Tingkatan level komitmen organisasi

29 b. Keinginan berbuat untuk organisasi yaitu keinginan untuk terlibat secara aktif dan berusaha bekerja melebihi harapan normatif yang diinginkan organisasi. c. Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasi, merasa bangga menjadi bagian dari organisasi dan menunjukkan kesetiaan terhadap organisasi.

3. Tingkatan level komitmen organisasi

Dari definisi komitmen organisasi tersebut diatas, Reichers dalam Manetje, 2009 membagi komitmen organisasi dalam 3 tingkatan, yaitu : a. Tingkat tinggi Higher Level Tingkatan ini dikarakteristikkan dengan penerimaan yang kuat terhadap nilai organisasi, adanya keterlibatan dalam organisasi dan berusaha untuk tetap bertahan di organisasi. Usaha untuk bertahan dalam organisasi disebabkan karena mereka menginginkannya want to. b. Tingkat menengah Moderate level Tingkatan ini dikarakteristikkan dengan penerimaan terhadap tujuan dan nilai organisasi dan usaha untuk tetap bertahan di organisasi. Keinginan untuk bertahan merupakan bagian dari komitmen moral karena merasa sebagai suatu keharusankewajiban. Universitas Sumatera Utara 30 c. Tingkat rendah Lower Level Tingkatan ini dikarakteristikkan dengan kurangnya penerimaan terhadap tujuan dan nilai organisasi atau kurangnya kemauan untuk berusaha agar tetap bertahan di organisasi. Mereka tetap bertahan dalam organisasi karena membutuhkannya. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu : Tingkat tinggi, tingkat menengah dan tingkat rendah. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi Dari berbagai penelitian mengenai komitmen organisasi, Manetje 2009 menyimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu : a. Job-related factors Komitmen organisasi merupakan hasil penting yang berhubungan dengan pekerjaan. Peran kerja, beban kerja, kesempatan promosi dan autonomi mempengaruhi komitmen organisasi. Ditambahkan oleh Somech dan Bogler dalam Chan, 2008 komitmen profesi guru mempengaruhi komitmen organisasi mereka terhadap sekolah. b. Employment opportunities Individu yang memiliki persepsi kuat bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menemukan pekerjaan lain akan memiliki komitmen yang rendah terhadap organisasi karena mereka memikirkan dan berusaha untuk mendapatkan alternatif pekerjaan lain. Universitas Sumatera Utara 31 c. Personal characteristics Komitmen karyawan pada organisasi dapat juga dipengaruhi oleh karakteristik personal karyawan, seperti usia, lamanya bekerja dan gender Allen dan Meyer, 1997. d. Positive relationships Organisasi sebagai lingkungan kerja dibangun dari hubungan kerja, salah satunya adalah hubungan supervisorpemimpin. Hubungan dengan pemimpin dapat mempengaruhi komitmen organisasi, baik secara positif maupun negatif. Hubungan kerja lainnya seperti tim atau kelompok yang ada di lingkungan kerja. Senada dengan hal tersebut, menurut Jewel dan Siegel 1998 kohesivitas kelompok mempengaruhi komitmen organisasi. e. Organizational structure Struktur organisasi memiliki peran penting dalam komitmen organisasi. Struktur dari birokrasi cenderung memiliki efek negatif terhadap komitmen organisasi. Struktur yang lebih fleksibel akan lebih mungkin untuk memiliki kontribusi terhadap peningkatan komitmen organisasi, baik dari segi loyalitas dan keterikatan mereka. Manajemen dapat meningkatkan level komitmen dengan memberikan pengaruh dan pengarahan yang lebih baik terhadap karyawan. f. Management style Gaya manajemen yang lebih fleksibel dan partisipan dapat meningkatkan komitmen karyawan pada organisasi dengan kuat dan positif. Organisasi perlu memastikan bahwa strategi manajemen mereka memiliki tujuan Universitas Sumatera Utara 32 untuk meningkatkan komitmen organisasi karyawan dibandingkan kepatuhan karyawan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi adalah job- related factors, employment opportunities, personal characteristics, work environment, positive relationships, organisational structure dan management style.

2. GURU 1. Pengertian Guru