Masyarakat Batak Toba merupakan salah satu dari ratusan kelompok masyarakat yang tersebar di Indonesia. Masyarakat Batak Toba berdiri dengan
satu identitas budaya. Masyarakat Batak Toba berasal dari daerah tertentu yang memiliki bahasa dan adat istiadat sendiri. Adat istiadat tersebut merupakan ciri
pembeda dengan masyarakat lain yang ada di dunia. Masyarakat Batak Toba hidup dibawah pengawasan adat istiadat yang berperan mengatur keseluruhan
tingkah lakunya. Gultom, Dj.1992. Dalihan Na Tolu : nilai budaya Suku Batak. Medan TV armada.
Keharmonisan yang terjadi pada Etnis Jawa, Etnis Karo, dan Etnis Batak di Desa Baru ini bukan hanya keharmonisan berinteraksi antar etnis juga
keharrmonisan antar agama atau rukun agama karena di desa ini terdapat Etnis Jawa yang menganut agama Islam, Etnis Karo yang menganut agama Kristen
Protestan dan Khatolik, dan Etnis Batak menganut agama Kristen Protestan dan Khatolik. Dengan terdapat beberapa etnis di desa ini dan dengan kebudayaan yang
berbeda, watak yang berbeda kelompok etnis di Desa Baru dapat menciptakan keharmonisan berinteraksi antar etnis, dan ini harus di pertahankan.
Hal-hal tersebut yang mengakibatkan penulis tertarik untuk meneliti bagaimana harmonisasi interaksi antar Enis Jawa, Etnis Karo, dan Etnis Batak di
Desa Baru Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dilatar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“ Apa Yang
Universitas Sumatera Utara
menjadi Faktor Proses Harmonisasi InteraksiAntar Etnis di Desa Baru, Kecamatan
Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang” ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Harmonisasi Interaksi antar etnis di
Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1.
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah
bagi mahasiswa khususnya bagi mahasiswa Sosiologi serta dapat memberikan kontribusi bagi ilmu sosial, masyarakat khususnya ilmu
Hubungan Antar Kelompok. 2.
Manfaat Praktis Untuk memberikan masukan-masukan bagi pihak-pihak yang terkait
dengan permasalahan yang terjadi dan menjadi referensi untuk kajian atau penelitian selanjutnya.
1.5 Definisi Konsep
1.
Harmonisasi
Keselarasan dan keseimbangan hubungan timbale balik antara berbagai bidang kehidupan,antara manusia sebagai individu sebagai kelompok dan antara
Universitas Sumatera Utara
kelompok-kelompok dari berbagai etnis yang telah terbentuk dalam komunitas- komunitas tertentu dalam masyarakat.
2. Interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan-aturan dan nilai–nilai yang ada dapat
dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing– masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang
kita harapkan. 3.
Etnis Adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan
dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain
akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis.
4. Etnis Jawa
Etnis Jawa merupakan kelompok etnis bangsa yang mendominasi hal ini bisa dilihat di setiap daerah Indonesia terdapat etnis Jawa. Sifat dan karakter etnis
Jawa identik dengan sikap yang sopan, segan, beretika dalam berbicara, jujur, disiplin, ramah, suka membantu atau bergotong-royong. Etnis Jawa umumnya
mereka lebih suka menyembunyikan perasaan. 5.
Etnis Karo
Universitas Sumatera Utara
Suku Karo memiliki sistem kemasyarakatan atau adat yang dikenal dengan nama merga silima, tutur siwaluh, dan rakut sitelu. Merga disebut untuk laki-
laki, sedangkan untuk perempuan yang disebut beru. Merga atau beru ini disandang di belakang nama seseorang. Merga dalam masyarakat Karo terdiri
dari lima kelompok, yang disebut dengan merga silima. 6.
Etnis Batak Masyarakat Batak Toba menarik garis keturunan dari pihak ayah atau pihak
laki-laki yang dinamakan dengan prinsip patrilineal. Suatu kelompok adat dihitung dari satu ayah disebut saama, atau satu nenek disebut dengan
saompung dan kelompok kekerabatan yang besar adalah marga. Kelompok kekerabatan yang terkecil atau keluarga batih disebut ripe. Istilah ripe dapat
juga dipakai untuk menyebut keluarga luas patrilineal. Saompu dapat disebut klen istilah ini dipakai juga untuk menyebut kerabat yang terikat dalam satu
nenek moyang. 7.
Kelompok sosial Merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia,karena
sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.
8. Adaptasi
Adaptasi dapat diartikan sebagai penyesuaian diri di suatu tempat. Para perantau yang datang dan tinggal serta menetap di luar daerah asalnya, akan
selalu disertai dengan poa tingkah laku dan sikap tertentu. Dalam melakukan
Universitas Sumatera Utara
perpindahan Etnis bangsa pendatang akan turut membawa adapt-astiadat, norma dan berbagai bentuk organisasi sosial kedalam lingkungan sosial budaya
setempat. Budaya setempat ini bisa merupakan sesuatu yang baru bagi suku pendatang. Ditempat tujuan kebiasaan-kebiasaan yang dibawa dari daerah asal
akan mengalami perubahan termasuk orientasi nilai terhadap kampung halaman.
9. Toleransi
Adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok
yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu
masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda.Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi
kelompok yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain- lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-
prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun konservatif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA