Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi di sini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja: dapat menggambarkan membuat
bagian, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e
Sintesis Synthesis Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang
ada, misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dan dapat menyesuaikan.
f Evaluasi Evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri atau kriteria yang telah ada.
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Notoatmodjo 2003 menyebutkan bahwa pengetahuan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: sosial ekonomi, kultur atau budaya, pendidikan, dan
pengalaman.
2.1.4. Proses Memperoleh Pengetahuan
Menurut Rogers dalam Notoatmodjo 2003, sebelum seseorang mengadopsi sikap atau perilaku baru, di dalam diri seseorang akan terjadi proses
yang berurutan, yaitu :
1 Awareness, yakni individu mengetahui dan menyadari tentang adanya stimulus.
2 Interest, yakni orang mulai tertarik dan menaruh perhatian terhadap stimulus.
3 Evaluation, yakni orang memberikan penilaian dengan menimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
4 Trial, yakni orang mulai mencoba memakai atau berprilaku. 5 Adaptation, yakni subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan
dan sikapnya terhadap stimulus.
2.1.5. Cara Pengukuran
Pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian ke dalam
pengetahuan yang diukur dan dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan domain kognitif Notoatmodjo, 2003.
2.2. Amfetamin
2.2.1. Struktur Kimiawi Amfetamin
Amfetamin memiliki struktur molekul kimiawi yang sangat sederhana namun menghasilkan sejumlah efek yang sangat menarik. Ahli kimia dalam
bidang obat-obatan telah berusaha mencari tahu cara kerja dari obat ini, dengan mengutamakan efek obat dan mengabaikan yang lain dengan cara modifikasi
struktur molekul Amfetamin Cadwell, 1980. Struktur dasar molekul Amfetamin gambar 2.1. memiliki sejumlah ciri-
ciri penting pada efek farmakologi antara lain pada cincin aromatik yang tidak dapat diubah, dua rantai karbon, grup α- metal, dan grup amino. Modifikasi dari
salah satu ciri-ciri diatas akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada cara kerja molekul tersebut. Perubahan pada cincin aromatik mengubah efek obat yang
bekerja pada sistem saraf pusat; grup β- hidroksil menurunkan efek anoretik dan efek pada sistem saraf pusat; grup α- metil yang kedua menurunkan stumulasi