Kelompok Sosial Desa Baru

4.7.5 Kelompok Sosial Desa Baru

Menurut Summer dalam Kamanto masyarakat manusia terdiri dari in- groups dan out-groups atau we-groups dan other-groups yang artinya kelompok dalam dan kelompok luar atau kelompok kami dan kelompok mereka Kamanto 2004:130. Seseorang itu termasuk ke dalam beberapa kelompok yang baginya adalah kelompok dalam, dan selebihnya baginya adalah kelompok luar. Dalam in- groups terdapat perasaan persaudaraan, sedangkan out-groups terdapat perasaan yang lebih dingin. Anggota-anggota dalam in-groupsmenunjukkan adanya kerja sama, hubungan yang baik good will, saling membantu dan saling menghormati. Mereka mempunyai perasaan solidaritas, kesetiaan terhadap kelompoknya dan kesediaan berkorban demi kelompoknya. Tetapi sikap mereka terhadap orang lain atau luar kelompoknya selalu menunjukkan kebencian, perasaan menghina dan permusuhan. Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Kelompok sosial dapat bersifat informal dan kelompok sosial formal. kelompok informal adalah kelompok yang didefinisikan sebagai aliansi yang tidak berstruktur secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasi. Kelompok informal ini terbentuk secara alamiah dalam suasana kerja yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial. Seperti yang terjadi di lokasi penelitian, yaitu daerah Desa Baru. Kelompok sosial yang Universitas Sumatera Utara terbentuk di Desa Baru di dasari atas kelompok sosial yang tidak berstruktur secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasi kelompok sosial yang terjadi begitu saja melalui interaksi antar satu Etnis dengan Etnis lainya. Ini dapat dilihat di Desa Baru terdapat beberapa kelompok sosial di Desa yang dilihat dari segi kebudayaan, dan motif yang sama pada setiap individu seperti Etnis Jawa, Etnis Karo dan Etnis Batak sehingga terjadi interaksi sosial yang tidak terikat atas peraturan-peraturan yang berlaku sehinga baik Etnis Jawa, Karo dan Batak tidak tidak terbatas dalam berinteraksi dan tidak memandang latar belakang antar Etnis satu dengan Etnis lainnya. Hal tersebut disebabkan karena kelompok sosial yang terdapat di Desa Baru tidak berstruktur dan tidak terorganisir walaupun kelompok tersebut mempunyai yang mempunyai latar belakang yang sama baik etnis Jawa, Karo dan Batak. Penjelasan diatas sesuai dengan yang diutarakan oleh salah satu informan D.S lk, 48 tahun yang mengatakan : “Di Desa Baru memang terdapat kelompok sosial Etnis Jawa, Karo dan Batak tetapi kami semua disini saling menghormati dan berinteraksi satu dengan yang lainnya karena memang tidak ada setiap kelompok sosial etnis Jawa, Karo dan Batak membuat peraturan agar tidak bermasyarakat tanpa memandang latar belakang yang berbeda” Hal senada juga disampaikan oleh salah satu informan H.S pr, 38 tahun yang mengatakan : “kami semua disini sama semua tidak ada peraturan-peraturan yang dibuat oleh kelompok sosial kayak Etnis Jawa, Karo dan Batak, makanya sebua kami disini baik-baik saja walaupun banyak terdapat etnis yang berbeda tinggal di Desa Baru ini” Universitas Sumatera Utara Sedangkan kelompok sosial yang bersifat formal Kelompok formal adalah kelompok yang didefinisikan sebagai struktur organisasi dengan pembagian kerja yang jelas. Dan juga adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoaman dalam tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelolmpok dalam merealisasi dalam tujuan bersama. Kelompok sosial formal tersebut dapat ditemukan dalam aktifitas lingkungan masyarakt dan lingkungan mahasiswa.

4.7.6 Adaptasi Antar Etnis Desa Baru dalam Harmonisasi Interaksi Antar