c. Tindakan adalah bentuk nyata dari kegiatan yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan komunikasi therapeutik dan asuhan keperawatan
kepada pasien.
3.6. Metode Pengukuran
Metode pengukuran dalam penelitian ini mencakup variabel independen dan dependen, yaitu :
3.6.1. Pengukuran variabel independen
Pengukuran variabel independen yaitu motivasi berprestasi dan kemampuan komunikasi therapeutik adalah :
A. Pengukuran Variabel Motivasi Berprestasi
Pengukuran variabel motivasi berprestasi didasarkan pada skala likert, dari 30 butir pertanyaan yang mencakup kebutuhan akan berprestasi, kebutuhan akan
afiliasi dan kebutuhan akan kekuasaan dengan alternatif jawaban sebagai berikut :
Sangat Setuju diberi skor : 5 Setuju diberi skor
: 4 Kurang Setuju diberi skor : 3
Tidak Setuju diberi skor : 2 Sangat Tidak Setuju diberi skor : 1
a. Kebutuhan Akan Berprestasi
Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 5 dan terendah 1, sehingga total skor tertinggi untuk kuesioner motivasi berprestasi kebutuhan akan
berprestasi adalah 60 dan skor terendah adalah 12 Berdasarkan pengukuran dengan skala likert, maka kebutuhan akan
berprestasi dapat dikategorikan sebagai berikut : a.Tinggi apabila bobot nilai yang dicapai 75 total jawaban 45 nilai jawaban
b.Sedang apabila bobot nilai yang dicapai antara 60 -75 total jawaban 36 – 45 nilai jawaban
c. Rendah apabila bobot nilai yang dicapai 60 total jawaban 36 nilai jawaban Arikunto, 2002
b. Kebutuhan Akan Afiliasi
Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 5 dan terendah 1, sehingga total skor tertinggi untuk kuesioner motivasi berprestasi kebutuhan akan
afiliasi adalah 40 dan skor terendah adalah 8.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengukuran dengan skala likert, maka untuk kebutuhan akan afiliasi dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.Tinggi apabila bobot nilai yang dicapai 75 total jawaban 30 nilai jawaban b.Sedang apabila bobot nilai yang dicapai antara 60-75 total jawaban 24 – 30 nilai
jawaban c. Rendah apabila bobot nilai yang dicapai 60 total jawaban 24 nilai jawaban
Arikunto, 2002. c. Kebutuhan Akan Kekuasaan
Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 5 dan terendah 1, sehingga total skor tertinggi untuk kuesioner motivasi berprestasi kebutuhan akan
kekuasaan adalah 50 dan skor terendah adalah 10. Berdasarkan pengukuran dengan skala likert, maka untuk kebutuhan akan
kekuasaan dapat dikategorikan sebagai berikut : a.Tinggi apabila bobot nilai yang dicapai 75 total jawaban 38 nilai jawaban
b.Sedang apabila bobot nilai yang dicapai antara 60 -75 total jawaban 30 – 38 nilai jawaban
c. Rendah apabila bobot nilai yang dicapai 60 total jawaban 30 nilai jawaban Arikunto, 2002.
B.Pengukuran Variabel Kemampuan Komunikasi Therapeutik
Untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi therapeutik perawat diukur melalui 10 pertanyaan pengetahuan, dengan teknik pilihan jawaban :
Benar: 1 Salah: 0
a.Baik apabila bobot nilai yang dicapai 75 total jawaban 8 jawaban benar b.Cukup apabila bobot nilai yang dicapai antara 60-75 total jawaban 6 – 8
jawaban benar c. Kurang apabila bobot nilai yang dicapai 60 total jawaban 6 jawaban benar
3.6.2.
Pengukuran Variabel Dependen
Untuk mengetahui tingkat kinerja perawat diukur melalui 10 pertanyaan, dengan menggunakan skala likert dengan tehnik pilihan jawaban :
Sering Sekali diberi skor : 5 Sering diberi skor : 4
Kadang-kadang diberi skor : 3 Jarang diberi skor : 2
Tidak pernah diberi skor : 1
Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 5 dan terendah 1, sehingga total skor tertinggi untuk kuesioner motivasi berprestasi adalah 50 dan skor
terendah adalah 10.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengukuran dengan skala likert, maka untuk tingkat kinerja perawat dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.Tinggi apabila bobot nilai yang dicapai 75 total jawaban 38 nilai jawaban b. Sedang apabila bobot nilai yang dicapai antara 60-75 total jawaban 30 -38 nilai
jawaban c. Rendah apabila bobot nilai yang dicapai 60 total jawaban 30 nilai jawaban
Arikunto, 2002. 3.7.
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan uji regresi Linear berganda dengan pertimbangan teknik analisis ini dapat memberikan jawaban
mengenai besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen serta teridentifikasi faktor yang dominan dari hubungan variabel independen dengan
variabel dependen pada taraf kepercayaan 95. Y = a + b1X1 + b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+ e
Dimana: Y= Kinerja Perawat
X1= Kebutuhan akan berprestasi X2= Kebutuhan akan afiliasi
X3= Kebutuhan akan kekuasaan X4= Pengetahuan
X5= Sikap X6= Tindakan
a = Intercep, perkiraan besar rata-rata variabel Y ketika variabel X =0 b = Slope, perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila variabel X berubah satu
unit pengukuran e = Nilai kesalahan error Santoso, 2006
Untuk X5 dan X6 tidak diberikan kuesioner kepada perawat tetapi peneliti melakuan observasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Kabanjahe terletak ditengah Kota Kabanjahe yang merupakan ibu kota Kabupaten Karo dan merupakan unit pelayanan kesehatan
mempunyai luas 68.120M
2
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia- belanda pada Tahun 1921 dengan nama Bataks Institute pada Tahun 1923 RSU ini diserahkan
kepada Nederlands Zending Genotsschap, selanjutnya pada tahun 1945 sesudah proklamasi kemerdekaan diserahkan kepada pemerintah dan pengelolaannya oleh
pemerintah daerah Kabupaten Karo Profil RSU Kabanjahe, 2007. Fasilitas Rumah Sakit Umum Kabanjahe yang terdiri dari pelayanan rawat
jalan seperti Unit Gawat Darurat, Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik THT, Poliklinik Kulit Kelamin, Poliklinik Mata, Poliklinik Bedah,
Poliklinik Gigi, Poliklinik Fisioterafi, Poliklinik Neurologi, Poliklinik Paru, PKBRS, dan Poli Anak. Pelayanan Rawat Inap seperti Ruang VK bersalin 6 tempat tidur,
Ruang I perinatologi 19 tempat tidur, Ruang Paviliun 12 tempat tidur, Ruang VIP 24 tempat tidur, Ruang VI Askeskin 18 tempat tidur, Ruang V 36 tempat
tidur, Ruang IV anak 11 tempat tidur, Ruang Kelas 21 tempat tidur, dan Ruang OK 4 tempat tidur Profil RSU Kabanjahe, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Kabanjahe merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi penyembuhan dan pemulihan penyakit penderita,
melalui usaha pemberian kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau. Sejalan dengan
perubahan sosial budaya masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan, kualitas
dari Sistem Kesehatan Nasional SKN sangat ditentukan oleh kualitas dari sistem- sistem kesehatan KabupatenKota dan Rumah Sakit merupakan suatu yang sangat
penting. Bila hal ini gagal dilakukan, maka Sistem Informasi Kesehatan Nasional tidak akan dapat memberikan indikator-indikator yang benar tentang
tercapaitidaknya “ Indonesia Sehat 2010” Profil RSU Kabanjahe, 2007. Penataan Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit Umum Kabanjahe juga
sangat penting artinya bagi Kabupaten Karo yakni sebagai sarana penyediaan indikator-indikator yang menunjukkan tercapaitidaknya “Kabupaten Karo Sehat
2010” lebih lanjut, Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit Umum Kabanjahe merupakan salah satu penunjang bagi pelaksanaan Pembangunan Daerah berwawasan
kesehatan di Kabupaten karo. Sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi dalam menyusun rencana pembangunan daerah tersebut, memberikan
analisis-analisis yang mendukung penyediaan dana atau anggaran, memberikan data dan informasi sebagai landasan pengembangan sumber daya manusia atau dengan
kata lain Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe harus dapat memberikan kepada para penentu kebijakan di Kabupaten Karo Bupati, DPRD, dan
48
Universitas Sumatera Utara
lain-lain bukti-bukti untuk dapat dilakukannya keputusan berlandaskan data dan informasi yang ada Profil RSU Kabanjahe, 2007.
Rumah Sakit Umum Kabanjahe mempunyai Visi, dan Misi. Visi adalah Terwujudnya Rumah Sakit Sebagai Pusat Rujukan yang Bermutu, Profesional dan
Terjangkau dalam rangka Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Karo. Untuk mewujudkan visi tersebut, Rumah Sakit Umum Kabanjahe mempunyai
Misi: 1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Profesional
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM 3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana
4. Mengupayakan Kesejahteraan Semua Pihak yang Berperan dalam Upaya Pelayanan Kesehatan Profil RSU Kabanjahe, 2007.
4.2 Deskripsi Variabel Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Komunikasi Therapeutik