sama dan ketenangan yang didapat pasien secara psikologis selama diberikan layanan kesehatan padanya. Hal ini memberikan umpan balik bagi rumah sakit untuk
mencapai tujuan bersama dan kinerja secara efektif dan efisien. Kontribusi tersebut dapat dilihat pada tingkat pengetahuan perawat menggunakan komunikasi therapeutik
yang dapat diperankannya dalam memberikan pelayanan keperawatan. Perawat berperan sebagai sumber, penyampaian informasi terhadap internal dan eksternal
yang terkait dengan pasien yang dilayaninya. Dalam pelaksanaan komunikasi therapeutik perawat senantiasa mempertimbangkan situasi dan peranan yang
dilakukannya. Metode dan cara-cara berkomunikasi juga harus disesuikan dengan situasi dan waktu komunikasi itu dilakukan.
Berdasarkan pemikiran diatas dapat dijelaskan bahwa makin efektif komunikasi therapeutik yang dilakukan maka makin baik kinerja perawat dalam
memberikan pelayanan publik di rumah sakit. Dengan demikian dapat diduga ada hubungan yang positif antara komunikasi therapeutik dengan kinerja perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan di rumah sakit.
2.7 Landasan Teori
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama Rivai dan Basri, 2005.
Konsep motivasi dalam penelitian ini mengutip teori yang dikemukakan oleh Menurut McClelland seperti dikutip oleh Hasibuan 1999, hal-hal yang dapat
memotivasi seseorang adalah: kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan kekuasaan.
1 Kebutuhan akan prestasi, merupakan daya penggerak yang dapat memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu, akan mendorong seseorang untuk
mengembangkan kreatifitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal. Perawat akan
antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan mereka diberi kesempatan untuk melakukannya. Menurut McClelland, hanya dengan mencapai prestasi kerja yang
tinggi maka seseorang akan dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar. 2 Kebutuhan akan afiliasi kerja sama, menjadi daya penggerak yang akan
memotivasi semangat bekerja seseorang. Kebutuhan akan afiliasi dapat
Universitas Sumatera Utara
merangsang gairah bekerja karyawan karena setiap orang menginginkan hal-hal: kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan ia tinggal dan
bekerja sense of belonging, kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting sense of importance, kebutuhan akan perasaan
maju dan tidak gagal sense of achievement, dan kebutuhan akan perasaan untuk ikut berpartisipasi sense of participation dalam satu kegiatan tertentu.
Seseorang dengan kebutuhan untuk berafiliasi akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya. 3 Kebutuhan akan kekuasaan, merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja karyawan. Kebutuhan akan kekuasaan akan merangsang dan memotivasi gairah kerja karyawan serta mengarahkan semua kemampuannya
demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik. . Komunikasi Therapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar
dan bertujan serta kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien yang
dilakukan oleh perawat Mundakir, 2006. Penggunaan komunikasi therapeutik yang efektif dengan memperhatikan
pengetahuan, sikap dan cara yang digunakan oleh perawat sangat besar pengaruhnya terhadap usaha mengatasi masalah psikologis pasien dengan komunikasi therapeutik
pasien akan mengetahui apa yang sedang dan apa yang akan dilakukan selama di
Universitas Sumatera Utara
rumah sakit sehungga perasaan dan pikiran yang menimbulkan masalah psikologis dapat teratasi Brehman, 1996.
2.8 Kerangka Konsep Penelitian