Uji Signifikasi Simultan Uji- F Uji Signifikasi Parsial Uji-t

53

3.8.4 Uji hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis data melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:

3.8.4.1 Uji Signifikasi Simultan Uji- F

Uji- F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. � : � � = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen Pelaporan akuntansi SDM, Biaya perekrutan, Biaya gaji dan tunjangan, Biaya bonus terhadap variabel dependen Kinerja dan pencapaian perusahaan. � : � � ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen Pelaporan akuntansi SDM, Biaya perekrutan, Biaya gaji dan tunjangan, dan Biaya bonus terhadap variabel dependen Kinerja dan pencapaian perusahaan. Kriteria pengambilan keputusan: � diterima jika � ℎ����� ≤ � ����� pada � = 5 � 1 diterima jika � ℎ����� ≤ � ����� pada � = 5 Universitas Sumatera Utara 54

3.9.4.2 Uji Signifikasi Parsial Uji-t

Uji- t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. � : � � = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen Pelaporan akuntansi SDM, Biaya perekrutan, Biaya gaji dan tunjangan, Biaya bonus terhadap variabel dependen Kinerja dan pencapaian perusahaan. � : � � ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen Pelaporan akuntansi SDM, Biaya perekrutan, Biaya gaji dan tunjangan, Biaya bonus terhadap variabel dependen Kinerja dan pencapaian perusahaan. Pengujian menggunakan uji- t dengan tingkat pengujian pada � = 5 derajat kebebasan degree of freedom atau df = n-k. Kriteria pengambilan keputusan: � diterima jika � ����� ≤ � ������ ≤ � ����� pada � = 5 � 1 diterima jika � ℎ����� � ����� dan � ℎ����� ≤ � ����� pada � = 5 Universitas Sumatera Utara 55 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Profil PT Perkebunan Nusantara III PT. Perkebunan Nusantara III Persero, disingkat PTPN III dibentuk berdasarkan PP No.8 Tahun 1996, Tanggal 14 Pebruari 1996 dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara BUMN dibidang perkebunan. PTPN III merupakan penggabungan kebun-kebun diwilayah Sumetera Utara dari eks PTP III, PTP IV dan PTP V. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III Persero, merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara BUMN Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit CPO dan Inti Sawit Kernel dan produk hilir karet.

4.1.2 Profil PT Perkebunan Nusantara IV

Pada tahun 2002, PTPN IV masih berada pada kondisi kinerja rendah yang ditandai oleh standar keuangan lemah, komitmen SDM lemah, produktivitas rendah 17 ton TBSHaTahun, pencapaian laba rendah, dan kategori kesehatan perusahaan “A”. Melalui transformasi bisnis yang Universitas Sumatera Utara