Upah Ekonomi Politik Marxis

31

1.6.1.3 Upah

Upah adalah jumlah uang dari pengusaha yang dibayar kepada pekerjaburuh sesuai dengan ketentuan perundang-undang. Upah sudah menjadi pembahasaan yang hangat di Indonesia. Terbukti bagaimana pekerja melalui serikat pekerjaburuh atau bahkan sector rakyat lainnya tiap melakukan aksi massa selalu mengeluh terkait rendahnya upah buruh yang membuat penghidupan buruh semakin merosot. Krisis global yang belum ada tanda-tanda membaik juga sangat mempengaruhi penghidupan buruh. Dimana pengusaha harus mengurangi biaya produksinya agar tidak bangkrut. Ya Satu-satunya alternative dengan memangkas upah buruh. Padahal kita ketahui bahwa upah yang dihasilkan oleh pekerjaburuh sebenarnya tidak sebanding dengan tenaga kerja yang mereka berikan untuk perusahaan. Buruh bekerja sekurang-kurangnya selama 7 jam kerja. Berarti buruh menjual tenaganya kepada pengusaha selama 7 jam. Maka selama 7 jam pengusaha berhak untuk mengeksploitasi buruh untuk menghasilkan sebanyak- banyaknya barang dengan kualitas yang baik. Secara tidak langsung penguasaan pengusaha atas pekerjaburuh adalah kewenangannya. Kerja buruh menghasilkan kekayaan bagi pengusaha yang mengendalikan suatu perusahaan. Hubungan antara pengusaha-pekerjaburuh tidak bias dilepaskan. Percepatan kapital di suatu Negara seperti di Indonesia akan meningkatkatkan upah pekerjaburuh. Mari kita andaikan suatu keadaan yang lebih baik bila capital produktif tumbuh maka permintaan kerja akan naik yang ikut mempengaruhi upah buruh. Tetapi karena persaingan perusahaan-perusahan ,sehingga mendorong perusahaan besar cenderung bertahan karena dipengaruhi kapital. Sementara perusahaan kecil karena dampak persaingan banyak yang bangkrut, akusisiatau merger.diantara empat temboknya. Kenaikan upah yang nyata bersyarat pada pertumbuhan cepat kapital produktif. Pertumbuhan cepat kapital produktif mengakibatkan pertumbuhan yang sama cepatnya dalam kekayaan, kemewahan, kebutuhan-kebutuhan sosial, kenikmatan-kenikmatan sosial. Jadi walaupun kenikmatan buruh telah meningkat, Universitas Sumatera Utara 32 namun kepuasan sosial yang dipenuhinya telah berkurang dalam perbandingan dengan kenikmatan kaum kapitalis yang meningkat, yang tak dapat dicapai oleh buruh, dalam perbandingan dengan keadaan perkembangan masyarakat pada umumnya. Hasrat dan kesukaan kita lahir dari masyarakat; oleh sebab itu kita mengukurnya menurut masyarakat dan bukannya menurut benda-benda yang memuaskannya. Karena hasrat dan kesukaan itu bersifat sosial, maka mereka bersifat relatif. Upah tidak semata-mata dihasilkan oleh komoditas yang dapat menggantikan upah itu. Tetapi upah mengandung hubungan. Yang diterima pekerjaburuh adalah yang pertama, sejumlah uang tertentu. Apakah upah itu hanya ditentukan hanya dengan nilai uang dalam upah itu ? jadi harga uang kerja tidak sesuai dengan upah riil artinya komoditas yang dihasilkan tidak sesuai dengan upah yang diterima. Karena itu, bila kita berbicara tentang naik atau turun upah kita harus ingat tidak hanya akan harga kerja dalam bentuk uang, upah nominal. Tetapi baik upah nominal, yaitu, sejumlah uang yang untuk itu buruh menjual dirinya kepada kaum kapitalis, maupun upah riil, yaitu jumlah komoditi yang dapat dibelinya dengan uang itu, tidak menghabiskan hubungan-hubungan yang terkandung didalam upah sehingga membuat keuntungan besar bagi kapitalis. Upah sangat dipengaruhi oleh perbandingan keuntungan kapitalis, laba kapitalis. Melalui pergantian upah terhadap kerja, si kapitalis mendapatkan nilai baru dari pekerjaburuh sebagai akumulasi modal. 1.6.2 Kelas dan Perjuangan Kelas Perjuangan kelas inilah yang menjadi merupakan salah satu metodologi pemikiran Karl Marx yang paling pokok. Demikian pulahlah bagaimana dapat diketahui dari perspektif historis bagaimana kelas tertindas sebagai tenaga produktif tiap fase perkembangan masyarakat mempunyai peranan besar dalam konteks perubahan sosial. Menurut Karl Marx kelas-kelas yang berkuasa yakni yang menguasai alat-alat produksi sejak kemunculannya di panggung sejarah Universitas Sumatera Utara 33 terus-menerus menyempurnakan sistem penindasan dan penghisapan terhadap kelas pekerja termasuk sekarang di fase masyarakat kapitalisme tahap tertinggi Imperialisme. 21 Menurut Karl Marx sejarah perjuangan dan perkembangan masyarakat adalah sejarah perjuangan kelas. Teori kelas merupakan analisis Karl Marx dan Friedirch Engles terhadap kapitalisme dan pada mulanya memfokuskan pada corak produksi. Analisis Marx tertuju pada inti ketidakadilan yang tersembunyi dari hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalisme di mana ia melihat hubungan tersebut bersifat eksploitatif, Sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh pemikir sosial lainnya. Masyarakat di mana-mana terbagi menjadi klas penghisap dan terhisap. Sementara itu, kelas penghisap karena kepemilikan monopolinya atas alat produksi, mereka mendapat bagian terbesar dari barang yang diproduksi dalam masyarakat untuk keuntungannya sendiri sekalipun tidak bekerja. Sementara, ada kelas yang terhisap yang hanya memiliki tidak memiliki sama sekali, sekalipun mereka yang bekerja untuk memproduksi barang akan tetapi mereka hanya mendapat bagian yang sangat kecil bahkan tidak cukup untuk bertahan hidup. Perjuangan klas lahir dari pertentangan kepentingan klas-klas dalam masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah pertarungan antara klas yang mengeruk keuntungan dan karenanya mempertahankan hubungan produksi yang lama dengan klas yang berusaha menghancurkan hubungan produksi yang lama Perjuangan kelas proletar melawan kapitalis adalah suatu keniscayaan sejarah sebagai hukum perkembangan masyarakat yang digambarkan Marx. Mengubah sistem lama menjadi sistem baru harus melalui revolusi. Oleh sebab itu revolusi merupakan gerakan politik yang dimulai dari perebutan kekuasaan politik. Sistem masyarakat lama yang usang telah diganti dengan sistem baru, yang melepaskan penghisapan atas manusia dengan manusia lainnya, melahirkan manusia yang bermasyarakat, tidak memblenggu alam berpikir manusia dengan dogma-dogma mistis, alat produksi yang dikuasai Negara. 21 V. I. Lenin, Imperialism, The Highest Stage of Capitalism, Progress Publisher, Moscow, 1975 hal 188 Universitas Sumatera Utara 34 dan menggantikannya dengan yang baru. Perjuangan antara klas penghisap dan klas terhisap terpusat pada penghilangan tipe penghisapan tertentu dalam sebuah sistem kemasyarakatan. Dan karena penghisapan itu berasal dari sebuah tipe tertentu dari monopoli atas alat produksi, maka perjuangan klas berlangsung di seputar pihak-pihak yang mempertahankan dan menentang monopoli tersebut.

1.6.3 Teori Gerakan Sosial