65
4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang
baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas Priyatno, 2012. Berikut hasil pengujian heterokedastisitas yang telah dilakukan.
Gambar 4.5
Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2012
Universitas Sumatera Utara
66
Gambar 4.6
Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2012 Metode pengambilan keputusan pada uji heterokedastisitas dengan
melihat scatterplot yaitu jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar dengan
pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah
heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
67
4.2.2.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas Priyatno, 2012.
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance, VIF Variance Inflation Factor, dan korelasi diantara variabel independen.
Jika nilai Tolerance 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan apabila nilai Tolerance 0,10 dan VIF 10
maka terjadi multikolinearitas. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas apabila korelasi diantara variabel
independen lebih besar dari 0,9 Ghozali, 2006. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.5 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standar
dized Coeffici
ents
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Toleran ce
VIF 1 Constant ,191
,123 1,549 ,160
Biaya Perekrutan
6,647E-13 ,000 ,095
,290 ,779
,779 1,284
Biaya Gaji 1,331E-13 ,000 ,242
,482 ,642
,330 3,031
Biaya Bonus
-2,230E-13 ,000 -,388
-,720 ,492 ,287
3,481 a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2012
Universitas Sumatera Utara
68
Dari tabel 4.5 untuk variabel terikat kinerja perusahaan di atas, diketahui bahwa nilai Tolerance untuk biaya perekrutan adalah 0,779, nilai
Tolerance biaya gaji 0,330, nilai Tolerance biaya bonus 0,287. Nilai VIF untuk biaya perekrutan 1,284, nilai VIF untuk biaya gaji 3,031, nilai VIF
untuk biaya bonus 3,481. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen, dengan dasar
nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak ada yang melebihi 5,00.
Tabel 4.6 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standa
rdized Coeffi
cients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Toleran ce
VIF 1 Constant
,353 ,475
,742 ,479
Biaya Perekruta
n -5,648E-
12 ,000
-,056 -,639 ,541 ,779
1,284
Biaya Gaji
6,303E- 12
,000 ,792
5,932 ,000 ,330 3,031
Biaya Bonus
-1,708E- 12
,000 -,205
- 1,431
,190 ,287 3,481
a. Dependent Variable: Pencapaian Perusahaan Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2012
Dari tabel 4.6 untuk variabel terikat pencapaian perusahaan di atas, diketahui bahwa nilai Tolerance dan VIF untuk semua variabel adalah sama
Universitas Sumatera Utara
69
dengan yang sebelumnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen, dengan
dasar nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak ada yang melebihi 5.
4.2.1.4 Uji Autokorelasi