13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi Sumber Daya Manusia merupakan bidang kajian dari akuntansi yang telah ada sejak tahun 1960-an. Akuntansi Sumber Daya Manusia telah
didefinisikan oleh Komite Akuntansi Sumber Daya Manusia dari American Accounting Association AAA sebagai suatu proses identifikasi dan pengukuran
data mengenai sumber daya manusia serta pengkomunikasian informasi ini ke pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini berarti “Akuntasi Sumber Daya
Manusia” merupakan manusia sebagai suatu sumber daya organisasi. Hal ini melibatkan pengukuran biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan
bisnis dan organisasi lainnya untuk merekrut, menyeleksi, melatih, mempekerjakan, dan mengembangkan sumber daya manusia yang diharapkan
oleh perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yang kelak dianggap sebagai aktiva. Akuntansi sumber daya manusia juga melibatkan pengukuran terhadap biaya yang
akan dikeluarkan untuk menggantikan sumber daya manusia dari suatu organisasi. Dengan demikian akuntansi sumber daya manusia berarti mengukur investasi
yang dibuat oleh organisasi dalam manusia, biaya untuk mengganti orang-orang tersebut dan nilai dari manusia bagi perusahaan itu. Akuntansi SDM mencoba
mencatat pengeluaran untuk sumber daya manuasia sebagai investasi atau aktiva bukan sebagai biaya terkecuali pengeluaran tertentu yang dikelompokan
langsung sebagai biaya. Pengeluaran yang dicatat sebagai investasi adalah
Universitas Sumatera Utara
14
pengeluaran rekrutmen, hiring, dan informal training, orientasi, pengembangan, dan lain sebagainya. Jumlah investasi ini dikapitalisasi dan akan diamortisasi
secara periodik menurut taksiran dari staf yang bersangkutan. Dalam hal adanya pengunduran diri dan pensiun, oleh staf dicatat sebagai kerugian.
Bagi perusahaan jasa dan industri yang berskala besar, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan. Perusahaan yang membutuhkan karyawan baru, pasti menginginkan pegawai yang bermutu. Oleh karena itu, perusahaan harus jeli dalam merekrut
sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan harus selektif dalam memilih sumber daya manusia yang berkualitas, atau paling tidak potensial
untuk dikembangkan skill-nya melalui berbagai pelatihan ataupun pendidikan. Selain diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
handal, perusahaan juga harus menempatkannya pada posisi yang tepat sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Konsep “The right man on the right place”
sangat diutamakan dalam hal ini. Karena rekrutmen yang baik akan sia-sia tanpa diikuti alokasi yang tepat.
Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berperan penting dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, mendayagunakan
sumber daya – sumber daya lain dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis secara optimal Widjaja: 2004. Akuntansi sumber daya manusia juga telah
dikembangkan dari tradisi yang paralel dalam manajemen karyawan yang dikenal sebagai “aliran sumber daya manusia” yang didasarkan pada pemikiran bahwa
Universitas Sumatera Utara
15
manusia adalah sumber daya organisasional yang berharga dan oleh karena itu harus dikelola sebagai sumber daya yang berharga. Kehilangan atau kepindahan
sumber daya manusia yang profesional bagi suatu perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal tersebut akan membuang biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau mendidik sumber daya manusia yang diperolehnya tersebut. Kerugian lainnya adalah hilangnya kesempatan
memanfaatkan sumber daya manusia tersebut untuk meningkatkan keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan yang mungkin dapat mengancam kelangsungan
hidup perusahaan yang belum memiliki sistem perekrutan serta pendidikan sumber daya manusia yang baik. Pada kondisi seperti inilah, suatu perusahaan
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Dengan perencanaan dan pengendalian
sumber daya manusia akan membantu pihak manajemen untuk :
1. Mengembangkan, mengalokasikan, menghemat, memanfaatkan, dan mengevaluasi sumber daya manusia dengan baik dan apakah sudah sesuai
dengan tujuan organisasi yang hendak dicapai. 2. Memudahkan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya
manusia untuk mengatur sumber daya manusia secara baik. 3. Akuntansi sumber daya manusia memberikan informasi baik secara
kuantitatif maupun kualitatif kepada manajemen mengenai pemenuhan, pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan penghargaan
atas sumber daya manusia yang mereka miliki.
Universitas Sumatera Utara
16
Salah satu jenis perusahaan industri yang terbesar di Indonesia adalah perusahaan perkebunan. Indonesia memiliki 14 perusahaan perkebunan BUMN
yang diberi nama “PT Perkebunan Nusantara” yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dan yang terbesar dari semuanya itu berada di wilayah Sumatera
khususnya Sumatera Utara yang memiliki kantor pusat di kota Medan. Di Sumatera Utara terdapat tiga perkebunan BUMN yang besar yaitu PTPN II, PTPN
III, dan PTPN IV. Sumatera Utara sebagai sentra perkebunan kelapa sawit selama ini dan mampu berada pada posisi banch Emerging Industry Leader telah
memberikan dukungan yang besar terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB dan Pendapatan Domestik Bruto PDB Malangyudo: 2012.
Selain perkebunan BUMN, terdapat juga perusahaan perkebunan swasta asing di wilayah Sumatera Utara yang berpusat di kota Medan yaitu PT PP
London Sumatera LONSUM yang mendapat rating tertinggi dari Departemen Riset IFT dibanding dengan delapan emiten perkebunan lainnya PT Sinar Mas
Agro Resources and Technology Tbk SMAR, PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA, PT Astra Agro Lestari Tbk AALI, PT BW Plantation Tbk BWPT,
PT Sampoerna Agro Tbk SGRO, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk UNSP, PT Gozco Plantations Tbk GZCO, dan PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA.
London Sumatra dinilai memiliki kinerja fundamental solid, valuasi yang atraktif, serta risiko yang tergolong moderat. Menurut data terakhir yang dikumpulkan
Departemen Riset IFT, London Sumatra memiliki margin bersih tertinggi, yakni sebesar 29,89. Laba bersih London Sumatra juga tercatat tumbuh agresif dalam
periode tiga tahun terakhir selama 2009-2011, meski pendapatan tumbuh
Universitas Sumatera Utara
17
konservatif. Di sisi lain, London Sumatra memiliki level penggunaan utang yang rendah dalam membiayai aktivitas perusahaan Siregar, Sopia: 2012.
Berdasarkan latar belakang perusahaan perkebunan di atas, tentunya kinerja dan pencapaian perusahaan - perusahaan besar tersebut tidak lepas dari
campur tangan dan kerja keras sumber daya manusia perusahaan yang berkualitas dan kompeten sehingga perusahaan mampu mencapai tujuannya. Oleh karena itu
penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai akuntansi sumber daya manusia dan pengungkapannya dalam laporan keuangan perusahaan
perkebunan negeri dan swasta yang memiliki kantor pusat di kota Medan.
Penelitian ini dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Akuntansi Sumber Daya Manusia Yang Diugkapkan Dalam Laporan
Keuangan Perusahaan Tehadap Kinerja Dan Pencapaian Perusahaan ”.
1.2 Perumusan Masalah