Gangguan kesadaran dapat terjadi pada penggunaan Amfetamin. Koma pada Amfetamin biasanya terjadi setelah kejang. Koma yang terjadi pada
pengguna narkotika dapat dihubungkan dengan: 1. Overdosis, murni jarang, campuran dengan sedative.
2. Hipoksia, edema paru, aspirasi pneumonia, pneumonia 3. Hipoglikemi
4. Postanoksik enselofati 5. Trauma
6. Kejang 7. Sepsis
Gejala fisik yang ditimbulkan antara lain : 1. Pireksia
2. Hipertensi 3. Takikardi
4. Aritmia 5. Dilatasi pupil
6. Tremor 7. Kejang
b. Gangguan pergerakkan Chorea merupakan gangguan yang sering ditemukan. Hal ini dianggap
sebagai reaksi toksik setelah pemakaian kronis. Pada dosis kecil, Amfetamin dapat menimbulkan chorea pada tungkai dan orofasial yang
bersifat reversibel. Pada pengguna kronis, dapat menimbulkan chorea generalisata.
c. Gangguan pertumbuhan Pada anak-anak, Amfetamin dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.
Hal ini terjadi pada pemakaian kronis. Anak-anak hanya dapat tumbuh sampai 60-75 dari normal, tetapi bila obat dihentikan makan tampak
pertumbuhan anak kembali normal. d. Stroke
Vaskulitis sistemik ditemukan setelah pemakaian kronis intravena dan oral dari Amfetamin. Pada usia muda, proses vaskulitis terbatas pada sirkulasi
serebri sehingga dapat menimbulkan sindroma stroke akut. Mekanisme terjadinya vaskulitis ini tidak jelas.
e. Stroke perdarahan Amfetamin dapat menyebabkan perdarahan intraserebral melalui
mekanisme vaskulopati ataupun hipertensi akut. Perdarahan otak dapat terjadi setelah pemakaian Amfetamin secara injeksi. Perdarahan
intraserebral ataupu subaraknoid dapat terjadi pada pengguna Amfetamin. f. Kejang
Pada pengguna Amfetamin, kejang dapat timbul baik pada pemakaian pertama kali ataupun pada pemakaian kronis, biasanya akibat intoksikasi
akut. Kejang dapat berupa kejang fokal, umum, tonik klonik ataupun status epilepsi. Seluruh kasus kejang pada pemakai Amfetamin terjadi
pada pemakai secara intravena.
2.3. Intoksikasi Amfetamin
Gejala intoksikasi Amfetamin dan Kokain adalah sama. Kriteria diagnosa keracunan Amfetamin dan Kokain menurut DSM IV TR juga hampir sama.
Namun, pada kriteria diagnosa intoksikasi Amfetamin menurut DSM IV TR menspesifikasikan gangguan perseptual sebagai gejala dari intoksikasi Amfetamin
Sadock, 2007. Tabel 2.1. Tabel Kriteria Diagnosa Intoksikasi Amfetamin Menurut DSM IV TR
DSM-IV-TR Diagnostic Criteria for Amphetamine Intoxication
A. Recent use of amphetamine or a related substance e.g., methylphenidate. B. Clinically significant maladaptive behavioral or psychological changes
e.g., euphoria or affective blunting; changes in sociability; hypervigilance; interpersonal sensitivity; anxiety, tension, or anger;
stereotyped behaviors; impaired judgment; or impaired social or occupational functioning that developed during, or shortly after, use of
amphetamine or a related substance.
C. Two or more of the following, developing during, or shortly after, use of amphetamine or a related substance:
1. tachycardia or bradycardia
2. apillary dilation 3. elevated or lowered blood pressure
4. perspiration or chills 5. nausea or vomiting
6. evidence of weight loss 7. psychomotor agitation or retardation
8. muscular weakness, respiratory depression, chest pain, or cardiac
arrhythmias 9. confusion, seizures, dyskinesias, dystonias, or coma
D. The symptoms are not due to a general medical condition and are not better accounted for by another mental disorder.
Specify if: With perceptual disturbances
From American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 4th ed. Text rev. Washington, DC: American Psychiatric
Association; copyright 2000, with permission.
2.4. Ketergantungan dan Penyalahgunaan Amfetamin Amphetamine
Dependence and Amphetamine Abuse
Ketergantungan Amfetamin dapat menyebabkan penurunan yang drastis pada kemampuan seseorang dalam bekerja, mengabaikan kewajibannya dalam
keluarga dan meningkatkan stress. Seseorang yang menyalahgunakan Amfetamin membutuhkan dosis yang semakin tinggi untuk mendapatkan efek lebih dan
tanda-tanda fisik pada penyalahgunaan Amfetamin seperti penurunan berat badan dan paranoid hampir selalu berkembang dengan penyalahgunaan yang
berkelanjutan Sadock, 2007. Tabel 2.2. Tabel Kriteria Diagnosa Penyalahgunaan Zat Menurut DSM IV TR
DSM-IV-TR Criteria for Substance Abuse
A. A maladaptive pattern of substance use leading to clinically significant impairment or distress, as manifested by one or more of the following,
occurring within a 12-month period: 1. recurrent substance use resulting in a failure to fulfill major role
obligations at work, school, or home e.g., repeated absences or poor work performance related to substance use; substance-related
absences, suspensions, or expulsions from school; neglect of children or household
2. recurrent substance use in situations in which it is physically hazardous e.g., driving an automobile or operating a machine