commit to user 20
lakukan. Selain itu pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiribaik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6 Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa
setiap mata pelajaranpada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti siswa, bukan hanya belajar dari guru atau dari
buku-buku saja.
7 Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
8 Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaiakan dengan pengetahuan baru.
9 Pemecahan masalah memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 10
Pemecahan masalah mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar.
d. Kelemahan Problem Based Learning
Menurut Wina Sanjaya 2010: 220, Pembelajaran berdasarkan masalah dalam pengajaran memiliki kelemahan, yaitu:
1 Manakala siswa tidak memiliki minat ataupun tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan untuk mencobanya.
2 Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pemecahan masalah
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka siswa tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
e. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Learning
Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tahap
Indikator Kegiatan guru
1. Orientasi siswa pada
masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi
atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk aktif terlibat
dalam pemecahan masalah yang telah dipilih.
2. Mengorganisasi siswa
Guru membantu siswa mendefinisikan
commit to user 21
untuk belajar dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut. 3.
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok Guru
mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen,
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah. 4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu
siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan
model, serta membantu mereka berbagi tugas dengan teman.
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses
penyelesaian masalah. Ibrahim dan M. Nur dalam Triyanto, 2009: 98
f. Prinsip-Prinsip Dalam Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah dirancang agar siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai
pengetahuan yang dimiliki. Masalah disiapkan sebagai konteks peembelajaran yang baru. Guru bersama siswa membahas konsep teori yang diperlukan dalam
membahas pemecahan masalah, kemudian melaksanakan tahapan-tahapan dalam pembelajaran berdasarkan masalah. Analisis serta penyelesaian terhadap
masalah menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemecahan masalah.
Guru berperan sebagai pengawas kelompok agar situasi interaksi belajar menjadi aktif dan produktif serta membantu siswa mengidentifikasi
pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan. Proses
commit to user 22
pembelajaran berdasarkan masalah akan dianggap lengkap jika siswa melaporkan pengetahuan apa yang didapat dari proses pemecahan masalah
sebagai hasil penelitian.
6. Pembelajaran Ekspositori a. Pengertian Pembelajaran Ekspositori