3.4.2 Observasi Data Curah Hujan
Observasi data adalah pengumpulan data-data yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini. Data curah hujan yang digunakan ialah data curah hujan harian
maksimum dari 3 stasiun pengamatan curah hujan setiap DAS yaitu stasiun Patumbak, Polonia dan Tuntungan untuk DAS Deli. Dan 3 stasiun pengamatan curah hujan untuk
DAS Belawan yaitu stasiun Tongkoh, Bulu Cina dan Belawan. Analisa curah hujan kawasanareal yang digunakan dalam perhitungan pada
tugas akhir ini hanya menggunakan metode Polygon Thiessen, mengingat posisi stasiun penakar curah hujan yang membentuk sebuah polygon dan akan memberikan hasil yang
lebih teliti dari pada cara aljabar aritmatik dan metode isohyet. Data yang digunakan ialah data curah hujan harian maksimum dan peta DAS Deli dengan DAS Belawan.
Dengan menghitung luas DAS masing masing areal yang dipengaruhi oleh 3 stasiun
penakar curah hujan pada satu DAS maka didapat curah hujan rata rata atau curah hujan
kawasan pada masing-masing DAS yaitu DAS Deli dan DAS Belawan. Untuk menganalisa frekuensi curah hujan periodik digunakan metode Distribusi
Log Pearson III, Gumbel, Normal dan Log Normal. Dalam penelitian ini dihitung curah hujan rancangan dengan kala ulang 2, 3, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun. Dalam
perhitungan ini digunakan software Smada untuk mempercepat pengerjaannya. Kemudian data tersebut akan digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan kala
ulang dengan metode Nakayasu.
3.4.3 Uji Kecocokaan
Pengujian parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Metode Smirnov-Kolmogorof. Pada dasarnya uji ini merupakan pengecekan terhadap
Universitas Sumatera Utara
penyimpangan rerata data yang dianalisis berdasarkan distribusi terpilih, dari beberapa metode curah hujan periodik kemudian diuji dengan Metode Smirnov-Kolmogorof,
hingga mendapatkan hasil yang bisa digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan periode kala ulang.
3.4.4 Menganalisa Debit Banjir Rancangan dengan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
Analisa debit banjir rancangan kala ulang diambil dari data curah hujan kala ulang dan mengolah data tersebut dengan menggunakan Metode Hidrograf Satuan
Sintetik Nakayasu. Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu adalah metode yang berdasarkan teori hidrograf satuan yang menggunakan curah hujan efektif bagian dari
hujan total yang menghasilkan limpasan langsung.
3.4.5 Menganalisa Pemodelan Potensi Banjir dengan HEC-RAS
Data –data sungai baik itu Long Section, Cross Section maupun kemiringan dan
elevasi sungai kemudian akan diolah dengan debit banjir pada Software Hydrologic Engineering Center River Analysis System HEC-RAS Versi 4.0. Output dari hasil
pengolahan data tersebut dapat ditunjukkan dengan simulasi terjadinya potensi banjir tahunan baik berupa animasi maupun petagambar pada Software tersebut. Langkah
analisa pemodelan pada Software Hydrologic Engineering Center River Analysis System HEC-RAS Versi 4.0 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Buka Software Hydrologic Engineering Center River Analysis System
HEC- RAS Versi .4.0, hingga muncul tampilan awal;
Universitas Sumatera Utara
2. Membuat Model Hidraulik:
a. Membuat project baru; b. Memasukan data geometri Sungai Deli, Sungai Babura dan Sungai
Belawan Data Sungai hingga muncul gambar profil ketiga sungai tersebut;
c. Memasukan data debit banjir rancangan yang sebelumnya dihitung dengan Hidrograf Sintetik Nakayasu;
d. Memasukan data aliran sebagai kondisi batas Unsteady Flow Data; e. Save data tersebut.
3. Running dan Save Project dan keluar dari program.
3.4.6 Prediksi Daerah Genangan Banjir dengan Sistem Informasi Geografis