GURU 1. Pengertian Guru Peran Guru

32 untuk meningkatkan komitmen organisasi karyawan dibandingkan kepatuhan karyawan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi adalah job- related factors, employment opportunities, personal characteristics, work environment, positive relationships, organisational structure dan management style.

2. GURU 1. Pengertian Guru

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1991 dalam Syah, 1995, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya mata pencahariannya mengajar. Guru adalah orang-orang yang berkewajiban atau bertugas mengajar termasuk metode, model, strategi dan lain-lain yang berhubungan dengan aktivitas penyajian materi pelajaran Syah, 1995. Djamarah 2000 mengungkapkan, guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru merupakan figur manusia sebagai sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat Indonesia merupakan orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, di rumah, dan sebagainya. Sedangkan menurut Rosyadi 2004 Guru merupakan profesi, yaitu pekerjaan yang menuntut keahlian. Artinya, pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara 33 orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan. Kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah terhadap peserta didik tidak bisa dilakukan sembarang orang, karena untuk melakukan pekerjaan tersebut dituntut keahlian atau kompetensi sebagai guru. Dari penjelasan diatas, maka dapat kita definisikan bahwa guru adalahsuatu profesi yang memiliki tugas atau pekerjaan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didik.

2. Peran Guru

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, guru memiliki beberapa peran. Menurut Rosyadi 2004 tugas pendidik adalah mendidik dan mengupayakan seluruh potensi anak didik baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Potensi ini harus dikembangkan secara seimbang sampai mencapai tingkat yang paling optimal. Guru tidak saja bertugas sebagai penyampai informasi atau ilmu pengetahuan, tapi juga sebagai motivator dan fasilitator proses belajar. Mulyasa 2007 merangkum peranan guru menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Guru sebagai fasilitator; Seorang guru bertugas untuk memberikan kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. 2. Guru sebagai motivator; Guru dituntut untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Universitas Sumatera Utara 34 3. Guru sebagai pemacu; Guru harus mampu melipatgandakan potensi peserta didik, dan mengembangkannya sesuai dengan aspirasi dan cita-cita mereka di masa yang akan datang. 4. Guru sebagai pemberi inspirasi; Guru harus mampu memerankan diri dan memberikan inspirasi bagi peserta didik, sehingga kegiatan belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan ide- ide baru.

B. SDIT X