di kontrakkan oleh Etnis Karo dan juga menyewa lahan kosong untuk membuka usaha warung kopi yang sekarang masih dijalani.
Menurut beliau bahwa di Desa Baru ada terjadinya perkawinantar Etnis yang berbeda akan tetapi hanya beberapa keluarga termasuk keluarga beliau
sendiri yang merupakan Amalgamasi yang merupakan perkawinan antar Etnis yang berbeda ini disebabkan karena berbagai etnis yang tinggal di Desa Baru dan
berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga dapat mempengaruhi satu dengan yang lain dan mampu beradaptasi dengan Etnis yang berbeda. Beliau juga
menambahkan bahwa kebanyakan Etnis Jawa yang datang ke Desa Baru untuk melanjutkan kehidupan tetapi sebagian Etnis Karo merupakan Etnis pendatang ke
Desa Baru, menurut beliau kepemilikan lahan di Desa Baru di kuasai oleh Etnis Jawa dan Karo. Dan tidak pernah dipermasalahkan dengan kedatangan Etnis
lainnya dan tidak pernah terjadi masalah antar Etnis di Desa Baru.
4.6.2. Informan Kunci Tokoh Adat
1. Sada Kata Ginting lk, 81 tahun
Bapak Sada Kata Ginting adalah Etnis Karo yang merupakan salah satu warga Desa Baru merupakan tokoh adat di Desa yang sekarang berumur 80 tahun
yang tinggal di Jln. Jamin Ginting Desa Baru, lahir pada 15 Januari 1934 di Desa Baru, beliau sejak lahir, remaja hingga tua masih tinggal di Desa Baru serta
memiliki istri yang bernama Rowah Ginting yang telah meninggal pada usia 68 tahun dan lahir pada 13 Juni 1937.
Universitas Sumatera Utara
Bapak Sada Kata Ginting biasa dipanggil di Desa Bolang karena umur beliau yang sudah sangat tua, dari hasil pernikahannya beliau memiliki 8 anak
akan tetapi 1 telah meninggal dunia 8 anak tersebut diantaranya 4 laki-laki dan 3 perampuan dimana anak pertama yang bernama Paken Ginting yang sekarang
sudah berkeluarga, anak yang kedua bernama Sayang David Ginting yang sekarang sudah berkeluarga, anak yang ketiga Rezeki Ginting yang sekarang
sudah berkeluarga, anak keempat bernama Daulat Ginting, anak kelima bernama Suasana Ginting, anak yang keenam bernama Samsons yang sudah meningga l
dunia, anak tujuh bernama Sri Ulina ginting, dan yang terakhir bernama Salomon Ginting dimana semua sudah berkeluarga dan beliau juga sudah memiliki cicit
sebanyak 12. Kegiatan beliau sekarang hanya di rumah saja karena tidak kuat lagi untuk
bekerja akan tetapi sekali-kali beliau pergi ke ladang untuk melihat keadaan ladang dan sawahnya. Pada masa mudanya beliau ikut berperang melawan
penjajah pemerintahan Belanda yang ingin mengusir pemerintahan belanda yang pada saat itu pemerintahan Belanda telah menguasai perkebunan karet dan Kapas
di Desa Namo rih dan Desa Bekala yang hanya bermodalkan bambu untuk melawan penjajah. Pada waktu masa pemerintahan Belanda di Indonesia Bapak
Sada Kata Ginting dan abangnya ikut wajib militer untuk melawan penjajah Belanda akan tetapi beliau tidak diterima disebabkan faktor usia yang belum
mencukupi namun abang beliau terdaftar dalam wajib militer karena usia yang sudah mencukupi.
Pak Sada Kata Ginting merupakan salah satu warga yang sangat sudah lama tinggal di Desa Baru sekitar 80 tahun karena sejak lahir hingga sekarang masih
Universitas Sumatera Utara
tinggal di Desa Baru, pendidikan terakhir beliau hanya sampai pada jenjang SD karena pada anak-anaknya sudah ikut melawan penjajah Belanda. Menurut beliau
yang sudah sangat lama tinggal di Desa Baru tidak pernah terjadi masalah antar Etnis di Desa Baru dan menurut beliau kedatangan etnis di Desa Baru merupakan
hal yang baik karena dengan begitu banyak warga yang atau Etnis lain yang tinggal di Desa Baru akan menjadi berkembang dan melakukan pembangunan
untuk tempat tinggal mereka ataupun menyewa rumah yang di sewakan oleh warga lainnya.
Beliau mempunyai lahan kosong untuk disewakan yang bisa digunakan untuk membuka usaha yang sekarang disewakan oleh Etnis Jawa untuk berjualan
gorengan. Menurut beliau sejarah Etnis di Desa Baru tidak banyak karena dulu yang tinggal di Desa Baru adalah Etnis Karo dan Jawa dimana sebelumnya
terbentuknya Desa Baru warga Desa Baru sebelumnya tinggal di Desa di Desa Lama, dengan banyaknya warga yang tinggal di Desa Lama sehingga tidak dapat
lagi menapung warga yang ingin tinggal di Desa Lama dan Sri Sultan Wedana yang pada waktu itu merupakan Camat sehingga wedana memberikan tanah
kosong yang sangat luas untuk tempat tinggal yang warga di Desa Lama yang sudah tidak mampu untuk menampung warga yang ingin tinggal di Desa tersebut.
Beliau juga menambahkan kebanyakan Etnis Jawa pada waktu dulu juga merupakan Etnis pendatang lalu tinggal di Desa Lama hingga sekarang masih
banyak Etnis Jawa yang pendatang yang ingin tinggal di Desa Baru dengan tujuan mengubah nasib dengan cara membuka usaha yang lebih baik dari sebelumnya.
Beliau juga menambahkan bahwa ada terjadi pernikahan antar Etnis yang berbeda hanya beberapa keluarga karena disebabkan banyaknya Etnis yang berbeda yang
Universitas Sumatera Utara
hingga sekarang tinggal di Desa Baru sehingga Etnis satu dengan yang lainnya berinteraksi antar etnis satu dengan yang lainnya dengan begitu semua etnis yang
tinggal di Desa Baru mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan sendirinya.
Pemerintahan Desa Baru 1.Bapak Suryono lk, 41 tahun
Bapak Suryono merupakan selaku bagian dari pemerintahan Desa Baru yang menjabat sebagai sekretaris Desa Baru, dimana masa jabatannya dimulai
pada tahun 2009. Bapak Suryono lahir pada tanggal 29.8.1973 yang sekarang berumur 41 tahun sudah menikah dan memiliki istri yang bernama Suryaningsih
yang lahir pada tanggal 24. April.1975, Bapak Suryono tinggal di Jln. Karya dusun IIA Desa Baru. Selama pernikahannya beliau memiliki 2 orang anak
perampuan yang bernama Amalia yang sekarang masih duduk di kelas 2 SMK, dan Sifah yang sekarang masih duduk di sekolah dasar kelas 2 SD. Pendidikan
Bapak Suryono sendiri sampai pada jenjang Diploma dan menjabat pemerintahan Desa Baru pada tahun 2009.
Bapak Suryono sudah sangat lama tinggal di Desa Baru sekitar 41 tahun karena beliau dari lahir, remaja dan hingga memiliki keluarga masih tinggal di
Desa Baru dan merupakan asli warga Desa Baru dan istri beliau juga merupakan orang asli Desa Baru yang lahir di Desa Baru. Beliau adalah salah satu informan
yang menjelaskan bagaimana profil Desa Baru, Struktur Desa Baru dan kendala apa yang dihadapi dan apa yang dilakukan pemerintahan setempat dalam
memerintah masyarakat Desa Baru yang tinggal berbagai berbagai jenis latar
Universitas Sumatera Utara
belakang sosial kebudayaan yang berbeda tanpa ada konflik atau selisih diantara masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya.
4.7. Interprestasi Data 4.7.1 Interaksi Sosial dalam Harmonisasi Interaksi Antar Etnis Di Desa