Komoditi Ekonomi Politik Marxis

26 yang berpunya hidup dan berkembang dari eksploitasi kelas proletar. Ekonomi Politik adalah bagian penting dari materialisme historis. Ini merupakan ilmu untuk mempelajari hukum-hukum gerak dari ekonomi atau kehidupan manusia. Ekonomi politik mengalami penajaman selama abad ke 17 sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Akan tetapi sebagai ilmu modern dan ilmiah baru mendapat kedudukan pada abad ke 18. Meskipun telah mengalami kemajuan besar, ekonomi politik pada masa lalu hanya terbatas pada pemujaan terhadap kepemilikan perseorangan dan sistem kapitalis. Sehingga, tidak dapat menjelaskan dengan komplit hukum-hukum ekonomi kapitalis, tidak menghiraukan sistem-sistem ekonomi yang lainnya. Karl Marx merombak ekonomi politik menjadi sebuah sebuah studi ilmah yang menyeluruh. Marx, dengan ilmiah dan menyeluruh menyelidiki kompleksitas hubungan produksi dan pertukaran barang-barang dalam sistem kapitalis juga terhadap sistem ekonomi lain sebelumnya. Melalui usaha ini, dia menemukan rahasia kelahiran, perkembangan dan kebangkrutan yang tidak terelakkan dari sistem kapitalisme. Berdasarkan penemuan Marx, revolusi sosialis memiliki fondasi yang kokoh dan ilmiah menjadi sosialisme ilmiah. Teori ini adalah pedoman yang diperlukan dalam mempelajari dan memahami dengan benar ekonomi masyarakat, klas dan perjuangan klas. Teori ini menjelaskan bagaimana menganalisis kerangka kerja dan hubungan dari klas-klas dalam masyarakat di masa lalu dan kapitatalisme ini. Selanjutnya menerangkan basis-basis material dari masalah perjuangan revolusioner dan perjuangan klas pekerja saat ini, dan menjelaskan basis material hari depan sosialis dari sebuah usaha revolusi. Untuk memahami ekonomi politik Marxisme maka perlua melihat beberapa varibabel.

1.6.1.1 Komoditi

Sebuah komoditi dijelaskan sebagai sesuatu yang dipertukarkan dengan atau untuk komoditi lainnya. Semua komiditi punya nilai pakai, yang memenuhi Universitas Sumatera Utara 27 sejumlah keinginan atau kebutuhan, langsung atau tidak langsung 17 Pertukaran menciptakan suatu hubungan kuantitatif dengan berbagai komoditi X unit suatu komoditi dapat ditukarkan dengan Y unit komoditi lain. Untuk melihat adanya perbandingan kuantitatif mengenai hal ini, Marx menegaskan bahwa kedua komoditi ini mestilah mengandung sejumlah substansi yang sama yang Karl Marx sebut nilai. Dalam hal ini substansi yang sama bukan sesuatu berupa sifat seperti berat, maka substansi yang sama dari produk itu ialah hanya produk dari kerja. Kerja adalah substansi dari nilai. Dan teori kerja dan nilai seharusnya dibenarkan oleh bagaimana ia dipergunakan Marx di dalam sistem secara keseluruhan. Berikutnya Marx membahas betapa pentingnya nilai itu. Seberapa banyak nilai yang dimiliki oleh sesuatu komoditi ? katanya, nilai sesuatu komoditi tergantung pada banyaknya jumlah kerja sosial yang diperlukan dalam menyelesaikan komoditi itu. Dan itu disebut “lama kerja”yang diminta untuk memproduksi komoditi itu. Oleh karena itu, kerja itu digolongkan menjadi kerja yang sifatnya sosial bukan individual. Meskipun nilai diukur berdasarkan pada lama kerja yang diperlukan untuk memproduksi sebuah komoditas, bukanlah indvidu kapitalis apalagi pekerja yang menentukan nilai nyata dari komoditas. Masyarakat menentukan nilai komoditas melalui pasar. Ukurannya berdasarkan . Sifat kebutuhan itu, pada tahap ini belum relavan dibahas. Di sisi tidak ada penilaian yang bersifat moral. Senjata misalnya adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat yang senang dengan peperang dan maka itu mengandung nilai pakai dan seterusnya. Komoditi yang mempunyai nilai tukar, milik yang dipertukarkan dengan barang lain. Perbedaan anatara nilai tukar dan nilai pakai adalah perbedaan dari aspek-aspek kehidupan manusia yang berlaku umum bagi semua bentuk masyarakat dan perbedaan-perbedaan spesifik bagi jenis masyarakat tertentu. Tanpa pertukaran tertentu tak ada nilai tukar. Semua komoditi mengandung nilai pakai. Sebab, tak seorang manusia pun yang akan membeli komoditi itu jika tidak mengandung nilai pakai. 17 Anthony Brewer,Kajian Kritis Das Kapital, Teplok Press, Jakarta 1999 Universitas Sumatera Utara 28 jumlah rata-rata waktu kerja yang diperlukan memproduksi komoditas, menurut tingkatan ketrampilan pekerja dan tingkatan kemampuan teknologi yang digunakan. Harga sebuah komoditi tidak lain adalah nilai komoditi tersebut yang dinyatakan dengan uang. Penggunaan uang dalam mengukur nilai dan dalam pertukaran komoditi adalah bukti bahwa pertukaran komoditi sudah menjadi aktivitas umum dan biasa bagi masyarakat. Dalam pasar, jika permintaan terhadap komoditi lebih besar dari pada persediaan, harga cenderung lebih tinggi daripada nilai sesungguhnya. Jika permintaan lebih sedikit daripada persediaan, harga komoditi berada di bawah nilai sesungguhnya. Cepat atau lembat, kelebihan atau kekuarangan persediaan barang di pasar akan membatasi produksi. Sehingga, jika kita melihat pergerakan harga dalam rentang waktu yang panjang, peningkatan secara sementara dikompensasikan dengan penurunan yang bersifat sementara. Sejumlah perubahan ini adalah bentuk penyesuaian harga dengan nilai sesungguhnya. Bahkan ketika harga terus berubah-ubah, mereka senantiasa berputar mengelilingi nilai sesungguhnya, seperti pergerakann roda mengelilingi as. Ketika terdapat monopoli dalam produksi, pembelian atau penjualan komoditi, kompetisi tidak lagi bersifat bebas, dan pasar tidak berfungsi dengan normal. Para monopoli bisa meningkatkan dan menurunkan permintaan dan penawaran secara artifisal atau palsu di dalam pasar. Dengan cara ini, mereka bisa meningkatkan atau menurunkan harga sebuah komoditi, bergantung pada cara yang mana mereka dapat menarik keuntungan terbesar.

1.6.1.2 Teori Nilai Lebih