47
10 Barumun Tengah
39 -
443,09 10,47
11 Aek Nabara Barumun
25 -
487,75 11,53
12 Sihapas Barumun
13 -
144,43 3,41
Total 303
1 4.229.99
100,00 Sumber: Padang Lawas Dalam Angka 2013BPS
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Padang Lawas adalah:
a. Utara: Kabupaten Padang Lawas Utara b. Timur: Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
c. Selatan: Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat dan Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal
d. Barat: Kecamatan Gunung Malintang Kabupaten Mandailing Natal, Kecamatan Sayur Matinggi dan Kecamatan Batang Angkola Kabupaten
Tapanuli Selatan
2.5.2. Akses Menuju Aek Buaton
Desa Aek Buaton berada diantara jalan lintas Gunung Tua Ibukota kabupaten padang lawas utara – Sibuhuan Ibukota kabupaten padang lawas, tepatnya sekitar 5
km dari Pasar Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas. Dari situ, untuk menuju ke perkampungan maka harus berbelok ke kanan jika dari arah
gunung Tua melawati jalan kecil yang belum beraspal sepanjang sekitar 1 km. Dari
Universitas Sumatera Utara
48
Kota Medan menuju desa ini ditempuh kurang lebih dalam waktu 10 jam perjalanan menggunakan bus dengan rute Medan – Sibuhuan atau Medan – Pasir Panggarayan.
2.5.3. Kondisi Politik Sosial Dan Ekonomi
Sebagai sebuah desa, Aek Buaton saat ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang juga masih merupakan turunan dari Raja-Raja Aek Buaton terdahulu. Meskipun
sistem pemilihan kepala desa tersebut tidak merupakan turun temurun lagi, melainkan dilakukan pemilihan langsung oleh seluruh warga desa. Dalam menjalankan tugas,
kepala desa juga akan meminta pendapat kepada Hotabangon yang merupakan tetua adat untuk didengar nasihat serta pendapatnya dalam menjalankan pemerintahan di
desa tersebut. Artinya, walaupun dalam sistem pemerintahan desa tersebut sudah menyesuaikan dengan kondisi saat ini demokrasi namun dari segi mekanisme adat
juga menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Menurut Irwan Harahap, seorang warga desa Aek Buaton:
“Sungguh sangat panjang perjalanan masyarakat Aek Buaton sampai saat ini bermukim dan menetap di wilayah Aek Buaton saat ini. para leluhur telah beberapa
kali berpindah-pindah wilayah bermukim, namun tetap disekitaran sungai barumun ini”.
Pendidikan yang merupakan satu kebutuhan dasar bagi penduduk belum mampu ditunjang lewat sarana dan prasarana yang cukup baik. Di wilayah aek buaton
hanya terdapat satu sekolah dasar. Jadi apabila masyarakat desa ingin melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi, maka harus keluar dari wilayah kampung
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
49
Dalam bidang kesehatan, sarana yang dapat diakses masyarakat desa jauh lebih minim. Di desa tersebut tiak terdapat puskesmas maupun puskesmas pembantu.
Apabila ingin mendapatkan akses kesehatan yang cukup memadai, maka penduduk desa harus menuju Sibuhuan atau Gunung tua. Atau minimal menuju puskesmas di
Pasar Binanga. Dalam hal mata pencaharian, sebagian besar penduduk adalah petani dengan
menanam padi, semangka, dan berbagai jenis sayuran lainnya. Selain itu ada juga yang berkebun dengan mayoritas tanamannya adalah karet dan kelapa sawit. Sampai
saat ini Aek Buaton masih diakui oleh pemerintah sebagai salah satu pemangku adat di wilayah Barumun Tengah. Hal ini dibuktikan dengan adanya legitimasi pemerintah
berupa Sekertariat Pemangku Adat Desa Aek Buaton.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB III DINAMIKA ATAS TANAH ADAT AEK BUATON