Analisa Frekuensi Metode Thiessen

2.3 Ini adalah cara yang paling teliti untuk mendapatkan hujan areal rata-rata, tetapi memerlukan jaringan pos penakar yang relatif lebih padat yang memungkinkan untuk membuat isohyet. Gambar 2.11 Metode Isohyet

2.3.3 Analisa Frekuensi

Analisis frekuensi adalah prosedur memperkirakan frekuensi suatu kejadian pada masa lalu atau masa yang akan datang. Prosedur tersebut dapat digunakan menentukan hujan rancangan dalam berbagai kala ulang berdasarkan distribusi yang paling sesuai antara distribusi hujan secara teoritik dengan distribusi hujan secara empirik. Hujan rancangan ini digunakan untuk menentukan intensitas hujan yang diperlukan dalam perhitungan debit banjir menggunakan metode rasional. Dalam penelitian ini dihitung hujan harian rancangan dengan kala ulang 2, 3, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi frekuensi metode yang dipakai dalam analisis frekuensi data curah hujan harian maksimum adalah sebagai berikut: 1. Distribusi Gumbel. Universitas Sumatera Utara 2. Distribusi Log Pearson Tipe III. 3. Distribusi Normal. 4. Distribusi Log Normal. 1. Distribusi Gumbel Menurut Gumbel curah hujan untuk periode ulang tertentu PUH tertentu Tr dihitung berdasarkan persamaan berikut: X Tr = + S − 2.4 Y Tr = -L n � − 1 2.5 S n = � – 2 =1 −1 1 2 2.6 dimana: Y Tr = Reduced variate. S = Standar deviasi data hujan. S n = Standar deviation tergantung pada jumlah sampeldata. T r = Fungsi waktu balik tahun. Y n = Reduced mean yang tergantung jumlah sampeldata n. 2. Distribusi Log Pearson Tipe II Metode ini telah mengembangkan serangkaian fungsi probabilitas yang dapat dipakai untuk hampir semua distribusi probabilitas empiris. Tiga parameter penting dalam Metode Log Pearson Tipe III, yaitu: 1. Harga rata-rata R. 2. Simpangan baku S. 3. Koefisien kemencengan G. Universitas Sumatera Utara = Log R 2.7 Log = � � �=1 2.8 S = � � � − � � 2 �=1 −1 1 2 2.9 G = � � � − � � 3 �=1 −1 −2 3 2.10 Log T = Log + KS 2.11 di mana: R = Curah hujan rencana mm. G = Koefisien kemencengan. S = Simpangan baku. K = Variabel standar untuk R yang besarnya tergantung dari nilai G. 3. Distribusi Normal Distribusi normal disebut juga distribusi Gauss. Dalam pemakaian praktis umumnya digunakan persamaan sebagai berikut: T = + K T S 2.12 K T = − 2.13 di mana: T = Perkiraan nilai yang diharapkan akan terjadi dengan periode ulang T – tahunan. = Nilai rata-rata hitung sampel. K T = Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau yang digunakan periode ulang dan tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang. Universitas Sumatera Utara 4. Metode Distribusi Log Normal Logn x T  x k n 2.14 di mana: � T = Intensitas curah hujan dengan periode ulang T tahun.  x = Harga rata rata dari populasi x. K = Faktor frekuensi.  n = Standar deviasi dari populasi x.

2.3.4 Uji kecocokan Goodness of fittest test