Hipotesis Rancangan Penelitian STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 SMA AL ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

commit to user 30 mendapatkan pencapaian hasil belajar. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilakukan dengan melibatkan siswa dalam pemecahan masalah. Sedangkan model ekspositori, model yang digunakan adalah metode ceramah. Dari kedua model pembelajaran ini, dibandingkan kemudian dicari mana yang lebih baik digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Untuk dapat memperjelas kerangka pemikiran tersebut diatas, maka dapat dibuatkan bagan paradigma sebagai berikut: Gambar 2. Kerangka Berpikir tentang Perbandingan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Ekspositori Terhadap Hasil Belajar

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis merupakan suatu pendapat yang kebenarannya masih harus dibuktikan terlebih dahulu. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : Siswa Model Pembelajaran Hasil Belajar Hasil Belajar Model Ekspositori Model PBL Dibandingkan commit to user 31 1. Terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antara metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan metode Ekspositori pada pada siswa kelas XI IS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 20102011. 2. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah lebih efektif digunakan dibandingkan dengan model Ekspositori pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 20102011. commit to user 32 BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al Islam 1 Surakarta. Adapun alasan penulis memilih SMA Al Islam 1 Surakarta sebagai tempat penelitian adalah : 1. Di SMA Al Islam 1 Surakarta belum pernah dilakukan penelitian yang berjudul Studi Komparasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IS Semester 2 SMA Al Islam I Surakarta Tahun Ajaran 20102011, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai masukan baik bagi guru maupun manajemen sekolah. 2. Penulis ingin mengetahui apakah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah cukup efektif dilaksanaka pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 20102011.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang peneliti rencanakan untuk kegiatan penelitian ini selama kurang lebih 6 bulan, dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut: Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penyusunan Skripsi Jenis Kegiatan Tahun 20101011 Jan Feb Mar Apr Mei Juni a. Persiapan Penelitian 1. Pengajuan Judul 2. Penyusunan Proposal 3. Izin Penelitian 4. Pelaksanaan Tindakan b. Implementasi Tindakan 1. Pengumpulan Data 2. Penganalisaan Data c. Pembuatan Laporan 1. Penyusunan Laporan commit to user 33

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam penelitian terdapat populasi yang akan diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 108 ”Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Menurut Sudjana 1986: 5 “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kauntitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat- sifatnya”. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu yang hendak diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 20102011 yang berjumlah 202 siswa yang terdiri dari 5 kelas yaitu XI IPS 1 sebanyak 43 siswa, XI IPS 2 sebanyak 41 siswa, XI IPS 3 sebanyak 40 siswa, XI IPS 4 sebanyak 38 siswa, dan XI IPS 5 sebanyak 40 siswa.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Suharsimi Arikunto 2002: 109 ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sudjana 1986: 5 “Sampel merupakan sebagian yang diambil dari populasi”. Mengacu pada pengertian sampel tersebut, peneliti mengambil sampel sebanyak 78 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu 40 siswa di kelompok eksperimen dan 38 siswa di kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan metode pembelajaran berdasarkan masalah, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan metode ekspositori.

3. Teknik Sampling

Teknik yang digunakan penulis untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik secara cluster random sampling. Hal ini dikarenakan semua subyek dianggap memiliki peluang yang sama untuk diteliti. Pemilihan dan penetapan dua kelas sebagai sampel didasarkan pada fakta bahwa kedua kelas tersebut, yakni XI IPS 4 dan XI IPS 5 memiliki nilai rata-rata akuntansi yang hampir sama. commit to user 34

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati seluruh variabel berikut: a. Variabel Bebas = Model pembelajaran Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelompok eksperimen dan model ekspositori pada kelompok kontrol. b. Variabel Terikat = Hasil Belajar Akuntansi Hasil belajar akuntansi merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

2. Sumber Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis serta memperoleh informasi atau bukti yang valid serta reliabel. Untuk memperoleh data yang valid dan reliabel diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat dan handal. Teknik pengumpulan data yang digunakan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 12 4 ”Ada beberapa metode pengumpulan data yaitu: Metode Tes, Metode Kuisioner, Metode Interview , Metode Observasi, dan Metode Dokumentasi”. Dalam penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan data, yaitu Metode tes dan Metode Dokumentasi.

a. Metode Tes

Metode tes adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari suatu perlakuan. Menurut Nana Sudjana 2002: 35 tes sebagai penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan tes lisan, dalam bentuk tulisan tes tulisan, atau dalam bentuk perbuatan tes tindakan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tes tulisan. commit to user 35

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger agenda dan sebagainya Arikunto, 1996 : 234. Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan nilai akhir ulangan blok kelas XI semester 1. Skor inilah yang akan dimanfaatkan untuk menguji kesamaan kualitas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada tahap pendahuluan sebelum perlakuan.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pengumpul data dalam penelitian. Instrumen dalam penelitain ini adalah berupa tes. Soal tes dibuat sama untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah soal disusun, dilakukan uji coba terlebih dahulu pada kelas XI IPS 1 dengan asumsi bahwa peserta didik dikelas tersebut telah mendapatkan materi yang sama, sehingga pengukuran dan penelitian akan menghasilkan data yang benar-benar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Untuk mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu ditinjau beberapa aspek kelayakannya.

a. Taraf Kesukaran Suatu Item

Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukan dengan indeks kesukaran yang menunjukan sukar mudahnya soal. Harga tingkat kesukaran untuk soal uraian dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2005: 208 sebagai berikut: P = Keterangan : P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes commit to user 36 Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks kesukaran, makin sukar soal tersebut, sebaliknya semakin besar indeks kesukaran yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal seperti yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2005: 210 adalah sebagai berikut : P : 0,00 – 0,30 = soal sukar P : 0,31 – 0,70 = soal sedang P : 0,70 – 1,00 = soal mudah Hasil uji taraf kesukaran suatu item pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini: Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Suatu Item Kriteria Nomor Item Jumlah Cukup sedang 1,2,6,8,10,13,14,17,20,21,24,25 12 Mudah 3,4,5,7,9,11,12,15,16,18,19,22,23 13 Jumlah Item 25

b. Taraf Pembeda Suatu Item

Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 211 taraf pembedaan item adalah kemampuan suatu item untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah kurang pandai. Rumus untuk menentukan daya pembeda sesuai dengan telah yang ditemukan oleh Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut : D = - = P A - P B Keterangan : D : indeks diskriminasi J : jumlah peserta tes J A : jumlah siswa dari kelompok atas J B : jumlah siswa dari kelompok bawah B A : banyaknya peserta dari kelompok atas yang menjawab soal dengan benar commit to user 37 B B : banyaknya peserta dari kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P A : proporsi peserta dari kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P B : proporsi peserta dari kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Klasifikasi daya pembedaan soal adalah sebagai berikut : 0,08 – 1,00 = sangat membedakan SM 0,60 – 0,79 = lebih membedakan LB 0,40 – 0,59 = cukup membedakan CM 0,20 – 0,39 = kurang membedakan KM 0,00 – 0,19 = sangat kurang membedakan SKM Masidjo, 1995:201 Hasil uji taraf pembeda suatu item pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini: Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Taraf Pembeda Suatu Item Kriteria Nomor Item Jumlah Baik good 3,4,11,17,18,22 6 Cukup satisfactory 1,2,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,19,20,21,23,25 18 Jelek poor 24 1 Jumlah Item 25

c. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrument Suharsimi Arikunto,2005: 72, adapun untuk menguji validitas item pertanyaan digunakan rumus teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut : r xy = √{ }{ } commit to user 38 Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X : skor item soal Y : skor total soal N : jumlah subjek Kriteria pengujian : Jika r xy r total taraf signifikansi 5 maka item dinyatakan valid Jika r xy r total taraf signifikansi 5 maka item dinyatakan tidak valid Klasifikasi validitas soal Masidjo,1995: 243 adalah sebagai berikut : 0,91 – 1,00 = sangat tinggi ST 0,71 – 0,90 = tinggi T 0,41 – 0,70 = cukup C 0,21 – 0,40 = rendah R 0,00 – 0,20 = sangat rendah SR Hasil uji validitas instrumen dari 25 soal yang telah diujikan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Kriteria Nomor Item Jumlah Valid 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,20,21,23, 24,25 22 Tidak Valid 8,17,22 3 Jumlah Item 25

d. Reabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas test berhubungan dengan masalah ketepatan hasil test, dalam arti instrument tersebut apabila digunakan akan memberikan hasil yang relative sama. Untuk mencari reliabilitas test dapat digunakan rumus dari Kurder Richardson KR-20 dalam Suharsimi Arikunto 2005: 100 sebagai berikut : commit to user 39 r 11 = Keterangan : r 11 : koefisien reabilitas n : jumlah item S : deviasi standar p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar t : q : proporsi yang mendapat skor 0 1 – p Klasifikasi reliabilitas soal Masidjo,1995: 243 adalah sebagai berikut : 0,91 – 1,00 = sangat tinggi ST 0,71 – 0,90 = tinggi T 0,41 – 0,70 = cukup C 0,21 – 0,40 = rendah R 0,00 – 0,20 = sangat rendah SR Hasil uji validitas instrumen dari 25 soal yang telah diujikan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Jumlah Soal S 2 r 11 Keterangan 25 24,8616 4,8554 0,83823 Tinggi

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, karena dalam penelitian ini terdapat perlakuan terhadap subyek penelitian yaitu dengan memberikan latihan soal-soal akuntansi. “Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk menyelidiki hubungan sebab- akibat” commit to user 40 Sutrisno Hadi,2004: 465. Menurut Gay dalam Emzir 2008: 63-64 mengatakan bahwa: Metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal sebab akibat. Dalam studi eksperimental peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan dan mengobservasi efekpengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Variabel bebas, juga diacu sebagai variabel eksperimental, variabel penyebab atau variabel perlakuan yang aktivitas atau karakteristiknya dipercaya membuat suatu perbedaan. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental semu quasi-exsperimental research. Tujuan dari penelitian ini dalam Sigit Santosa 2011: 43 adalah untuk meneliti ada tidaknya sebab-akibat dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan atau diberi perlakuan berbeda. Langkah dalam penelitian ini adalalah dengan membandingkan satu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dan satu kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan jurnal penyesuaian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Nonrandomized Control-Group, Pretetest-Posttest Design”. Pada rancangan ini sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu diadakan matching antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diseimbangkan terlebih dahulu sehingga keduanya berangkat dari titik tolak yang sama. Gambaran rancangan penelitian ini dalam Sigit Santosa 2011: 44 adalah sebagai berikut: commit to user 41 Kelompok Tes Awal Variabel Independen Tes Akhir E Y1 X Y2 C Y1 - Y2 Gambar 3. Rancangan mengenai Nonrandomized Control-Group, Pretest-Posttest Design Keterangan: C : Kelompok kontrol E : Kelompok eksperimen Y1 : Kemampuan awal X : Model pembelajaran berdasarkan masalah Y2 : Hasil belajar setelah perlakuan diterapkan Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memilih sejumlah subyek secara acak dari suatu populasi. 2. Menggolongkan subyek menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol serta kelompok eksperimen. 3. Menyamakan kemampuan awal dengan membandingkan nilai prestasi belajar akuntansi siswa sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kedua kelas telah seimbang sehingga kedua kelas berangkat dari titik yang sama. 4. Melakukan eksperimen dengan memberi perlakuan yang berbeda antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Untuk kelompok eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran berdasarkan masalah dan untuk kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model ekspositori dalam hal ini adalah metode ceramah, tanya jawab serta penugasan. 5. Mengadakan post test terhadap kedua kelas pada akhir pengajaran. 6. Hasil tes kedua kelas dibandingkan untuk diketahui apakah penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah berkaitan dengan perubahan yang commit to user 42 lebih baik pada kelompok eksperimen atau kelompok kontrol yang lebih baik hasilnya. 7. Menggunakan tes statistik yang cocok dengan rancangan ini untuk menentukan apakah perbedaan antara nilai yang telah dihitung dengan langkah itu signifikan.

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 8 83

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK SWASTA JAMBI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 29

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS S M A NE GE RI 2

0 15 109

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 1 SMA SWASTA AL-MAKSUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011.

0 2 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI IS SMA NEGERI 1 KISARAN, TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REVIEW OVERVIEW PRESENTATION EXERSICE SUMMARY TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 4 BINJAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

3 6 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 20

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Kelas XI IS Semester Gasal Tahun Ajaran 2008/2009).

0 1 8

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERSASTRA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Pembelajaran Kemampuan Bersastra Pada Siswa Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 12

Model Pembelajaran Ekspositori

0 0 2