65 sebanyak 7 peserta didik atau sebesar 35. Ini menunjukan bahwa nilai hasil belajar pada siklus I belum mencapai 85.
Setelah dilanjutkan dengan tindakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II ternyata hasil belajar meningkat. Pada siklus II ini secara umum proses
pembelajaran sudah baik walupun masih terdapat 2 orang peserta didik yang belum tuntas. Hal ini terlihat dari hasil belajar PKn sudah mencapai indikator
keberhasil 85 yaitu sebesar 90 oleh karena itu dapat diambil keputusan bahwa siklus dapat dihentikan tidak lanjut ke siklus berikutnya karena hasil
belajar siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan hasil belajar peserta didik Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari aspek kognitif pada
siklus II dilakukan tes hasil belajar berupa tes tertulis yang terdapat 10 soal pilihan ganda dan 10 saol isiian singkat. Adapun tes hasil belajar peserta didik
adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Belajar PKn Siklus II
No Nilai
Perolehan Nilai Jumlah siswa
Persentase
1 Tuntas
≥ 65 18 orang
90 2
Belum tuntas 65
2 orang 10
Jumlah 20
Orang 100
Pada siklus II tentang Sistem Pemerintahan Provinsi peserta didik yang mendapatkan nilai
≥ 65sebanyak 18 peserta didik atau sebesar 90 sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai 65 sebanyak 2 peserta didik atau sebesar
10. Ini menunjukan bahwa nilai hasil belajar pada siklus II sudah mencapai 90 peserta didik yang mendapat nilai KKM 65.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dari prasurvey-siklus II maka ketentasan hasil belajar peserta didik dapat disajikan dalam tabel dan grafik di
bawah ini:
Tabel 9 Data Hasil Belajar Peserta Didik Dari Data Awal
– Siklus II Kelas MI Al Khairiyah Kaliawi Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017
No Siklus
Jumlah Siswa Presentase
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Data Awal
8 orang 12 orang
40 60
2 Siklus I
13 orang 7 orang
65 35
3 Siklus II
18 orang 2 orang
90 10
Grafik 1 Data Hasil Belajar Peserta Didik
PKn Dari Data Awal – Siklus II Kelas MI Al
Khairiyah Kaliawi Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Data awal Siklus I
Siklus II Tuntas
Tidak Tuntas
8 orang 40
12 orang 60
13 orang 65
7 orang 35,
18 orang 90
2 orang 10
Berdasarkan grafik diatas, terbukti adanya peningkatan hasil belajar PKn peserta didik kelas IV MI Al Khairiyah Kaliawi Bandar Lampung tahun
pelajaran 20162017 yang telah mencapai KKM, sebelum diterapkan pembelajaran Kooperatif tipe TPS Think Pair Share hasil belajar PKn peserta
didik kelas IV masih rendah hal ini diperoleh dari data awal dengan jumlah peserta didik 20 orang yang tuntas 8 orang 40, sedangkan yang belum tuntas
12 orang 60. Setelah diterapkan pembelajaran Kooperatif tipe TPS Think Pair Share
pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni dengan jumlah peserta didik 20 orang yang tuntas 13 orang 65, sedangkan yang belum tuntas 7 orang
35. Selanjutnya pada siklus ke-dua dengan peserta didik 20 orang yang tuntas 18 orang 90 sedangkan yang belum tuntas 2 orang 10.
Dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pembelajaran Kooperatif tipe TPS Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV
MI Al Khairiyah Kaliawi Bandar Lampung tahun pelajaran 20162017 yakni dari yang tuntas 8 orang 40
– 18 orang 90 hal ini berarti terjadi peningkatan yang sangat signifikan.
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Kooperatif tipe TPS Think Pair Share dapat
meningkatkan hasil belajar PKn peserta didik di kelas IV MI Al-Khairiyah Kaliawi Bandar Lampung tahun pelajaran 20162017.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik pada data awal dengan jumlah peserta didik 20 orang siswa yang tuntas sebanyak 8 orang
40 dan yang belum tuntas sebanyak 12 orang 60 dan setelah di lakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS Think
Pair Share pada mata pelajaran PKn, mengalami peningkatan disetiap siklus pada siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 13 orang 65 dan yang tidak
tuntas 7 orang 35 kemudian pada siklus II nilai meningkat secara signifikan, peserta didik yang tuntas sebanyak 18 orang 90 dan yang tidak tuntas
sebanyak 2 orang 10.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Metode pembelajaran kooperatif tipe TPS Think Pair Share ini dapat
digunakan sebagai alternative pembelajaran PKn bagi peserta didik sekolah dasarmadrasah ibtida‟iyah, karena lebih lebih banyak
mengaktifkan siswa proses belajar, meningkatkan kerjasama dan interaksi sosial.
b. Penelitian mengenai metode kooperatif tipe TPS Think Pair Share ini
diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, baik oleh guru maupun pengembang pendidikan lainnya, sehingga metode Kooperatif tipe TPS
Think Pair Share menjadi lebih baik, dan tujuan pembelajaran semakin efektif dan efisien.
2. Bagi Peserta Didik
a. Peserta didik lebih berani dan percaya diri dalam mengajukan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan materi pembelajaran guna mencapai peningkatan hasil belajar yang maksimal.
b. Kerjasama dan menghargai pendapat peserta didik lain dalam diskusi
kelompok berpasangan perlu dikembangkan dalam pembelajaran supaya mendapat hasil yang baik.
c. Untuk memecahkan suatu masalah dalam materi pembelajaran, akan lebih
mudah jika dikerjakan secara bersama-sama atau kelompok, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
3. Bagi sekolah
Agar proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dapat memberikan hasil yang maksimal, hendaknya kepala sekolah:
a. Selain memberi kebebasan pada pendidik untuk menentukan metode,
atau model pembelajaran yang tepat, maka pihak sekolah harus dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan untuk dapat melaksanakan metode
pembelajaran tersebut. Seperti terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran.
b. Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pengarahan
kepada pendidik betapa pentingnya suatu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
C. Penutup
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar,
walaupun sedikit tersendat dalam waktu, fikiran dan materi. Namun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sehingga peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan yang akan
datang dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara..
Abdullah Sani, Riwan. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
B. Hamzah dkk. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: PT Bumi
Aksara. Bahri Jamarah, Syaipul. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: GP Press Group. E.Bakley, Elizabert dkk, 2014. Teknik-teknik Pembelajaran Kolaburatif.Bandung:
Nusa Media. E.Slavin, Robert. 2005. Coopertif Learning. Bandung: Nusa Media.
Hamalik Oemar. 2008. Kurukulum dan Pembelajara.Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Huda Miftahul. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
____________. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Pekan Baru:
Alfabeta. Jihad Asep dan Abdul Haris. 2012 .Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Preesindo. Komalasari Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasiny.
Bandung: PT Refika Aditama.