Latar Belakang Masalah STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 SMA AL ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada suatu negara, pendidikan merupakan sarana yang penting untuk dapat menunjang kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan yang bermutu, maka akan tercipta sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkompeten untuk menghadapi persaingan dalam dunia nyata. Pada era Globalisasi, melalui sumber daya manusia yang bermutu diharapkan suatu bangsa dapat menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang sedang dan akan terjadi. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, kualitas pendidikan perlu ditingkatkan untuk menunjang perkembangan bangsa menuju perbaikan yang lebih baik. Pada saat sekarang ini pendidikan cenderung hanya mengutamakan pada tercapainya tujuan pendidikan, tetapi kurang memperhatikan proses untuk menuju tercapainya tujuan tersebut. Proses pembelajaran sebagai aktivitas pendidikan dalam bentuk yang paling sederhana selalu melibatkan siswa dan guru. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru, akan tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan jika menginginkan hasil belajar yang lebih baik. Guna mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, hendaknya pendidik dapat memilih serta menggunakan metode mengajar yang tepat sehingga dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru yang baik harus dapat menguasai berbagai macam metode mengajar, commit to user 2 sehingga dapat memilih serta menentukan metode serta pendekatan yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan awal dengan guru mata pelajaran bahwa metode mengajar yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar pada saat ini adalah metode ceramah. Karena metode ini dinilai lebih praktis, mudah dilaksanakan, dan tidak perlu peralatan serta dapat dilakukan untuk mengajar siswa yang jumlahnya relatif besar. Didalam pembelajaran, guru dianggap sebagai sumber segala informasi, guru yang mendominasi kelas, guru langsung membuktikan dalil-dalil, dan guru memberikan contoh-contoh soal. Sedangkan siswa harus mendengarkan, melaksanakan pola-pola yang diterapkan guru, mencontoh cara-cara yang dilakukan guru dalam menyelesaikan soal-soal yang dapat mengakibatkan siswa bertindak pasif. Hal ini dapat menimbulkan kurangnya kemandirian siswa, sehingga kemampuan siswa untuk menganalisa dan menyelesaikan suatu permasalahan kurang berkembang secara baik. Akibat permasalahan tersebut menyebabkan para siwa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Sehingga ada siswa yang mendapatkan hasil belajar yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat dan efektif yang sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa. Dengan pemilihan strategi yang tepat, guru dapat menyampaikan pelajaran akuntansi dengan lebih menarik, interaktif, dan menyenangkan. Sehingga siswa akan lebih dapat termotivasi selama mengikuti proses belajar mengajar. Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka perlu diupayakan pemilihan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa serta penyajian materi yang menarik. Sehingga dari pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar yaitu siswa menerapkan pengetahuan, belajar menganalisa dan memecahkan permasalahan, berdiskusi dengan teman, belajar menyampaikan ide atau gagasan, serta bertanggung jawab terhadap tugas. Alternatif model pembelajaran yang menarik serta dapat menjadikan siswa aktif adalah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah serta model Ekspositori. commit to user 3 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan suatu pendekatan dimana peserta didik mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Pelaksanaan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah menuntut para siswanya untuk ikut aktif dalam berdiskusi dan mandiri pada saat guru memberikan tugas pada proses belajar mengajar di kelas. Dalam memecahkan masalah maupun menyelesaikan tugas yang diberikan guru, tiap anggota harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami suatu pokok bahasan. Sehingga nanti diharapkan seluruh siswa dapat memahami pokok bahasan. Ibrahim dalam Triyanto 2009: 98 mengemukakan tahap-tahap Pembelajaran Berdasarkan Masalah, yaitu: 1. Orientasi pada masalah 2. Mengorganisasi siwa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individual atau kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Model Ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam sistem ini, guru menyampaikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, secara lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa, guru menggunakan alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. Adapun tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran Ekspositori yaitu: 1. Preparasi, guru menyiapkan bahanmateri pembelajaran 2. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran 3. Presentasi penyajian materi pembelajaran 4. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi pembelajaran. commit to user 4 Melalui penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah serta model ekspositori, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu memotivasi siswa untuk memahami konsep akuntansi dengan lebih baik. Selain itu, siswa diharap dapat melatih dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa lain agar tercipta suasana yang menarik, menyenangkan dan aktivitas sosial siswa di kelas dapat terwujud dengan baik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dilakukan di SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 20102011 dengan judul: “Studi Komparasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IS Semester 2 SMA Al Islam I Surakarta Tahun Ajaran 20102011“.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 8 83

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK SWASTA JAMBI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 29

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS S M A NE GE RI 2

0 15 109

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 1 SMA SWASTA AL-MAKSUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011.

0 2 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI IS SMA NEGERI 1 KISARAN, TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REVIEW OVERVIEW PRESENTATION EXERSICE SUMMARY TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 4 BINJAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

3 6 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 20

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Kelas XI IS Semester Gasal Tahun Ajaran 2008/2009).

0 1 8

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERSASTRA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Pembelajaran Kemampuan Bersastra Pada Siswa Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 12

Model Pembelajaran Ekspositori

0 0 2