1 Awareness, yakni individu mengetahui dan menyadari tentang adanya stimulus.
2 Interest, yakni orang mulai tertarik dan menaruh perhatian terhadap stimulus.
3 Evaluation, yakni orang memberikan penilaian dengan menimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
4 Trial, yakni orang mulai mencoba memakai atau berprilaku. 5 Adaptation, yakni subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan
dan sikapnya terhadap stimulus.
2.1.5. Cara Pengukuran
Pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian ke dalam
pengetahuan yang diukur dan dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan domain kognitif Notoatmodjo, 2003.
2.2. Amfetamin
2.2.1. Struktur Kimiawi Amfetamin
Amfetamin memiliki struktur molekul kimiawi yang sangat sederhana namun menghasilkan sejumlah efek yang sangat menarik. Ahli kimia dalam
bidang obat-obatan telah berusaha mencari tahu cara kerja dari obat ini, dengan mengutamakan efek obat dan mengabaikan yang lain dengan cara modifikasi
struktur molekul Amfetamin Cadwell, 1980. Struktur dasar molekul Amfetamin gambar 2.1. memiliki sejumlah ciri-
ciri penting pada efek farmakologi antara lain pada cincin aromatik yang tidak dapat diubah, dua rantai karbon, grup α- metal, dan grup amino. Modifikasi dari
salah satu ciri-ciri diatas akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada cara kerja molekul tersebut. Perubahan pada cincin aromatik mengubah efek obat yang
bekerja pada sistem saraf pusat; grup β- hidroksil menurunkan efek anoretik dan efek pada sistem saraf pusat; grup α- metil yang kedua menurunkan stumulasi
pada sistem saraf pusat; substitusi alkil pada grup amino meningkatkan efek anoretik Costa, 1970.
Gambar 2.1. Struktur dasar molekul Amfetamin Cadwell, 1980
2.2.2. Bentuk Sediaan Obat Amfetamin
Oral : tablet gambar 2.3.
2.2.3. Cara Penggunaan
Penggunaan Amfetamin dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : 1. Oral : administrasi Amfetamin secara oral merupakan satu-satunya cara
yang dipakai untuk kepentingan terapeutik, namun metode ini juga banyak digunakan untuk kepentingan rekreasional Uitermark, 2006. Efek
Amfetamin dengan administrasi oral muncul dalam jangka waktu sekitar 15-60 menit, mencapai puncak dalam waktu 2-3 jam, dan mulai menurun
setelahnya Angrist, 1987. 2. Dihirup : administrasi Amfetamin secara intranasal dengan cara
menggerus tablet hingga menjadi bubuk halus kemudian dihirup. Cara ini tidak digunakan untuk kepentingan terapeutik. Tetapi, inhalasi Amfetamin
menjadi rute kedua terbanyak yang digunakan untuk kepentingan rekreasional. Inhalasi Amfetamin ke dalam rongga hidung, dimana terjadi
absorpsi yang cepat melalui selaput lendir. Efek Amfetamin muncul dalam hitungan menit dan memiliki durasi efek yang singkat Uitermark, 2006.
3. Injeksi : injeksi Amfetamin juga tidak digunakan untuk kepentingan terapeutik, tetapi untuk kepentingan rekreasional atau dalam keadaan
tertentu seperti percobaan pada hewan coba. Injeksi Amfetamin biasanya dilakukan secara intravena atau subkutan, dan disirkulasi secara cepat