the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan
untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and
for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing lanjutan
n. Foreign currency transactions and balances continued
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar AS, yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang
asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada
tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan.
The consolidated financial statements are presented in U.S. Dollars, which is the
Company’s functional currency and the Group’s presentation currency. Transactions involving
foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions
are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies
are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and resulting gains or losses
are credited or charged to current operations.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan liabilitas entitas anak, yang mempunyai mata uang
fungsional selain Dolar AS dijabarkan ke Dolar AS dengan menggunakan kurs tukar yang
berlaku pada akhir tanggal pelaporan, akun- akun ekuitas dijabarkan dengan menggunakan
kurs tukar historis, sedangkan pendapatan dan beban serta arus kas dijabarkan dengan
menggunakan kurs tukar rata-rata. Selisih kurs tukar yang terjadi dikreditkan atau dibebankan
ke akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan keuangan” yang disajikan pada
bagian Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.
For consolidation
purposes, assets
and liabilities of subsidiaries with functional currency
other than U.S Dollars are translated into U.S. Dollars using the rates of exchange prevailing at
the end of financial reporting date, equity accounts are translated using historical rates of
exchange, while revenues and expenses and cash flows are translated using average rates of
exchange. The resulting foreign exchange differences are credited or charged to the
account “Difference in Foreign Currency Translation of Financial Statement
s”, under the Equity section of the consolidated statement of
financial position. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember
2015, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata uang asing
didasarkan pada rata-rata kurs jual beli uang kertas asing yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai berikut: As of June 30, 2016 and December 31,2015,
the rates of exchange used for revaluing monetary items in foreign currencies based on
the average buying and selling rates for bank notes published by Bank Indonesia, were as
follows:
Mata Uang 30 Jun 2016
31 Des 2015 Currencies
Rupiah Rp 1 0,000075
0,000072 Rupiah Rp 1
Dirham Uni Emirat Arab AED 1 0,271055
0,271055 United Arab Emirates Dirham AED 1
Dolar Singapura Sin 1 0,736723
0,706864 Singapore Dollar Sin 1
Euro EUR 1 1,104707
1,092401 Euro EUR 1
Dolar Australia AU 1 0,738383
0,729551 Australian Dollar AU 1
Ringgit Malaysia MYR 1 0,244040
0,232668 Malaysian Ringgit MYR 1
Poundsterling Inggris GBP 1 1,331473
1,482502 British Poundsterling GBP 1
Sebagian Entitas Anak menyelenggarakan pembukuan dalam Rupiah dan mengukur
kembali pembukuan mereka ke dalam mata uang
fungsional mereka
untuk tujuan
penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Certain Subsidiaries maintain their books in
Rupiah and remeasure their books into their functional currencies for the purpose of
preparing the consolidated financial statements.
Entitas Anak tersebut mengukur kembali aset dan liabilitas non-moneter ke dalam mata uang
fungsional mereka dengan menggunakan kurs historis, sedangkan aset dan liabilitas moneter
dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan menggunakan kurs yang berlaku pada
akhir tanggal pelaporan. Those Subsidiaries remeasure their non-
monetary assets and liabilities into their functional currencies using historical rates, while
monetary assets and liabilities are translated into functional currencies using the current
exchange rate at the end of financial reporting date.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan
untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and
for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing lanjutan
n. Foreign currency transactions and balances continued
Pendapatan dan beban diukur kembali ke dalam
mata uang
fungsional dengan
menggunakan nilai
aktual mata
uang fungsional tersebut atau menggunakan nilai
tukar rata-rata tertimbang setiap bulan yang mendekati kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs dari proses pengukuran kembali diakui
dalam laba rugi. Revenues and expenses are remeasured into
functional currencies
using the
original functional currencies amount or using weighted
average exchange rates every month which approximate the exchange rates prevailing at
the date of transactions. Foreign exchange gains or losses from the remeasurement
process are recognized in profit or loss.
HPU, SC, CPPI dan CMC mengukur kembali pembukuan mereka dari Rupiah menjadi mata
uang fungsional Dolar AS, sedangkan CPL mengukur kembali pembukuan mereka dari
Rupiah menjadi mata uang fungsional Dolar Singapura.
HPU, SC, CPPI and CMC remeasure their books from Rupiah into functional currency of
U.S. Dollars, while CPL remeasures their books from Rupiah into functional currency of
Singapore Dollars.
o. Pajak penghasilan o. Income tax
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 46 Revisi 2014, “Pajak
Penghasilan”. Amandemen terhadap PSAK No. 46 Revisi 2014, diantaranya, mengatur
perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dan menghapuskan referensi terhadap pajak
final. Effective January 1, 2015, the Group adopted
PSAK No. 46 Revised 2014, “Income Tax”. The amendments to PSAK No. 46 Revised
2014, among others, prescribe the accounting treatment for income taxes and remove
references to final tax.
Pajak final tidak lagi diatur oleh standar yang direvisi,
dengan demikian,
Grup telah
menentukan untuk menyajikan pajak final yang timbul dari pendapatan sewanya sebagai pos
tersendiri. Final tax is no longer governed by the revised
standard, therefore, the Group has decided to present the final tax arising from its rental
revenue as separate line item.
Penerapan PSAK ini hanya mempengaruhi penyajian namun tidak mempengaruhi posisi
maupun kinerja keuangan konsolidasian Grup. The amendments affect presentation only and
have no impact on the consolidated financial position or performance of the Group.
Pajak penghasilan kini Current income tax
Aset dan liabilitas pajak penghasilan kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat
direstitusi dari
atau dibayarkan
kepada kantor
pajak yang
besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau
secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount
expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rates and tax laws
that are enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Grup sehubungan dengan
situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan
perpajakan yang
terkait dan
menetapkan provisi jika diperlukan. Management periodically evaluates positions
taken by the Group with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to
interpretation and establishes provisions where appropriate.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan
untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and
for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
o. Pajak penghasilan lanjutan o. Income tax continued
Pajak tangguhan Deferred tax
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan
konsolidasian pada akhir tanggal pelaporan. Deferred tax is provided using the liability
method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their
carrying amounts
for financial
reporting purposes at the end of the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali:
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except:
i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset
atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu
transaksi tidak
mempengaruhi laba
akuntansi dan laba kena pajakrugi pajak; ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas
investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, yang saat pembalikannya dapat
dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik
dalam waktu dekat. i. where the deferred tax liability arises from
the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a
business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting
profit nor taxable profit or loss;
ii. in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries
and associates, when the timing of the reversal of the temporary differences can be
controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the
foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum
dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that
it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary
differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except:
i. jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam
transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba
akuntansi maupun laba kena pajakrugi pajak; atau
i. where the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises
from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a
business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting
profit nor taxable profit or loss; or
ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas
anak dan entitas asosiasi, aset pajak tangguhan
hanya diakui
bila besar
kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan
laba kena pajak dapat dikompensasi dengan perbedaan temporer tersebut.
ii. in respect
of deductible
temporary differences associated with investments in
subsidiaries and associates, deferred tax assets are recognized only to the extent
that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable
future and taxable profit will be available against which the temporary differences can
be utilized.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan
untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and
for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
o. Pajak penghasilan lanjutan o. Income tax continued
Pajak tangguhan lanjutan Deferred tax continued
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan
ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan
terdapat laba
kena pajak
yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset
pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap tanggal
pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak
tangguhan
tersebut diakui
sepanjang kemungkinan
besar laba
kena pajak
mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to
the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available in the
future to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax
assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has
become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah diberlakukan atau secara substantif
telah berlaku pada tanggal pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured
at the rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is
settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at
the reporting date.
Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui di luar laba rugi, diakui terkait
dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam penghasilan komprehensif lain atau
langsung ke ekuitas. Deferred tax relating to items recognized
outside of profit or loss is recognized in correlation to the underlying transaction either in
other comprehensive income or directly in equity.
Aset dan
liabilitas pajak
tangguhan disalinghapuskan ketika terdapat hak secara
hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau
aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Grup yang bermaksud
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current
tax assets againts current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deffered tax
liabilities relate to the same taxable entity or the Group in tends to settle its current assets and
liabilities on a net basis.
Pajak final Final tax
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak
yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan
walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.
The tax regulations in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final
tax. Final tax charged on the gross value of transactions is applied even if the entity suffered
losses.
Selisih antara jumlah pajak final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan
sebagai beban pajak pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau
utang pajak. Perbedaan antara nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan
pajak
penghasilan final
dengan dasar
pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
The difference between the final tax paid and the final tax expense in the current year is
recognized as prepaid tax or tax payable. The differences between the carrying amounts of
existing assets or liabilities and their respective final tax bases are not recognized as deferred
tax assets or liabilities.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan
untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and
for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
p. Laba per saham p. Earnings per share
Grup menerapkan PSAK No. 56 Revisi 2011, “Laba per Saham”, yang mengharuskan
adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode yang sama dan
antara periode pelaporan yang berbeda untuk Grup.
The Group applies PSAK No. 56 Revised 2011, “Earnings per Share”, which requires
performance comparisons between different entities in the same period and beween different
reporting periods for the Group.
Laba per saham dihitung berdasarkan rata- rata tertimbang jumlah saham yang beredar
selama tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully
paid shares during the year. The Company has no outstanding potential
dilutive ordinary shares as of December 31, 2015 and 2014.
q. Provisi
q. Provisions
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini baik
bersifat hukum
maupun bersifat
konstruktif yang akibat peristiwa masa lalu, besar
kemungkinannya penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation legal or constructive
where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made
of the amount of the obligation.
Provisi direviu pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka
provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date
and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation,
the provision is reversed.
r. Penyisihan beban imbalan kerja
r. Provision for employee benefits
Grup mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No.
132003, tanggal
25 Maret 2003. Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2010, beban imbalan kerja ditentukan
dengan metode penilaian “Projected Unit
Credit”.
The Group recognized its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law
No. 132003 dated March 25, 2003. Under PSAK No. 24 Revised 2010, the cost of
providing employee benefits is determined
using the “Projected Unit Credit” method.
Liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan
posisi keuangan
konsolidasian sehubungan dengan program pensiun imbalan
pasti merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir tanggal pelaporan dikurangi
dengan nilai wajar aset program, jika ada. The liability recognized in the consolidated
statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present
value of the defined benefit obligation at the end of the reporting date less the fair value of plan
assets, if any.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan
untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and
for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
r. Penyisihan beban imbalan kerja lanjutan
r. Provision for employee benefits continued
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Grup mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial
sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial
neto yang belum diakui untuk setiap program di akhir periode pelaporan tahun sebelumnya
melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan kerja pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian tersebut diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang
diperkirakan dari para karyawan metode koridor.
Prior to January 1, 2015, the Group recognized actuarial gains or losses as income or expense
when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the
end of previous reporting year exceeded 10 of the present value of the defined benefit
obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the
expected average remaining working lives of the employees corridor method.
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2013, “Imbalan Kerja”,
yang mengatur perlakuan akuntansi dalam pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial
dan menghapuskan “metode koridor”. Effective January 1, 2015, the Group adopted
PSAK No. 24 Revised 2013, “Employee Benefits”, which regulates the accounting
treatment in recognizing the actuarial gains or losses and eliminates the “corridor method”.
Grup menerapkan standar revisi secara retrospektif, sesuai dengan ketentuan transisi
yang ditetapkan dalam standar. The Group applied the revised standard
retrospectively, in
accordance with
the transitional provisions set out in the standard.
Perubahan utama yang berpengaruh terhadap Grup
adalah pengakuan
atas seluruh
keuntungan atau kerugian aktuarial langsung sebagai
penghasilan komprehensif
lain. Rincian dari penyajian kembali sehubungan
dengan penerapan PSAK No. 24 Revisi 2013 diungkapkan dalam Catatan 35.
The key change that impacted the Group is the recognition of all actuarial gains or losses
immediately in other comprehensive income. The details of the restatement due to the
adoption of PSAK No. 24 Revised 2013 are disclosed in Note 35.
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja, terdiri atas keuntungan dan kerugian
aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh
langsung didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain
pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi dalam
periode berikutnya. Biaya jasa lalu diakui dalam laba atau rugi pada tanggal perubahan
atau kurtailmen program dan pada tanggal Grup mengakui biaya restrukturisasi terkait,
mana yang lebih awal terjadi. Remeasurements of employee benefits liability,
comprising actuarial gains and losses, are recognized immediately in the consolidated
statement of
financial position
with a
corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income
in the period in which they occur. Re- measurements are not reclassified to profit or
loss in subsequent periods. Past service costs are recognized in profit or loss on the earlier of
the date of the plan amendment or curtailment and the date that the Group recognizes
restructuring-related costs.
Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset
imbalan pasti neto. Biaya jasa terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan dan
kerugian kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, jika ada. Beban atau pendapatan bunga
neto, dan biaya jasa diakui dalam laba rugi. Net interest is calculated by applying the
discount rate to the net defined benefit liability or asset. Service costs comprise current service
costs and past service costs, gains and losses on curtailments and non-routine settlements, if
any. Net interest expense or income, and service costs are recognized in profit or loss.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan
untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and
for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued s. Instrumen keuangan
s. Financial instruments
Efektif 1
Januari 2015,
Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2014,
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
Revisi 2014, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK
No. 60 Revisi 2014, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK revisi ini
tidak berdampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 50 Revised 2014, “Financial
Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 Revised
2014, “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK
No. 60 Revised 2014, “Financial Instruments: Disclosures”. The adoption of these revised
PSAKs has no significant impact on the consolidated financial statements.
s1. Aset keuangan s1. Financial assets
Pengakuan awal Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 Revisi 2014 diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset
keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi
aset keuangan tersebut pada pengakuan awal, dan jika diperbolehkan dan sesuai,
akan melakukan evaluasi pada setiap periode pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 Revised 2014 are classified as
financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-
maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group
determines the classification of its financial assets at initial recognition and where
allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each reporting period.
Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan
biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui
laba rugi. All financial assets are recognized initially at
fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets which are
recorded at fair value through profit or loss.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam
kurun waktu
yang ditetapkan
oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di
pasar perdagangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal
Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time
frame established
by regulation
or convention in the marketplace regular way
trades are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits
to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain,
piutang dari pihak-pihak berelasi dan uang jaminan. Grup mengklasifikasikan seluruh
aset keuangan mereka sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other
receivables, due from related parties and refundable deposits. The Group classified
all of their financial assets as loans and receivables.