Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

commit to user bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran”. Metode penelitian menurut Winarno Surakhmad 1990 : 29 dapat diklasifikasikan menja di 3 macam yaitu “Metode penyelidikan historis, metode penyelidikan deskriptif dan metode penyelidikan eksperomental”. Penelitian deskriptif menurut Winarno Surakhmad 1990 : 139 “Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sek arang”. Mardalis 2002 : 26 mengatakan bahwa, “Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang terjad i atau ada”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena metode penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang diselidiki secara ilmiah yang merupakan deskripsi dari fakta yang ada pada saat ini.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 130 bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Mardalis 2002 : 53 menyatakan bahwa “Populasi adalah sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Dari pendapat di atas dapat dikatakan populasi bukan sekedar subyek yang akan diteliti atau dipelajari, tetapi menyangkut keseluruhan karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki subjek tersebut. Berdasarkan batasan tersebut maka populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap kelas I, II, III di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2011. commit to user 2. Sampel Dalam penelitian tidak semua populasi diselidiki tetapi cukup dengan menggunakan wakil dari populasi tersebut yang akan dijadikan subyek penelitian. Sesu ai dengan pendapat Suharsimi Arikunto 2006 : 131 bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Winarso Surakhmad 1990 : 93 menjelaskan bahwa “Sampel adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”. Menentukan besar sampel adalah salah satu masalah penyelidikan yang pelik, karena sulit untuk merumuskan kriteria bagi sifat representatif dan kewajaran yang ditentukan sebagai syarat sampel. Sifat representatif penting sebagai syarat sampel sebab data atau kesimpulan yang diperoleh dari sampel yang terbatas itu dipakai sebagai dasar untuk meramalkan sesuatu di dalam populasi dan merupakan kesimpulan penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah sebanyak 750 orang. Untuk mengambil sampelnya dengan acuan sebagai berikut. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 134 : Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diambil adalah 15 dari jumlah daya tampung pasien yaitu sejumlah 113 pasien. 3. Teknik Sampling Menurut Sutrisno Hadi 2002 : 75 “Sampling adalah cara yang dipergunakan untuk mengambil sampel”. Pengambilan sampel penelitian harus dilakuakan dengan baik sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat commit to user berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya atau sampel harus representatif. Menurut Sutrisno Hadi 2001, teknik sampling dapat dibedakan menjadi dua yaitu : a. Random sampling b. Nonrandom sampling Adapun penjelasan dari kedua teknik sampling di atas yaitu sebagai berikut : a. Random sampling adalah pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu. Semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Sutrisno Hadi 2002, prosedur yang digunakan untuk random sampling adalah sebagai berikut : 1 Cara undian, dilakukan sebagaimana kita melakukan undian. 2 Cara ordinal, diselenggarakan dengan menyusun subyek dalam suatu daftar dan mengambil mereka yang akan dijadikan sampel dari atas ke bawah dengan jalan mengambil sampel yang bernomor ganjil atau genap, kelipatan angka tiga, kelipatan lima dan sebagainya. 3 Cara randominasi dari tabel bilangan random, cara ini paling banyak digunakan oleh para ahli statistik dan para penyidik, sebab prosedurnya sangat sederhana dan penyelewengannya dapat dihindari sejauh-jauhnya. b. Nonrandom sampling adalah pengambilan sampel secara pandang bulu artinya tidak semua individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Menurut Sutrisno Hadi 2002 : 80 . “Semua sampling yang dilakukan bukan dengan tenik random sampling disebut nonrandom sampling”. Dan teknik nonrandom sampling terdapat beberapa jenis menurut Sutrisno Hadi 2002 yaitu : 1 Proportional sample Merupakan sampling perimbangan. Unsur-unsur dalam populasi diperhatikan dan diwakili dalam sampel. Kata perimbangan commit to user merupakan ukuran jumlah yang tidak semua, disesuaikan dengan jumlah tiap-tiap anggota kelompok. Digunakan jika populasi terdiri beberapa sub populasi akan diwakili dalam penelitian. 2 Stratified sample Digunakan jika populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai susunan bertingkat. Peneliti tidak menghadapi populasi yang utuh homogen, melainkan suatu populasi yang menunjukkan adanya strata. 3 Purposive sample Disebut juga sampel bertujuan. Subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya 4 Quota sample Pada quota sample, jumlah subyek yang akan diteliti ditetapkan terlebih dahulu jumlah sampelnya. Selanjutnya pendidikan segera dilaksanakan. Jika quantum itu telah ditetapkan jumlah sampelnya. 5 Double sample Double sample atau sampel kembar digunakan apabila dalam suatu penelitian diambil dua sampel sekaligus. Sampel kedua digunakan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk dari sampel pertama, atau mengecek kebenaran sampel pertama. 6 Area Probality sample Disebut juga sampel wilayah membagi daerah-daerah populasi ke dalam sub-sub daerah, sub-sub daerah ini dibagi-bagi ke dalam daerah yang lebih kecil. Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. 7 Cluster sample Disebut juga sampel kelompok. Digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu melainkan dari kelompok individu atau cluster commit to user Dalam penelitian ini pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan quota sample karena jumlah sampel telah ditetapkan sebelumnya dan yang dipilih menjadi anggota sampel adalah konsumen atau pasien yang ditemui pada waktu pengambilan sampel sampai quota terpenuhi. Dalam mengumpulkan data, peneliti menghubungi subyek masih dalam populasi yang ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah dan yang terpenting adalah terpenuhinya jumlah quontom yang telah ditetapkan. Tehnik Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian, data merupakan faktor yang penting. Pengumpulana data dimaksudkan untuk memperoleh data atau keterangan yang benar dan dapat dipercaya dalam penelitian. Untuk dapat mencapai syarat validitas dan reliabilitas dalam suatu penelitian maka diperoleh cara dan teknik pengumpulan data yang tepat. 1. Jenis dan Sumber Data Menurut Winarno Surakhmad 19 90 : 134, “Sumber data dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu : sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber primer adalah sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama atau dari sumber asli baik berbentuk dokumen maupun sebagai peninggalan lain, dan data sekunder adalah sumber yang mengutip dari sumbe r yang lain”. Dalam penelitian ini digunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui daftar angketkuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari buku, arsip, dokumen resmi. 2. Skala Pengukuran Data Pengukuran terhadap data yang diperoleh dari angket penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk pengisian angket pada variable penelitian ini, responden dihadapkan pada suatu alternatif yang harus dipilih salah satu, dengan alternatif jawaban tersebut memiliki skor 1 sampai dengan 4. Menurut J.Supranto penentuan skor kuesioner ini menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi, dimana seseorang dihadapkan pada suatu pertanyaan atau pernyataan yang mempunyai empat alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Dalam commit to user penelitian ini akan disajikan empat alternatif jawaban dalam pertanyaan yang berhubungan dengan kinerjapelayanan diberikan empat penilaian dengan bobot sebagai berikut : 1 Sangat Baik diberi bobot 4 2 Baik diberi bobot 3 3 Tidak Baik diberi bobot 2 4 Sangat Tidak Baik diberi bobot 1 Harapan konsumenpelanggan diberi empat penilaian dengan bobot sebagai berikut : 1 Sangat penting diberi bobot 4 2 Penting diberi bobot 3 3 Tidak Penting diberi bobot 2 4 Sangat Tidak Penting diberi bobot 1 Kepuasan konsumenpelanggan diberi empat penilaian dengan bobot sebagai berikut : 1. Sangat puas diberi bobot 4 2. Puas diberi bobot 3 3. Tidak Puas diberi bobot 2 4. Sangat Tidak Puas diberi bobot 1 3. Metode Pengumpulan Data a. Teknik Dokumentasi Dalam uraian tentang studi pendahuluan, telah disinggung pula bahwa sebagai objek yang diperhatikan ditatap dalam memperoleh informasi, kita memperoleh tiga macam sumber yaitu tulisan paper, tempat place, dan kertas atau orang people. Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisam inilah kita telah menggunakan metode dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 158 “Dokumentasi, asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, commit to user majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai sejarah berdirinya RSUD Dr. Moewardi Surakarta , mengetahui jumlah fasilitas yang dimiliki dan data-data yang lain. b. Angket atau Kuesioner Suharsimi Arikunto 2006 : 151 berpendapat bahwa “Angketkuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hak-hak yang ia ketahui”. Menurut Mardalis 2002 : 67 “Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti”. Dalam penyusunan kuesioner agar lebih tepat sasarannya dan lebih mudah menganalisanya perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut : a. Kuesioner disusun sejelas mungkin, untuk menghindari salah tafsir dari responden yang bervariasi. b. Kuesioner diusahakan pertanyaannya sesingkat mungkin dan jangan berbelit- belit. c. Setelah selesai disusun, sebelum diedarkan untuk kegiatan yang sebenarnya. Sebaiknya dilakuakan uji coba terlebih dahulu terhadap sebagian responden kemudian dianalisa dan jika ditemukan kelemahan dan kekurangannya maka perlu dilakukan revisi. d. Kalimat dalam pertanyaan disusun sehingga dapat dimengerti dan dipahami setiap responden peneliti harus tahu lebih dulu, bagaimana perkiraan jawaban responden e. Alternatif jawaban yang dikehendaki dibuat selengkap mungkin. f. Hindarilah pertanyaan yang merendahkan atau menyinggung perasaan responden. commit to user g. Setelah kuesioner dibuat, peneliti mestinya sudah mengetahui bagaimana cara menghitung atau bagaimana cara analisisnya nanti, jangan sampai kuesioner telah disebar dan dikumpulkan kembali tapi cara menganalisisnya belum diketahui. Untuk itu setiap kuesioner yang dibuat diperkirakan cara untuk analisisnya. Menurut Suharsimi Arikunto 1998, kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang : a. Dipandang dari cara menjawab, maka ada : 1. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. 2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. b. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada : 1. Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2. Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain c. Dipandang dari bentuknya maka ada : 1. Kuesioner pilihan ganda, adalah sebuah pertanyaan yang disusun dengan beberapa kemungkinan jawaban responden diminta memilih salah satu dari sekian banyak jawaban. 2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalak kuesioner terbuka. 3. Check list sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check V pada kolom yang sesuai. 4. Rating-scale skala bertingkat yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini menggunakan teknik angket atau kuesioner skala bertingkat kuesioner tertutup untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kepuasan pasien rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta . commit to user 4. Uji Instrumen a. Uji Validitas Validitas adalah derajad kecepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Untuk mengkaji validitas maka peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment.                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan : r xy = Koefisien Korelasi X = Skor dari item yang diuji Y = Skor Total N = Jumlah keseluruhan kelompok Selanjutnya penghitungan validitas dibantu dengan mengunakan SPSS 13 for Windows, item soal dikatakan valid apabila nilai r hitung positif dan tingkat signifikan 0,05. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah menunjuk pada suatu instrument yang dapat dipercaya untuk dipat digunakan sebagai pengumpul data. Uji reliabilitias dengan menggunakan rumus alpha = commit to user R 11 =                  2 tot 2 σ 1 1 k k  Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,6.

D. Tehnik Analisis Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

0 4 69

KAJIAN DOSIS PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI Kajian Dosis Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011.

0 1 10

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP REGULER RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010.

0 2 8

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 9

EVALUASI PENGOBATAN DIARE AKUT PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI EVALUASI PENGOBATAN DIARE AKUT PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009.

1 6 17

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PENYAJIAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III Hubungan Persepsi Pasien tentang Penyajian Makanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 18

PENDAHULUAN Hubungan Persepsi Pasien tentang Penyajian Makanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 6

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi.

0 0 16

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi.

0 0 17

Strategi Pelayanan Rsud. Dr. Moewardi Surakarta Dalam Peningkatan Kepuasan Pasien Rawat Inap

0 0 124