Adaptasi Antar Etnis Desa Baru dalam Harmonisasi Interaksi Antar

Sedangkan kelompok sosial yang bersifat formal Kelompok formal adalah kelompok yang didefinisikan sebagai struktur organisasi dengan pembagian kerja yang jelas. Dan juga adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoaman dalam tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelolmpok dalam merealisasi dalam tujuan bersama. Kelompok sosial formal tersebut dapat ditemukan dalam aktifitas lingkungan masyarakt dan lingkungan mahasiswa.

4.7.6 Adaptasi Antar Etnis Desa Baru dalam Harmonisasi Interaksi Antar

Etnis Di Desa Baru Adaptasi dapat diartikan sebagai penyesuaian diri di suatu tempat. Para perantau yang datang dan tinggal serta menetap di luar daerah asalnya, akan selalu disertai dengan pola tingkah laku dan sikap tertentu. Dalam melakukan perpindahan Etnis bangsa pendatang akan turut membawa adapt-astiadat, norma dan berbagai bentuk organisasi sosial kedalam lingkungan sosial budaya setempat. Budaya setempat ini bisa merupakan sesuatu yang baru bagi suku pendatang. Ditempat tujuan kebiasaan-kebiasaan yang dibawa dari daerah asal akan mengalami perubahan termasuk orientasi nilai terhadap kampung halamanNaim:73. Menurut Suharso 1997:48 didalam kebudayaan itu manusia memiliki seperangkat pengesahan yang dipakai untuk memahami serta menginpretasikan dan mengadaptasikan dirinya dengan lingkungan yang baru. Manusia yang mempunyai pengetahuan, kebudayaan yang dipakai sehubungan dalam Universitas Sumatera Utara menghadapai kebudayaan asal Etnis setempat. Pengetahuan itu tentunya banyak mendukung terhadap proses adaptasi. Sejalan dengan penelitian ini, proses adaptasi antar etnis yang terjadi di Desa Baru disebabkan karena, yaitu : 1. Faktor ekonomi Dimana setiap Manusia berusaha untuk menyesuaikan dirinya di lingkungan yang baru karena didorong untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan itu sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Jika manusia itu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya maka dia akan merasa puas dan apabila tidak maka akan menimbulkan masalah. Kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam mengadaptasikan dirinya adalah tuntutan kebutuhan akan merasa aman, untuk dikenal dan memperoleh harga diri. Sejalan dengan konsep faktor ekonomi diatas proses adaptasi yang dilakukan masyarakat antar etnis di daerah Desa Baru tentunya tidak lepas dari segi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan setiap etnis yang berada di Desa Baru. Ini dapat dilihat kebanyakan etnis pendatang yang datang ke Desa Baru dengan alasan datang ke Desa karena faktor ekonomi yang lebih baik dari sebelum tempat asal mereka. Dengan kedatangan Etnis pendatang ke Desa Baru akan warga yang sebelumnya tinggal di Desa Baru akan mendapat keuntungan dari etnis pendatang, dengan cara etnis pendatang menyewa lahan kosong, bangunan rumah atau kios- kios kepada masyarakat sekitar di daerah Desa Baru yang menyewakankannya, untuk tempat tinggal dan membuka usaha mereka dalam memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan hidup mereka. Dengan begitu kehadiran etnis pendatang Universitas Sumatera Utara dapat dimaklumi dan proses adaptasi berjalan dengan baik karena adanya unsur yang menguntungkan antar etnis satu dengan etnis lainnya. Penjelasan diatas sesuai dengan yang diutarakan oleh salah satu informan W.W lk, 37 tahun yang mengatakan : “proses adaptasi yang terjadi di Desa ini, terjadi dengan begitu saja karena saya selaku etnis pendatang disini langsung tinggal di rumah kontrakkan untuk tempat tinggal dan mereka mendapatkan keuntungan dengan kehadiran saya sehingga proses beradaptasi terjadi begitu saja dengan melalui interaksi antar etnis yang berbeda, bersosialisasi dan bermasyarakat”

4.7.7. Toleransi Antar Etnis Desa Baru Dalam Harmonisasi Interaksi Antar Etnis Di Desa Baru