Pengertian Banjir Potensi Banjir

pertemuan. Sebagai contoh adalah banjir di Batang Hari di bawah pertemuan Batang Tembesi ditampilkan pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 DAS bentuk paralel d. Bentuk komplek DAS bentuk komplek merupakan bentuk kejadian gabungan dari beberapa bentuk DAS yang dijelaskan di atas, sebagai contoh ditampilkan pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 DAS bentuk komplek

2.2 Potensi Banjir

2.2.1 Pengertian Banjir

Dalam ilmu geografi istilah “banjir” tidak dapat di definisikan dengan memuaskan. Salah satu pengertian tentang banjir yang mendefinisikan bahwa Universitas Sumatera Utara peristiwa meluapnya air sungai melampaui tanggulnya sehingga menggenangi daratan disampingnya Strahler, 1975. Pengertian ini tidak mempersalahkan apakah banjir adalah suatu bencana atau bukan. Pengertian ini memandang “banjir” sebagai suatu istilah yang bermakna sosial-budaya, karena suatu tempat dikatakan dilanda banjir jika tempat itu adalah daerah budi daya manusia yang tidak semestinya dilanda banjir, jika tempat itu adalah suatu hutan atau suatu permukiman yang terdiri atas rumah-rumah panggung yang dibuat untuk menghindari naiknya permukaan setiap musim, maka itu tidak dikatakan banjir oleh mereka. Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa istilah banjir itu tidak dipakai secara konsisten. Terkadang disamakan dengan “genangan”. padahal tidak semua genangan disebabkan oleh meluapnya sungai, misalnya genangan di ruas jalan yang cekung. Namun yang jelas kata “banjir” akan memunculkan kesan ”genangan” dipikiran kita. Banjir adalah setiap aliran yang relatif tinggi yang melampaui tanggul sungai sehingga aliran air menyebar ke dataran sungai dan menimbulkan masalah pada manusia Chow, 1970. Definisi di atas menjelaskan bahwa banjir terjadi apabila kapasitas alir sungai telah terlampaui dan air telah menyebar ke dataran banjir, bahkan lebih jauh yang mengakibatkan terjadinya genangan. Genangan air tidak dikatakan banjir apabila tidak menimbulkan masalah bagi manusia yang tinggal pada daerah genangan tersebut. Menurut Hasibuan 2004, banjir adalah jumlah debit air yang melebihi kapasitas pengaliran air tertentu, ataupun meluapnya aliran air pada palung sungai atau saluran sehingga air melimpah dari kiri kanan tanggul sungai atau saluran. Dalam kepentingan yang lebih teknis, banjir dapat disebut sebagai genangan air yang terjadi di suatu lokasi yang diakibatkan oleh: Universitas Sumatera Utara 1. Perubahan tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai DAS. 2. Pembuangan sampah. 3. Erosi dan sedimentasi. 4. Kawasan kumuh sepanjang jalur drainase. 5. Perencanaan sistem pengendalian banjir yang tidak tepat. 6. Curah hujan yang tinggi. 7. Pengaruh fisiografigeofisik sungai. 8. Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai. 9. Pengaruh air pasang. 10. Penurunan tanah dan rob genangan akibat pasang surut air laut. 11. Drainase lahan. 12. Bendung dan bangunan air. 13. Kerusakan bangunan pengendali banjir Kodoatie, 2005.

2.2.2 Daerah Rawan Banjir