c Teknik yang sesuai dalam cara bagaimana pesan dan informasi
tersebut harus disampaikan kepada para karyawan sehingga lebih efektif.
II.2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Atasan Kepada Bawahan
Arus komunikasi dari atasan kepada bawahan tidaklah selalu berjalan lancar, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain yaitu
sebagai berikut: a.
Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka di antara pimpinan dan karyawan akan
menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan gangguan dalam pesan. Umumnya para pimpinan tidak begitu
memperhatikan arus komunikasi ke bawah.Pimpinan mau memberikan informasi ke bawah bila mereka merasa bahwa pesan itu
penting bagi penyelesaian tugas.Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas pesan tersebut tetap dipegangnya.
b. Kepercayaan pada pesan tulisan
Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat-alat elektronik daripada pesan
yang disampaikan secara lisan dengan tatap muka. Hasil penelitian Dahle dalam Muhammad 2009, menunjukkan bahwa pesan itu akan
lebih efektif bila dikirimkan dalam bentuk lisan dan tulisan. c.
Pesan yang berlebihan Karyawan dibebani dengan memo-memo, buletin, surat-surat
pengumuman, majalah, dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh karyawan.Reaksi
karyawan terhadap pesan tersebut biasanya. d.
Timing Timing adalah ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi
komunikasi ke bawah.Pimpinan hendaklah mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial kepada
tingkah laku karyawan.
Universitas Sumatera Utara
e. Penyaringan
Pesan-pesan yang dikrimkan ke bawahan tidaklah semua diterima mereka.Tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan.
Penyaringan pesan ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor diantaranya perbedaan persepsi diantara karyawan,jumlah mata rantai
dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya kepada suverpisor. Muhammad, 2009:110-112
Adanya gangguan dalam penyampaian pesan dari atasan kepada abwahan maka pimpinan perlu memperhatikan cara-cara penyampaian
pesan yang efektif. Davis 1976 memberikan saran-saran dalam hal itu sebagai berikut:
1 Pimpinan hendaklah sanggup memebrikan informasi kepada karyawan
apabila dibutuhkan mereka. Jika pimpinan tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan mereka dan perlu mengatakan terus terang dan
berjanji akan mencarikannya. 2
Pimpinan hendaklah membagi informasi yang dibutuhkannya oleh karyawan. Pimpinan hendaklah membantu karyawan merasakan
bahwa diberi informasi. 3
Pimpinan hendaklah mengembangkan suatu perencanaan komunikasi, sehingga karyawan dapat mengetahui informasi yang dapat
diharapkannya untuk diperoleh berkenaan dengan tindakan-tindakan pengelolaan yang mempengaruhi mereka.
4 Pimpinan hendaklah berusaha membentuk kepercayaan diantara
pengirim dan penerima pesan dan penerima pesan. Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan
mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan dan atasan. dalam Muhammad, 2009:112-113
Di samping saran yang dikemukakan Davis tersebut ada pula pedoman yang dapat membantu pimpinan dalam berkomunikasi kepada
bawahan. Pedoman ini disarankan oleh Down, Linkugel dan Berg yaitu: 1.
Saluran yang digunakan dan informasi yang dikrimkan hendaklah betul-betul dikenal oleh pimpinan dan karyawan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pimpinan hendaklah tahu persis apa yang ingin dicapainya dengan
komunikasinya. 3.
Garis komunikasi hendaklah langsung dan sependek mungkin. Umumnya komunikasi personal lebih disukai karyawan, karena cepat
dan adanya kemungkinan untuk mendapat penjelasan dari pesan tersebut.
4. Komunikasi manusia tidak pernah pasti dan pimpinan perlu berusaha
agar pesan itu jelas dan konsistensi dinilai oleh karyawan. Oleh karena itu pimpinan perlu berorientasi kepada rekasi karyawan mengenai
pesan tersebut. 5.
Batas waktu adalah penting. Ada kemungkinan batas optimal untuk menyebarluaskan informasi. Suatu informasi mungkin disampaikan
terlalu cepat atau terlalu lambat dari waktu yang diperlukan oleh karyawan.
6. Pentingnya dipahami kapan dan dimana informasi didistribusikan.
Untuk itu pimpinan perlu mengetahui tingkah laku yang unik dari karyawannya.
7. Pergunakan uang sebagai alat untuk menilai program komunikasi.
Pimpinan perlu mempertimbangkan segi ekonomisnya suatu program komunikasi.
8. Umumnya lebih efektif mengirimkan pesan dengan menggunakan dua
saluran daripada satu saluran. 9.
Meskipun mungkin diperlukan perhatian khusus pada waktu-waktu adanya stress dan perubahan, komunikasi hendaklah jalan terus.
dalam Muhammad, 2009:113-114
II.2.4Komunikasi ke Atas Upward Communication
II.2.4.1 Definisi Komunikasi Kepada Atasan Upward Communication