karakteristik yang sedikit berbeda, namun ada kesepakatan bersama bahwa kemampuan kunci dari SIG adalah kemampuannya membuat suatu basis data geografis dan data di
dalamnya dapat dimanipulasi, diintegrasikan, dianalisis dan ditampilkan Gregory Pell, 2007.
Sistem Informasi Geografis SIG adalah basis data yang biasanya mempunyai komponen spasial dalam pengolahan dan penyimpanannya. Karenanya SIG mempunyai
potensi untuk menyimpan dan menghasilkan produk-produk peta dan sejenisnya. Ia juga menawarkan potensi untuk menjalankan analisis berganda ataupun mengevaluasi
suatu skenario sebagaimana simulasi model Lyon, 2003. SIG dalam esensinya adalah sebuah pusat penyimpanan dan perangkat -
perangkat analisis bagi data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Pengembang dapat menumpangtindihkan informasi dari berbagai sumber data tersebut melalui
berbagai theme dan layer, melaksanakan analisis data secara menyeluruh dan menggambarkannya secara grafis bagi pengguna Albrecht, 2007.
2.6.2 Kelebihan Sistem Informasi Geografis SIG
Hampir semua yang terjadi di suatu tempat. Umumnya, aktivitas-aktivitas manusia terbatas pada ruang yang berada di dekat atau di permukaan bumi. Mengetahui
di mana suatu hal terjadi adalah kepentingan yang mendesak, apabila kita hendak berangkat ke suatu lokasi atau menugaskan seseorang kesana, untuk mencari informasi
lain terhadap sebuah tempat, atau menginformasikan kepada seseorang yang tinggal dekat tempat tersebut. Oleh karenanya, lokasi geografis merupakan atribut penting dari
beragam aktivitas, kebijakan, strategi dan perencanaan. Sistem Informasi Geografis
Universitas Sumatera Utara
adalah sebuah kelas khusus sistem informasi yang merekam, bukan hanya kejadian, aktivitas dan sesuatu, tetapi juga di mana kejadian, aktivitas dan sesuatu tersebut terjadi
atau berada Longley, 2005. Terdapat sejumlah kelebihan yang dibawa oleh teknologi
SIG bagi penelitian sumber daya air. SIG memungkinkan penataan dan penyimpanan data yang lebih baik. Tujuan dari studi DAS diantaranya adalah pembagian DAS,
identifikasi pembagian drainase dan jaringan alur sungai, karakterisasi lereng dan hadapan, konfigurasi daerah tangkapan air dan perilaku aliran air yang menghasilkan
variabel-variabel tersebut sulit dilakukan dari peta-peta cetak dan foto udara. Metode tradisional tersebut menjadi pokok terjadinya kesalahan akibat operasi manual dan
terbukti membutuhkan waktu yang lama Lyon, 2003.
2.6.3 Data Spasial
Dalam bentuk yang sangat umum, data geografis dapat digambarkan sebagai suatu data yang mempunyai referensi spasial. Sebuah referensi spasial adalah sebuah
penunjuk bagi semacam lokasi, baik itu dalam bentuk langsung yang ditunjukkan sebagai sebuah koordinat, sebuah alamat atau kedudukan relatif terhadap lokasi lain.
Suatu lokasi dapat 1 berdiri sendiri atau 2 menjadi bagian dari sebuah objek keruangan, di mana dalam kasus ini lokasi menjadi definisi pembatas bagi objek
tersebut. Atribut yang diasosiasikan dengan suatu data geografis harus valid bagi seluruh koordinat yang menjadi bagian dari objek geografis Albrecht, 2007.
2.6.4 Penginderaan jauh Dewasa ini, foto udara skala kecil dan citra satelit telah digunakan untuk
pemetaan penggunaan lahanpenutup lahan bagi wilayah yang luas Lillesand dan Kiefer, 1990. Data penginderaan jauh dan SIG saling melengkapi satu sama lain
Universitas Sumatera Utara
dengan saling menambahkan informasi. Data SIG membantu analisis citra dalam mengelompokkan pixel-pixel yang meragukan, sedangkan citra yang digunakan sebagai
latar belakang bagi data vektor khusus menyediakan orientasi dan tata letak situasional Albrecht, 2007.
2.6.5 Overlay