Pelayanan dan Kualitas Jasa

commit to user

4. Pelayanan dan Kualitas Jasa

a. Definisi Pelayanan dan Kualitas Jasa Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999 : 571, pelayanan didefinisikan sebagai berikut, “ Pelayanan adalah 1. perihal atau cara melayani; 2. usaha melayani kebutuhan oranglain dengan memperoleh imbalan uang; 3. kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.” Jadi dapat disimpulkan pelayanan adalah suatu perihal atau cara melayani kebutuhan orang lain sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Sedangkan menurut Endar Sugiarto 1999 : 36 memberikan definisi pelayanan yaitu, “Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain konsumen, pedagang, tamu, klien, pasien, penumpang dan lain-lain yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun dilayani”. Dalam hal ini terjadi komunikasi batin antara kedua pihak, dan kepuasan yang diperoleh bergantung pada situasi terjadinya interaksi pelayanan tersebut. Dengan demikian secara umum dapat diartikan mutu pelayanan sebagai suatu tindakan seseorang terhadap orang lain melalui penyajian produk atau jasa sesuai dengan ukuran yang berlaku pada produk atau jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan orang yang dilayani. Menurut Fandy Tjiptono 2002, pada prinsipnya ada tiga kunci dalam memberikan pelayanan yang unggul untuk memuaskan konsumen yaitu : 1. Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan 2. Pengembangan database yang lebih akurat daripada yang dilakukan pesaing 3. Pemanfaatan informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka strategi Suatu pelayanan, agar bernilai tinggi harus memiliki kualitas. Menurut Goetsh dan Davis dalam buku Endar Sugiarto 1999 : 38- 39, “Kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. commit to user Sedangkan pengertian kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan menurut En dar Sugiarto 1999 : 39 adalah, “Suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen”. Suatu kualitas disebut sangat baik jika penyedia jasa memberikan pelayanan yang melebihi harapan konsumen. Kualitas disebut baik jika penyedia jasa memberikan pelayanan yang setara dengan harapan konsumen. Sedangkan kualitas disebut jelek jika konsumen memperoleh pelayanan yang lebih rendah dari harapannya. Dengan demikian, pencapaian kepuasan konsumen memerlukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan need want dan apa yang diberikan given. Agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kehendak pemakai jasa, ukuran keberhasilan pelayanan tidak muncul dari pihak manajemen tapi dari pemakai jasa itu sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mutu pelayanan, kita perlu meminta pendapat dari para pemakai jasa tentang pelayanan yang diberikan, yang biasanya dalam bentuk kuesioner. Kualitas jasa lebih sulit didefinisikan, dijabarkan dan diukur apabila dibandingkan dengan kualitas barang. Pada dasarnya definisi jasa juga berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen. Kualitas jasa menurut Wyckof yang dikutip oleh Fandy Tjiptono 2002 : 59 yaitu, “Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”. Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived service. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan dengan perceived service sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan konsumennya secara konsisten commit to user b. Dimensi Kualitas Pelayanan Organisasi jasa harus memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan keinginan konsumen. Berikut ini beberapa kategori yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi kualitas jasa menurut Parasuraman dan kawan-kawan dalam buku Fandy Tjiptono 2002 meliputi : 1 Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja performance dan kemampuan untuk dipercaya dependability. Hal ini berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama right the first time. 2 Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan. 3 Competence, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu. 4 Access, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi. 5 Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki para contact person. 6 Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran, keluhan pelanggan. 7 Cradibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan. 8 Security, yaitu aman dari resiko, bahaya atau keragu-raguan. 9 Understandingknowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan 10 Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, biaya berupa fasilitas fisik, peralatan yang digunakan, representasi fisik dari jasa. commit to user Dalam perkembangannya kesepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi lima dimensi pokok. Lima dimensi tersebut meliputi : 1 Bukti langsung tangible, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 2 Keandalan reliability, yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan 3 Daya tangkap responsiveness, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap. 4 Jaminan assurance, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. 5 Empati emphaty, meliputi perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

5. Tinjauan tentang Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

0 4 69

KAJIAN DOSIS PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI Kajian Dosis Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011.

0 1 10

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP REGULER RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010.

0 2 8

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 9

EVALUASI PENGOBATAN DIARE AKUT PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI EVALUASI PENGOBATAN DIARE AKUT PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009.

1 6 17

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PENYAJIAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III Hubungan Persepsi Pasien tentang Penyajian Makanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 18

PENDAHULUAN Hubungan Persepsi Pasien tentang Penyajian Makanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 6

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi.

0 0 16

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi.

0 0 17

Strategi Pelayanan Rsud. Dr. Moewardi Surakarta Dalam Peningkatan Kepuasan Pasien Rawat Inap

0 0 124