IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan

the Indonesian language. PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated 45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

v. Perubahan kebijakan

akuntansi dan pengungkapan lanjutan v. Changes in accounting policies and disclosures continued ii. Standar baru, amandemen standar, penyempurnaan dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif lanjutan ii. New standards, amendments to standards, improvements and interpretations issued but not yet effective continued  Penyesuaian Tahunan 2015 lanjutan  Annual Improvements 2015 continued - PSAK No. 7 Penyesuaian 2015: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi, diadopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle IAS 24, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian PSAK ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. - PSAK No. 7 Improvement 2015: Related Party Disclosures, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle IAS 24, will be effective on January 1, 2016. This PSAK improvement clarifies that a management entity an entity that provides key management personnel services is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services. - PSAK No. 13 Penyesuaian 2015: Properti Investasi, diadopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle IAS 40, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian PSAK ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK ini untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan pembelian aset atau kombinasi bisnis. - PSAK No. 13 Improvement 2015: Investment Property, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle IAS 40, will be effective on January 1, 2016. This PSAK improvement clarifies that the PSAK No. 13 and PSAK No. 22 affect each other. An entity may refer to this PSAK to distinguish between investment property and owner-occupied property. Entities may also refer to PSAK No. 22 as a guide whether the acquisition of an investment property is either a purchase of an asset or a business combination. - PSAK No. 16 Penyesuaian 2015: Aset Tetap, diadopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle IAS 16, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. - PSAK No. 16 Improvement 2015: Fixed Assets, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle IAS 16, will be effective on January 1, 2016. the Indonesian language. PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated 46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

v. Perubahan kebijakan

akuntansi dan pengungkapan lanjutan v. Changes in accounting policies and disclosures continued ii. Standar baru, amandemen standar, penyempurnaan dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif lanjutan ii. New standards, amendments to standards, improvements and interpretations issued but not yet effective continued  Penyesuaian Tahunan 2015 lanjutan  Annual Improvements 2015 continued Penyesuaian PSAK ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Selanjutnya apabila entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. This PSAK improvement clarifies that in PSAK No. 16 and PSAK No. 19, the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is restated to its revalued amount. - PSAK No. 19 Penyesuaian 2015: Aset Takberwujud, diadopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle IAS 38, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Selanjutnya apabila entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.  - PSAK No. 19 2015 Improvement: Intangible Assets, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle IAS 38, will be effective on January 1, 2016. The improvement clarifies that in PSAK No. 16 and PSAK No. 19, the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is restated to its revalued amount. - PSAK No. 22 Penyesuaian 2015: Kombinasi Bisnis, diadopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle dan 2011 - 2013 Cycle IFRS 3, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian PSAK ini menjelaskan pengecualian ruang lingkup dan kewajiban untuk membayar pertimbangan imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan. - PSAK No. 22 Improvement 2015: Business Combination, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle and 2011-2013 Cycle IFRS 3, will be effective on January 1, 2016. This PSAK improvement clarifies the scope exceptions and the obligation to pay contingent consideration which meets the definition of financial instruments. the Indonesian language. PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated 47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

v. Perubahan kebijakan

akuntansi dan pengungkapan lanjutan v. Changes in accounting policies and disclosures continued ii. Standar baru, amandemen standar, penyempurnaan dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif lanjutan ii. New standards, amendments to standards, improvements and interpretations issued but not yet effective continued  Penyesuaian Tahunan 2015 lanjutan  Annual Improvements 2015 continued - PSAK No. 25 Penyesuaian 2015: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian PSAK ini memberikan koreksi editorial pada paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif. - PSAK No. 25 Improvement 2015: Accounting Policy, Changes of Accounting Estimates and Error, will be effective on January 1, 2016. This PSAK improvement provides editorial corrections of paragraph 27 on the limitations of retrospective application. - PSAK No. 53 Penyesuaian 2015: Pembayaran Berbasis Saham, diadopsi dari seluruh pengaturan dalam Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle IFRS 2, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian PSAK ini menjelaskan berbagai isu yang berhubungan dengan definisi dari kondisi kinerja dan jasa yang bersifat kondisi vesting. - PSAK No. 53 Improvement 2015: Share-based Payments, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle IFRS 2, will be effective on January 1, 2016. The PSAK improvement clarifies various issues relating to the definitions of performance and service conditions which are vesting conditions. - PSAK No. 68 Penyesuaian 2015: Pengukuran Nilai Wajar, diadopsi dari seluruh pengaturan dalam Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle IFRS 16, akan berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian PSAK ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. - PSAK No. 68 Improvement 2015: Fair Value Measurement, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle IFRS 16, will be effective on January 1, 2016. The PSAK improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. the Indonesian language. PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated 48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

v. Perubahan kebijakan

akuntansi dan pengungkapan lanjutan v. Changes in accounting policies and disclosures continued ii. Standar baru, amandemen standar, penyempurnaan dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif lanjutan ii. New standards, amendments to standards, improvements and interpretations issued but not yet effective continued  Standar baru efektif 1 Januari 2018  New standards effective January 1, 2018 - PSAK No. 69 2015: Agrikultur, diadopsi dari IAS 41. - PSAK No. 69 2015: Agriculture, adopted from IAS 41. - Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap - Agrikultur: Tanaman Produktif, diadopsi dari Amandemen IAS 16. - PSAK No. 16 Amendment: Agriculture: Bearer Plants, adopted from Amendment of IAS 16. Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari amandemen dan penyempurnaan terhadap standar akuntansi tersebut pada laporan keuangan konsolidasiannya. The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these amendments and improvements to accounting standards on its consolidated financial statements.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait. The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future periods that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected. Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of appl ying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan dan jasa yang diberikan. The currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of sales and rendering services. the Indonesian language. PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2016 dan untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2016 and for the Period then Ended Expressed in U.S. Dollars, unless otherwise stated 49

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

YANG SIGNIFIKAN lanjutan 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Pertimbangan lanjutan Judgments continued Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan evaluasi dan pertimbangan manajemen apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on management’s evaluation and judgement of whether additional corporate income tax will be due. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha - Evaluasi Individual Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables - Individual Assessment Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga jika tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any third-party credit reports if available and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re- evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. Further details are disclosed in Note 5. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.