pada sistem saraf pusat; substitusi alkil pada grup amino meningkatkan efek anoretik Costa, 1970.
Gambar 2.1. Struktur dasar molekul Amfetamin Cadwell, 1980
2.2.2. Bentuk Sediaan Obat Amfetamin
Oral : tablet gambar 2.3.
2.2.3. Cara Penggunaan
Penggunaan Amfetamin dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : 1. Oral : administrasi Amfetamin secara oral merupakan satu-satunya cara
yang dipakai untuk kepentingan terapeutik, namun metode ini juga banyak digunakan untuk kepentingan rekreasional Uitermark, 2006. Efek
Amfetamin dengan administrasi oral muncul dalam jangka waktu sekitar 15-60 menit, mencapai puncak dalam waktu 2-3 jam, dan mulai menurun
setelahnya Angrist, 1987. 2. Dihirup : administrasi Amfetamin secara intranasal dengan cara
menggerus tablet hingga menjadi bubuk halus kemudian dihirup. Cara ini tidak digunakan untuk kepentingan terapeutik. Tetapi, inhalasi Amfetamin
menjadi rute kedua terbanyak yang digunakan untuk kepentingan rekreasional. Inhalasi Amfetamin ke dalam rongga hidung, dimana terjadi
absorpsi yang cepat melalui selaput lendir. Efek Amfetamin muncul dalam hitungan menit dan memiliki durasi efek yang singkat Uitermark, 2006.
3. Injeksi : injeksi Amfetamin juga tidak digunakan untuk kepentingan terapeutik, tetapi untuk kepentingan rekreasional atau dalam keadaan
tertentu seperti percobaan pada hewan coba. Injeksi Amfetamin biasanya dilakukan secara intravena atau subkutan, dan disirkulasi secara cepat
melalui aliran darah. Injeksi Amfetamin memiliki bioavailability tertinggi dan menghasilkan efek yang cepat dan hebat. Ketika diinjeksi, efek
Amfetamin akan muncul dengan segera namun memiliki durasi efek yang singkat Kramer, 1967.
2.2.4. Farmakologi Amfetamin
Amfetamin merupakan campuran dari isomer d-amfetamin dan l- amfetamin Usdin, 1979. D-amfetamin bekerja dengan cara membebaskan
dopamin ke celah sinaptik sedangkan isomer l-amfetamin bekerja dengan cara membebaskan norepinefrin. Oleh karena itu, Amfetamin dikatakan sebagai obat
simpatomimetik yang bekerja secara tidak langsung dengan menekankan pada pembebasan neurotransmitter simpatetik daripada bekerja secara aktif pada
reseptor α- maupun β- adrenergik Katzung, 2009.
2.2.5. Derivat Amfetamin
Berikut ini merupakan derivat dari Amfetamin : 1. Metamfetamin
Amfetamin dan Metamfetamin merupakan dua simpatomimetik amin yang memiliki hubungan yang erat dan keduanya juga banyak disalahgunakan.
Metamfetamin yang dikenal sebagai shabu-shabu berbentuk kristal bening seperti butiran gula, tetapi ukurannya sedikit lebih besar sehingga ada
yang menyebutnya crystal meth. Metamfetamin lebih banyak dipilih oleh para penyalahguna karena norepinefrin yang dibebaskan lebih sedikit
dibandingkan Amfetamin. Selain itu, Metamfetamin lebih mudah dibakar dan dihirup. Efek yang dihasilkan dengan cara menghirup shabu-shabu
lebih besar dibandingkan efek yang dihasilkan dengan cara mengonsumsi secara oral. Hal ini mungkin dikarenakan oleh cepatnya peningkatan kadar
dopamin di dalam otak Kelly, 2001.