dapat dimaklumi dan proses adaptasi berjalan dengan baik karena adanya unsur yang menguntungkan antar etnis satu dengan etnis lainnya.
Penjelasan diatas sesuai dengan yang diutarakan oleh salah satu informan W.W lk, 37 tahun yang mengatakan :
“proses adaptasi yang terjadi di Desa ini, terjadi dengan begitu saja karena saya selaku etnis pendatang disini langsung tinggal di
rumah kontrakkan untuk tempat tinggal dan mereka mendapatkan keuntungan dengan kehadiran saya sehingga proses beradaptasi
terjadi begitu saja dengan melalui interaksi antar etnis yang berbeda, bersosialisasi dan bermasyarakat”
4.7.7. Toleransi Antar Etnis Desa Baru Dalam Harmonisasi Interaksi Antar Etnis Di Desa Baru
Toleransi adalah hal yang harus dipegang teguh oleh setiap masyarakat karena merupakan kunci dalam proses kehidupan sosial agar dapat menghargai
satu dengan yang lain. Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus hidup sebuah masyarakat yang kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai macam
suku dan agama. Untuk menjaga persatuan antar umat beragama maka diperlukan sikap toleransi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sikap memiliki arti
perbuatan dsb yang berdasarkan pada pendirian, dan atau keyakinan sedangkan toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare artinya menahan diri, bersikap
sabar,membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang- orang yang memiliki pendapat berbeda.
Toleransi harus ditanamkan dalam setiap kehidupan bermasyarakat. Dalam sikap bertoleransi juga dapat disebebkan karena ada faktor terkait atau terikat
Universitas Sumatera Utara
didalam kehidupan bermasyarakat, yakni toleransi faktor ekonomi yang merupakan setiap manusia berusaha untuk menyesuaikan dirinya di lingkungan
yang baru karena didorong untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan itu sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Jika manusia itu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya maka dia akan merasa puas dan apabila tidak maka akan menimbulkan masalah. Kebutuhan yang perlu
dipenuhi dalam mengadaptasikan dirinya adalah tuntutan kebutuhan akan merasa aman, untuk dikenal dan memperoleh harga diri.
Sesuai dengan penjelasan diatas dalam penelitian yang terjadi harmonisasi interaksi antar etnis di Desa Baru dalam sikap mentoleransi kehadiran etnis yang
berbeda disebabkan karena faktor ekonomi, ini dapat dilihat etnis pendatang yang ingin tinggal di Desa Baru yang bertujuan untuk mendapatkan perekonomian yang
lebih baik dengan cara menyewakan lahan atau rumah agar tempat mereka tinggal dan tempat membuka usaha kepada warga tinggal di Desa Baru yang sengaja
menyediakan lahan ataupun rumah untuk keberlangsungan hidup mereka. Dengan kedatangan etnis lain ke Desa Baru, warga yang sudah lama tinggal di Desa Baru
dan menyewakan lahan atau rumahnya mendapatkan keuntungan kepada etnis pendatang. Sehingga warga yang sebelumnya yang sudah lama tinggal di Desa
Baru dapat mentoleransi kehadiran mereka dalam hidup bermasyarakat dan terjadi proses interaksi antar etnis yang berbeda di dalam suatu lingkungan.
Penjelasan diatas sesuai yang diutarakan oleh salah satu informan A.K lk, 43 tahun yang mengatakan :
Universitas Sumatera Utara
“kehadiran etnis pendatang ke Desa Baru tidak masalah buat kami asalkan mereka sopan dan saling menghargai karena kan mereka
warga pendatang, dan kami juga mendapat keuntungan dengan kehadiran mereka karena mereka yang akan menyewa lahan,
rumah atau kios-kios untuk tempat tinggal mereka dan membuka usaha untuk hidup mereka, jadi dengan begiti warga disini dapat
mentoleransi kehadiran mereka”
4.7.8 Harmonisasi Interaksi Antar Etnis Desa Baru Dalam Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik