Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit

4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental. 5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. 6. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan mengatasi rasa gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi. 7. Memahami betul arti simpati sebagai tindakan yang Therapeutik. 8. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan Therapeutik. 9. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu keadaan sehat fisik, mental, sosial, spiritual dan gaya hidup. 10. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain tentang apa yang dikomunikasikan Mundakir, 2006.

2.5 Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit

Pelayanan keperawatan yang diberikan perawat menjadi salah satu kriteria yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai mutu pelayanan di rumah sakit. Upaya untuk memberikan hal yan terbaik bagi kepuasan pasien adalah fungsi yang harus dijalankan oleh perawat, yang pada intinya hal ini adalah menjadi perhatian Universitas Sumatera Utara utama oleh setiap perawat dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan yang bermutu. Motivasi berprestasi perawat terhadap seluruh aspek tugas dan fungsi yang dilaksanakan sebagai bentuk pekerjaan, harus di arahkan pada upaya untuk menjamin terselenggaranya layanaan kesehatan yang berkualitas sebagai jaminan mutu Quality assurance dan memberikan dorongan yang kuat pada diri sendiri untuk mampu merespon segala bentuk kebutuhan dari setiap pasien, sehingga perawat menghasilkan kinerja yang optimal sesuai standart yang telah di tetapkan. Hal ini berarti bahwa seorang perawat mampu merasakan pentingnya motivasi berprestasi untuk dapat mengenal berbagai permasalahan dan tantangan tugas yang senantiasa dia harus mampu mencari solusi, pelayanan arah yang jelas, hal apa yang harus dilakukan untuk mencapai kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu motivasi berprestasi harus selalu muncul dalam diri seseorang perawat dalam melaksanakan tugas keperawatannya yang dilakukan secara berkesinambungan, kompehensif dan nyata sehingga dapat memotivasi dirinya untuk terus menerus berupaya meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik. Secara umum kinerja perawat bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. Selain itu kinerja perawat dapat dipergunakan sebagai tolak ukur keberhasilan perawat dalam menjalankan tugas, alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu kerja perawat. Kinerja perawat merupakan gambaran dan acuan dalam menyatakan keberhasilan suatu rumah sakit sebagai organisasi yang memberikan jasa pelayanan kesehatan dan sekaligus menjadi bahan masukan untuk usaha pembinaan dan pengembangan kinerja rumah sakit dalam rangka menerapkan visi, misi, pencapaian tujuan dan upaya untuk mampu mewujudkan persaingan kualitas rumah sakit pada tingkat nasional maupun Internasional. Selanjutnya rumah sakit sebagai institusi yang memberikan jasa pelayanan kesehatan, memiliki makna yang penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga bagaimana motivasi setiap orang yang terlibat dalam pemberian jasa pelayanan kesehatan dimaksud sangat menentukan kinerja rumah sakit tersebut secara keseluruhan. Dengan demkian motivasi berprestasi menjadi salah satu faktor penentu dalam mencapai kinerja perawat dalam memberikan pelayanan perawatan. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa makin tinggi motivasi berprestasi, maka kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan makin baik. Dengan demikian dapat diduga ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di rumah sakit.

2.6 Hubungan Komunikasi Therapeutik dengan Kinerja Perawat di Rumah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2014

6 95 105

Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana dalam Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh

3 39 112

Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Perawat dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, Medan

0 39 6

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Asuhan Keperawatan Dalam Pengkajian Dan Implementasi Perawat Pelaksana Di Rumah Sakit Bhayangkara Medan Tahun 2008

0 55 89

Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Untuk Membantu Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2009

4 83 95

Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 57 131

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI THERAPEUTIK DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK DI RSU DR. PIRNGADI MEDAN.

0 1 30

Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan terhadap Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Royal Prima Medan

0 0 2

Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT ELISABETH PURWOKERTO

0 0 8