Asal Usul Nama Aek Buaton

33

BAB II MENGUNGKAP SEJARAH WILAYAH ADAT AEK BUATON

2.1 Asal Usul Nama Aek Buaton

Aek buaton adalah sebuah nama pemangku adat yang terletak disekitar wilayah Barumun. Mengapa dinamakan Aek Buaton, tentunya memiliki sejarah dan cerita tersendiri. Berdasarkan informasi lapangan yang peneliti himpun, asal usul nama Aek Buaton menurut cerita sejarah yang dituturkan kepada masyarakat khususnya yang bermarga Nasution adalah bermula saat seorang warga desa ini bermarga Nasution yang ingin mencari minyak lampu ke Desa Aek Nabara. Dalam perjalanan dengan membawa jerigen ia kemudian memakan buah Balakka 30 sambil menyusuri jalan menuju Desa Aek Nabara. Sepulangnya dari Aek Nabara si penduduk yang mencari minyak lampu tersebut kehausan di tengah perjalanan. Oleh karena itu ia mencari sungai terdekat untuk melepaskan rasa haus. Tak jauh mencari, akhirnya ia pun menemukan sebuah sungai dan langsung saja minum airnya. Namun, si pencari minyak lampu tersebut heran karena rasa air yang diminumnya menjadi manis. Oleh karena kejadian tersebut ia berpikir untuk membuang minyak yang ada di jerigennya dan mengisinya kembali dengan air sungai tersebut. Setelah itu dia pun kembali melanjutkan perjalannnya 30 Tanaman endemik di wilayah Padang Bolak. Tanaman ini nyaris belum ditemukan di daerah lain. Seperti lumut-lumutan, balakka juga termasuk tanaman perintis, karena selalu tumbuh pertama sekali di daerah-daerah gersang Universitas Sumatera Utara 34 untuk pulang menuju kampung. Sesampainya di kampung, penduduk tersebut lalu menceritakan kepada masyarakat banyak atas kejadian yang baru saja ia alami. Mendengar cerita tersebut masyarakat pun beramai-ramai pergi ke sungai yang di maksud si pencari minyak, kemudian masyarakat beramai-ramai mengambil air sungai tersebut dan langsung mencoba meminumnya. Namun yang terjadi setelah masyarakat meminum air tersebut ternyata tidak didapatkan rasa manis. Air tersebut sama seperti air biasa, tidak lagi ada rasa manis seperti cerita yang dituturkan oleh si pencari minyak lampu. Rupanya, setelah ditelusuri ternyata si pencari minyak lampu tadi meminum air tersebut sehabis makan buah balakka. Oleh karena itulah maka rasa air tersebut berubah menjadi manis. Dan setelah kejadian tersebut maka masyarakat menyebut menjadi aek sungai buaton buatan. Dan terjadilah Aek Buaton yang sampai saat ini pun sungai tempat si pencari minyak lampu minum dinamakan Sungai Aek Buaton. Hal senada juga dikatakan oleh Husni Mubarak, kepala Desa Aek Buaton. Beliau mengatakan: “Desa tersebut dikatakan sebagai Aek Buaton karena seorang pencari minyak yang memakan buah balakka dalam perjalanan menuju aek nabara, dan meminum air sungai yang berasa manis. Rasa manis tersebut didapatkan ternyata bukan karena rasa air sungai yang manis. Namun lebih kepada sehabis memakan buah tersebut. Hingga orang-orang menyebutnya sebagai sungai buatan aek buaton. Karena air sungai tersebut bercampur dengan bekas buah balaka yang lebih dahulu dimakan airnya akan berubah menjadi manis”. Universitas Sumatera Utara 35 Oleh peristiwa tersebut, maka orang-orang kampung lain menyebut desa ini sebagai Aek Buaton. Akibat dari si pencari minyak lampu tersebut yang mengatakan air sungai yang diminumnya berubah menjadi rasa manis.

2.2 Pendiri Desa Aek Buaton