35
Oleh peristiwa tersebut, maka orang-orang kampung lain menyebut desa ini sebagai Aek Buaton. Akibat dari si pencari minyak lampu tersebut yang mengatakan
air sungai yang diminumnya berubah menjadi rasa manis.
2.2 Pendiri Desa Aek Buaton
Sebagai sebuah wilayah adat, Aek Buaton tentunya memiliki pendiri sianjur mula-mula yang merupakan orang pertama yang menetap di wilayah tersebut dan
menjadi cikal bakal dibentuknya sebuah huta Kampung. Dalam sejarahnya, seperti yang dituturkan kepada masyarakat desa secara turun temurun, orang pertama yang
membuka perkampungan Aek Buaton adalah Jasonilang. Menurut informasi, Jasonilang berasal dari Mandailing bermarga Nasution yang bermaksud melakukan
perjalanan ke daerah Barumun untuk membuka huta. Ini terjadi sekitar tahun 1400- an, karena agama yang dianut oleh Jasonilang masih merupakan Sipele Begu.
Jasonilang pertama kali membuka huta di wilayah muara Sungai Barumun, dan kemudian terus berpindah-pindah.
Menurut cerita para Hotabangon Desa Aek Buaton, hal tersebut dilakukan karena para leluhur yang pertama kali datang tersebut berpindah-pindah dikarenakan
masih mencari tempat yang aman, mengingat dahulu kondisi Barumun masih hutan belantara. Namun, biarpun berpindah pindah, wilayah tersebut masih sekitar muara
Sungai Barumun. Oleh karena itu, sampai saat ini masih dapat ditemukan bekas- bekas perkampungan dan makam para leluhur generasi pertama tersebut. Kemudian
sejarah terus berlanjut generasi leluhur Jasonilang Nasution itu bersambung
Universitas Sumatera Utara
36
keturunan yang bernama “Dja Lobi Nasution” beliau bermukim Marhuta di Huta “Rangga Soli” Napa Padang Hunik sebelah barat desa Sayur Matua. Sampai sekarang
ini makamnya masih utuh di areal kebun sawit dan tetap dijaga penduduk Desa Aek Buaton. Melihat situasi bekas perkampungan tersebut pada zaman dahulu sudah
dihuni banyak warga- melihat peninggalan tanaman-tanamannya berupa kopi, lancet, burangir atau sirih dan pohon-pohon enau masih banyak sampai sekarang. Dari
keterangan Mangaraja Lobi Nasution, salah satu Hotabangon dan juga merupakan keturunan langsung dari Dja Lobi Nasution, beliau mengatakan:
“Para leluhur itu semua adalah “Raja” yang mempunyai wilayah dan kekuasaan adat serta tanah, terlebih-lebih yang bernama Sutan Laut Api Nasution dan Sutan Diaru
Nasution itu memiliki ilmu kesaktian yang luar biasa”.
Selain itu, beliau menegaskan bahwa: “Menurut bukti-bukti peninggalan bersejarah ataupun turi ni natobang Aek Buaton
sudah berdiri sebelum tumbuh besar Agama Islam di Tapanuli Selatan ini karena masih ada peninggalan makam nenek moyang yang menurut kepercayaan tokoh-
tokoh adat setempat yang masih belum punya agama termasuk makamkuburan nenek moyang masyarakat Desa Aek Buaton, yakni Jasonilang yang masih dipelihara dan
dirawat sampai saat ini, yaitu berada di daerah Rangga Soli”.
2.3 Wilayah Adat Aek Buton dan Perkembangannya