Regresi Linear Berganda Tabel 4.1

57

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini dianalisis melalui metode analisis statistik dengan menggunakan analisis persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Selanjutnya, dilakukan pengujian asumsi klasik dan hipotesis dengan menggunakan regresi berganda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 18. Prosedur pengujian dimulai dengan memasukkan data yang akan diuji ke dalam program SPSS, yang kemudian menghasilkan output- output sesuai metode analisis yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 3 perusahaan. Periode penelitian adalah tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011. Dengan demikian jumlah observasian adalah 12 data observasi.

4.2.1 Regresi Linear Berganda Tabel 4.1

Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant ,191 ,123 1,549 ,160 Biaya Perekrutan 6,647E-13 ,000 ,095 ,290 ,779 ,779 1,284 Biaya Gaji 1,331E-13 ,000 ,242 ,482 ,642 ,330 3,031 Biaya Bonus -2,230E- 13 ,000 -,388 -,720 ,492 ,287 3,481 a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2012 Universitas Sumatera Utara 58 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.1, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: KP = 0,191 + 6,647E-13 BP +1,331E -13 BG - 2,230E-13 BB Persamaan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 0,191 menunjukkan bahwa jika porsi biaya perekrutan, biaya gaji, dan biaya bonus nilainya adalah 0, maka akrual diskresioner nilainya sebesar 0,191. 2. Koefisien regresi BP sebesar 6,647E-13 menunjukkan bahwa jika proporsi biaya perekrutan meningkat sebesar 1, maka akrual diskresioner akan meningkat sebesar 6,647E-13. 3. Koefisien regresi BG sebesar 1,331E -13 menunjukkan bahwa jika proporsi biaya gaji meningkat sebesar 1, maka akrual diskresioner akan meningkat sebesar 1,331E -13. 4. Koefisien regresi BB sebesar -2,230E-13 menunjukkan bahwa jika biaya bonua meningkat sebesar 1, maka akrual diskresioner akan menurun sebesar -2,230E-13. Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1Constant ,353 ,475 ,742 ,479 Biaya Perekrutan -5,648E- 12 ,000 -,056 -,639 ,541 ,779 1,284 Biaya Gaji 6,303E- 12 ,000 ,792 5,932 ,000 ,330 3,031 Biaya Bonus -1,708E- 12 ,000 -,205 - 1,431 ,190 ,287 3,481 a. Dependent Variable: Pencapaian Perusahaan Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2012 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: PP = 0,353 – 0,5,648E-12 BP + 6,303E-12 BG –1,708E-12 BB Persamaan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 0,353 menunjukkan bahwa jika porsi biaya perekrutan, biaya gaji, dan biaya bonus nilainya adalah 0, maka akrual diskresioner nilainya sebesar 0,353. 2. Koefisien regresi BP sebesar – 0,5,648E-12 menunjukkan bahwa jika proporsi biaya perekrutan meningkat sebesar 1, maka akrual diskresioner akan menurun sebesar – 0,5,648E-12 Universitas Sumatera Utara 60 3. Koefisien regresi BG sebesar 6,303E-12 menunjukkan bahwa jika proporsi biaya gaji meningkat sebesar 1, maka akrual diskresioner akan meningkat sebesar 6,303E-12. 4. Koefisien regresi BB sebesar –1,708E-12 menunjukkan bahwa jika biaya bonua meningkat sebesar 1, maka akrual diskresioner akan menurun sebesar –1,708E-12.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik