Daerah Rawan Banjir Tingkat Bahaya Banjir

1. Perubahan tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai DAS. 2. Pembuangan sampah. 3. Erosi dan sedimentasi. 4. Kawasan kumuh sepanjang jalur drainase. 5. Perencanaan sistem pengendalian banjir yang tidak tepat. 6. Curah hujan yang tinggi. 7. Pengaruh fisiografigeofisik sungai. 8. Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai. 9. Pengaruh air pasang. 10. Penurunan tanah dan rob genangan akibat pasang surut air laut. 11. Drainase lahan. 12. Bendung dan bangunan air. 13. Kerusakan bangunan pengendali banjir Kodoatie, 2005.

2.2.2 Daerah Rawan Banjir

Untuk mereduksi kerugian akibat banjir, maka lebih dulu harus diketahui secara pasti daerah rawan banjir. Daerah rawan banjir dapat dikenali berdasarkan karakter wilayah banjir yang dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. limpasan dari tepi sungai. 2. wilayah cekungan. 3. banjir akibat pasang surut. Menurut Peraturan Menteri PU No. 63PRT1993 tentang garis sempadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah penguasaan sungai dan bekas sungai, daerah Universitas Sumatera Utara penguasaan sungai adalah dataran banjir, daerah retensi, bantaran atau daerah sempadan ditampilkan pada Gambar 2.7. Elevasi dan debit banjir daerah rawan banjir sekurang- kurangnya ditentukan berdasarkan analisis perioda ulang 50 tahunan. Tingkat resiko di daerah rawan banjir bervariasi tergantung ketinggian permukaan tanah setempat. Dengan menggunakan peta kontur ketinggian permukaan tanah serta melalui analisis hidrologi dan hidrolika dapat ditentukan pembagian dataran banjir menurut tingkat resiko terhadap banjir. Pembagian daerah rawan banjir digunakan sebagai bahan acuan penataan ruang wilayah perkotaan sehingga diketahui resiko banjir yang akan terjadi. Dengan mengikuti pemetaan daerah rawan banjir yang telah diperbaiki maka resiko terjadi bencanakerusakankerugian akibat genangan banjir yang diderita oleh masyarakat menjadi minimal. Gambar 2.7: Daerah Penguasaan Sungai Gambar 2.7 Daerah Penguasaan Sungai

2.2.3 Tingkat Bahaya Banjir

Banjir terjadi sepanjang sistem sungai dan anak-anak sungainya yang mampu membanjiri wilayah luas dan mendorong peluapan air di dataran banjirnya flood plain. Dataran banjir merupakan daerah rawan banjir yang dapat diklasifikasi berdasarkan Universitas Sumatera Utara kala ulang banjirnya. Dataran banjir di sekitar bantaran sungai yang masuk dalam daerah genangan pada debit banjir tahunan Q 100 merupakan daerah rawan banjir yang sangat tinggi dijelaskan pada Tabel 2.1 menjelaskan klasifikasi ini yang akan diadopsi dalam studi ini. Tabel 2.1 Tingkat Bahaya Banjir menurut Periode Kala Ulang Kelas Kala Ulang Daerah Rawan Banjir Debit Banjir 1 Q 50 – Q 100 Sangat Tinggi 2 Q 30 – Q 50 Tinggi 3 Q 10 – Q 30 Sedang 4 Q 1 – Q 10 Rendah

2.2.4 Potensi Banjir Sungai Deli