5.2.4. Penentuan Waktu Baku
Berdasarkan penilaian rating factor dan allowance, maka dapat dihitung waktu baku masing-masing proses sebagai berikut.
Proses Pemotongan Billet W1 Waktu terpilih = 1,051 Menit waktu siklus rata-rata
Rating Factor = 1 + p = 1 + 0 =1 Allowance = 21
Maka, Waktu Normal = Waktu siklus x Rating Factor
= 1,051 x 1,00 = 1,051 Waktu Baku = Waktu Normal x
− Allowance 100
100
= 1,051 x
− 21 100
100
= 1,33 Menit Rekapitulasi perhitungan waktu baku dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Tabel 5.23. Perhitungan Waktu Baku Prose
s Waktu Rata-
rata Menit
Rating Factor
Waktu Normal
Allowan ce
Waktu Baku
Menit
W1 1,051
1 1,051
21 1,33
W2 3,314
1 3,314
19,5 4,117
W3 3,378
1 3,378
24,5 4,474
W4 3,249
1 3,249
8,5 3,551
W5 7,777
1,01 7,855
16,5 9,407
W6 4,09
1 4,09
11,5 4,621
W7W 8
270,642 1
270,642 18,5
332,076 W9
4,26 1,01
4,303 13,5
4,975
Sumber: Pengolahan Data
5.2.5. Jaringan Kerja Stokastik GERT
Sebelum melakukan perhitungan dengan metode GERT, terlebih dahulu harus digambarkan jaringan kerja stokastik. Jaringan kerja stokastik untuk proses
pembuatan profil Aluminium tipe Mill Finish Section 8407 dapat dilihat pada Gambar 5.5, 5.6 dan 5.7.
5.2.6. Penentuan Probabilitas Proses Pi
Perhitungan probabilitas proses dilakukan untuk setiap tahapan proses pembuatan produk profil Aluminium. Jika probabilitas kegagalan diketahui maka
peluang proses terjadi dan berhasil pun dapat diketahui. Probabilitas tiap proses dapat dilihat pada Tabel 5.24 berikut.
Tabel 5.24. Probabilitas Tiap Proses Proses
Probabilitas Terjadinya Proses
Probabilitas Kegagalan
Probabilitas Keberhasilan
Pi Prob. Terjadi x Prob. Berhasil
W1 1
0,026 0,974
0,974 W2
0,974 -
1 0,974
W3 1
0,165 0,835
0,835 W4
0,835 -
1 0,835
W5 1
0,023 0,977
0,977 W6
0,977 0,016
0,984 0,961
W7 0,984
0,222 0,778
0,766 W8
0,222 0,25
0,75 0,167
W9 0,778
- 1
0,778
Sumber: Pengolahan Data
1 2
W1 W2
3 4
5 6
7 W3
W4 W5
W6
WA R1
R2 R3
R4 W10
W10 W10
W10
Gambar 5.5. Jaringan Kerja Stokastik GERT I
Keterangan: : arc menyatakan sebuah kegiatanactivity
W3 : Aluminium billet di-extrude dengan mesin ekstrusi
: node menyatakan sebuah keadaanstate W4
: Profil didinginkan di atas run out table : Keadaan reject proses pemotongan billet
W5 : Profil ditarik stretching dengan mesin stretching
: Keadaan reject proses ekstrusi W6
: Profil dipotong sesuai spesifikasi dengan cutting profile machine : Keadaan reject proses stretching
W10 : Pelaporan ke bagian Quality Control : Keadaan reject proses pemotongan profil
W
A
: Fungsi waktu proses yang menghubungkan operasi akhir ke awal W1
: Aluminium billet dipotong dengan cutting billet machine W2
: Aluminium billet dipanaskan di oven billet
R1 R2
R3 R4
7 8
W7 W8
WA
Gambar 5.6. Jaringan Kerja Stokastik GERT II
Keterangan: : arc menyatakan sebuah kegiatanactivity
: node menyatakan sebuah keadaanstate W7
: Profil disepuh aging di dalam aging furnace W8
: Profil yang gagal aging diproses ulang W
A
: Fungsi waktu proses yang menghubungkan operasi akhir ke awal
9 W9
8
WA
Gambar 5.7. Jaringan Kerja Stokastik GERT III
Keterangan: : arc menyatakan sebuah kegiatanactivity
: node menyatakan sebuah keadaanstate W9
: Packing W
A
: Fungsi waktu proses yang menghubungkan operasi akhir ke awal
5.2.7. Penentuan Fungsi Generator Momen FGM
Fungsi Generator Momen FGM dalam GERT digunakan untuk menentukan momen M
t
tiap proses berdasarkan bentuk distribusi datanya. Pada penelitian ini, data telah diuji bentuk distribusinya dan terlihat bahwa jenis
distribusi waktu proses adalah distribusi normal. Untuk distribusi normal, Fungsi Generator Momen FGM diperoleh melalui persamaan berikut ini.
M
t
=
2 2
2 1
t t
x
e
σ
+
Keterangan: M
t
= Fungsi Generator Momen untuk Distribusi Normal x
= Rata-rata σ = Standar deviasi
Perhitungan FGM untuk proses pemotongan billet W1 adalah sebagai berikut. Pada perhitungan sebelumnya diperoleh:
-
33 ,
1 =
x
Menit Waktu Baku -
036 ,
=
σ
Menit
Sehingga dapat ditentukan: Mt =
2 2
2 1
t t
x
e
σ
+
Mt =
2
0013 ,
2 1
33 ,
1 t
t
e
+
Mt =
2
0007 ,
33 ,
1 t
t
e
+
Perhitungan yang sama dilakukan untuk proses selanjutnya. Rekapitulasi perhitungan FGM dapat dilihat pada Tabel 5.25 berikut.
Tabel 5.25. Perhitungan Fungsi Generator Momen FGM Simbol
Proses Distribusi
Parameter FGM
W1 Pemotongan billet
Normal x = 1,33
σ = 0,036
e
1,33
t
+ 0,0007
2
t
W2 Pemanasan billet
Normal x = 4,117
σ = 0,069
e
4,117
t
+ 0,0024
2
t
W3 Ekstrusi
Normal x = 4,474
σ = 0,064
e
4,474
t
+ 0,0021
2
t
W4 Pendinginan Profil
Normal
x = 3,551
σ = 0,060
e
3,551
t
+ 0,0018
2
t
W5 Stretching
Normal x = 9,407
σ = 0,333
e
9,407
t
+ 0,0555
2
t
W6 Pemotongan Profil
Normal x = 4,621
σ = 0,308
e
4,621
t
+ 0,0474
2
t
W7W8 Aging
Normal
x = 332,076
σ = 3,416
e
332,076
t
+ 5,8359
2
t
W9 Packing
Normal
x = 4,975
σ = 0,131
e
4,975
t
+ 0,0086
2
t
Sumber: Pengolahan Data
5.2.8. Penentuan Elemen Dasar GERT
Pada network GERT, terdapat elemen dasar Wt yang berupa perkalian antara probabilitas proses Pi dengan fungsi generator momen M
t
. Rumusan perhitungan elemen dasar GERT dapat ditulis, sebagai berikut:
W
ijt
= P
i
x M
t