering merupakan proses dimana Aluminium disaring dari kotoran- kotoran ataupun butiran-butiran Aluminium yang tidak melebur bersama cairan. Pada proses filtering, dilakukan pemasangan jaring pada launder. Filter yang digunakan adalah ceramic foam filter dengan ukuran 17 x 17 x 2” dengan 20 PPI pore per Inch dengan ukuran diameter hole ± 1-2 mm. Cairan yang telah di-filter akan dialirkan melalui launder ke vertical casting yang selanjutnya masuk ke proses casting. 5. Proses Casting Proses casting dilakukan dengan cara mengalirkan cairan Aluminium ke masing-masing lubang pada cast table. Aliran cairan Aluminium tersebut akan menyebabkan turunnya platen secara otomatis sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan. Dengan bantuan tekanan udara, lubricant oil dan air yang dialirkan akan terus bersirkulasi di masing-masing lubang casting saat cairan aluminium masuk ke dalam lubang hingga cetakan casting berisi penuh. Lubricant oil digunakan agar diperoleh permukaan billet yang rata pada akhir proses. Sedangkan air berguna untuk mempercepat proses pendinginan sehingga diperoleh hasil billet yang baik. Proses casting telah selesai dilakukan apabila panjang billet yang diinginkan telah tercapai. Kemudian, billet dipindahkan ke meja pendingin dengan menggunakan electric crane dan dicantumkan kode produksinya. Setelah dingin, maka billet dimasukkan ke dalam mesin homogenizer dengan menggunakan forklift. 6. Proses Homogenezing Dengan menggunakan homogenizer charging machine, billet dari bagian casting dimasukkan ke homogenizer oven. Setelah billet masuk maka pintu homogenizer ditutup dan homogenizer di-switch pada posisi on. Billet dipanaskan selama ± 8 jam pada suhu 560 o C - 580 o C dan kemudian segera didinginkan pada cooling tunnel. Hal ini dilakukan sesegera mungkin agar billet tidak menjadi terlalu lentur ketika diekstrusi. Proses pendinginan ini dilakukan selama ± 3,5 jam sambil tetap diperhatikan agar suhu billet dapat turun sekitar 200 o C tiap jamnya. Dengan menggunakan charging machine, billet dikeluarkan dari cooling tunnel dan diletakkan di penumpukan sementara untuk kemudian dipotong oleh operator bagian cutting. 7. Proses Cutting Setelah melalui proses homogenizer, maka billet yang akan di-packing dibawa ke bagian pemotongan dimana billet dipotong sesuai dengan ukuran permintaan pesanan customer. Sedangkan billet yang akan diproses lebih lanjut ditumpuk di area penumpukan menunggu proses ekstrusi. 8. Packing Pengepakan dilakukan apabila billet telah selesai dipotong sesuai ukuran permintaan konsumen. Billet diikat dengan menggunakan kawat billet yang terbuat dari seng yang disangga dengan kayu pada kedua ujungnya. Satu ikatan terdiri dari enam batang billet. Kemudian billet ditumpuk di ready stop billet area tempat penyimpanan dengan menggunakan forklift dan siap untuk dikirim pada konsumen. Block diagram proses pembuatan billet dapat dilihat pada Gambar 2.2. Ingot, Scrap, and Master Alloy Charging MELTING PROCESS Alloy processing, temp 720 – 730 C Skimming Spectometer Checking Holding Refining Degasting Process Temp 720 – 730 C Casting Process O O Homogenizing Billet Process Cooling Process Cutting Packing Grain AlTiB Nitrogen Gass Filtering Gambar 2.2. Block Diagram Proses Pembuatan Billet

2.4.2. Proses Produksi di Extrusion Plant