Pendekatan dalam komitmen organisasi

26

2. Pendekatan dalam komitmen organisasi

Mowday, Porter Steers dalam Allen dan Meyer 1997 menjelaskan ada 2 pendekatan dalam mengartikan komitmen organisasi : a. Pendekatan attitudinal commitment yang berfokus pada proses dimana karyawan berfikir mengenai hubungan mereka dengan organisasi, seperti kesamaan antara nilai dan tujuan yang mereka miliki, menunjukkan kepedulian terhadap nilai dan tujuan organisasi, serta keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Komitmen menurut pendekatan ini terkait dengan keterlibatan dan loyalitas. Bila komitmen karyawan tinggi, maka mereka akan memiliki loyalitas dan rasa memiliki organisasi, keinginan kuat untuk tetap berada dalam organisasi, terlibat sungguh-sungguh dalam pekerjaannya dan menampilkan perilaku yang sesuai dengan tujuan organisasi. Hal ini akan menyebabkan turnover yang rendah dan produktivitas yang tinggi. b. Pendekatan behavioral commitment lebih terfokus pada sejauh mana karyawan menetapkan keputusan untuk terikat pada organisasi berkaitan dengan kerugian bila ia memutuskan untuk melakukan alternatif lain diluar pekerjaannya saat ini. Pendekatan ini lebih menekankan pada proses dimana karyawan mengembangkan komitmen tidak pada organisasi, tapi pada tingkah lakunya terhadap organisasi. Pendekatan ini juga menitikberatkan pada investasi karyawan berupa waktu, pertemanan, dan lain-lain yang membuat ia terikat dan loyal terhadap organisasi. Universitas Sumatera Utara 27 Dari 2 pendekatan tersebut, Mowday, Porter dan Steers dalam Allen dan Meyer, 1997, Manetje, 2009 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan relatif dari karyawan dalam melakukan identifikasi terhadap organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi. Definisi ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi memiliki arti lebih dari sekedar loyalitas yang pasif, tapi melibatkan hubungan aktif dan keinginan karyawan untuk memberikan kontribusi yang berarti pada organisasi. Komitmen yang dikemukakan oleh Mowday dkk ini memiliki 3 ciri : 1. Menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi. Nilai organisasi merupakan gagasan-gagasan mengenai apa yang benar, baik dan diinginkan oleh organiasi. Nilai organisasi adalah kriteria standar yang dapat memandu perilaku karyawan dalam organisasi. Ada beberapa contoh nilai-nilai organisasi, seperti : kemampuan adaptasi adaptability, kreativitas creativity, keadilan fairness, formalitas formality, inisiatif initiatives dan lain-lain. Nilai dalam organisasi satu sama lain berbeda-beda sesuai dengan tujuan organisasi dan budaya yang ingin dikembangkan Gibson, 2012. Sedangkan tujuan organisasi adalah adalah representasi dari hasil-hasil yang diharapkan oleh organisasi dari pelaksanaan strategi tertentu David, 2006. Penerimaan nilai dan tujuan organisasi terkait dengan adanya kesamaan nilai dan tujuan pribadi karyawan dengan nilai dan tujuan organisasi atau proses identifikasi karyawan terhadap nilai dan tujuan organisasi sebagai bentuk kepedulian karyawan terhadap nilai dan tujuan organisasi. Kepedulian karyawan terhadap nilai dan tujuan pribadi Universitas Sumatera Utara 28 organisasi sudah dimulai sejak awal ia memasuki organisasi. Pada saat itu, karyawan akan menyesuaikan nilai dan tujuan pribadi dengan nilai dan tujuan organisasi sehingga membentuk harapannya terhadap organisasi. Harapan tersebut akan mempengaruhi sikap karyawan untuk berkomitmen terhadap organisasi. Komitmen yang terbentuk pada saat awal memasuki organisasi disebut dengan komitmen awal initial commitment Minner, 1992 2. Mempunyai keinginan berbuat untuk organisasinya, yaitu keinginan untuk terlibat secara aktif dan memberikan kontribusi melebihi harapan normatif yang diinginkan oleh organisasi untuk menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi. 3. Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasi. Meliputi perasaan bangga menjadi bagian dari organisasi dan menunjukkan kesetiaan terhadap organisasi. Berdasarkan definisi-definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa tokoh, dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen organisasi merupakan keadaan dimana karyawan mengidentifikasikan dirinya terhadap organisasi dan terlibat aktif serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi akan memiliki ciri- ciri : a. Menerima nilai dan tujuan organisasi yaitu memiliki kesamaan nilai pribadi dan nilai organisasi, berusaha mengidentifikasikan dirinya dengan nilai dan tujuan organisasi sebagai bentuk kepedulian terhadap nilai dan tujuan organisasi, Universitas Sumatera Utara 29 b. Keinginan berbuat untuk organisasi yaitu keinginan untuk terlibat secara aktif dan berusaha bekerja melebihi harapan normatif yang diinginkan organisasi. c. Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasi, merasa bangga menjadi bagian dari organisasi dan menunjukkan kesetiaan terhadap organisasi.

3. Tingkatan level komitmen organisasi