IV.2.3 Penyajian Data Informan
Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada masing-masing informan:
1. Novita Surya Informan 1
Wawancara dilakukan tanggal 9 Januari 2014
Novita Surya atau yang sering disapa dengan Nobe adalahMahasiswi Akuntansi Ekstensi 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara USU
yang menjadi informan pertama dalam penelitian ini. Menurut Nobe pemimpin SAPMA PP USU sekarang sudah mempunyai tujuan terarah yang diinginkan
organisasi tersebut. Arahan-arahan yang diberikan kepada anggotapun sekarang lebih tegas.
”Menurut saya, pemimpin yang menjabat sekarang ini sudah lumayan terarah tujuan yang diinginkan. Dari segi kepemimpinan cukup tegas dalam
memberikan arahan-arahan kepada anggota.” Anggota akan senang apabila upaya kerjanya dihargai atau diberi apresiasi
oleh atasannya, bagitu juga upaya kerja setiap anggota SAPMA PP lakukan selalu mendapat apresiasi oleh pimpinan. Menurut Nobe pemimpin mereka sangat
mengapresiasi setiap kerjaupaya anggota. “Tanggapan saya terhadap atasan dalam menanggapi upaya kerja
anggota sangat mengapresiasi setiap usaha dari anggotanya.” Anggota harus mendengarkan instruksi dari atasannya. Nobe selaku
menjadi anggota selalu mendapat instruksi tugas yang diberikan oleh atasan kepadanya. Instruksi dari atasan tersebut cukup jelas dimengerti oleh Nobe.
“Instruksi tugas yang diberikan oleh atasan cukup jelas dimengerti.” Dalam hal saran, atasan dan anggota wajib bertukar saran sebab saran
tersebut berguna untuk anggota dan atasannya bertukar pendapat untuk mencapai organisasi
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
tujuan organisasi tersebut. Selaku menjadi anggota, Nobe mempunyai atasan yang sangat mendengarkan saran atau masukan dari anggotanya.
“Menurut saya, atasan dalam menerima saran sangat mendengarkan masukan-masukan anggota.”
Masalah pasti selalu ada pada setiap orang, begitu juga dengan Nobe dalam melaksanakan tugas organisasinya. Tetapi pimpinan Nobe selalu
mendiskusikan masalah tersebut bersama anggota yang lain untuk mendapatkan solusinya.
“Apabila anggota menerima masalah mengenai kinerja yang dilakukan biasanya ketua bersama-sama dengan anggota lain mendiskusikan untuk mencari
solusi dan masalah.” Dalam hal pemberian motivasi, atasan sangat berperan penting untuk hal
itu karena berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari kinerja anggota itu sendiri. Nobe mempunyai pimpinan yang cukup memberikan motivasi yang
membangun para anggotanya termasuk kepada anggota barunya. “Motivasi-motivasi yang diberikan atasan cukup membangun para
anggota, termasuk anggota baru.” Peraturan-peraturan dalam setiap organisasi itu wajib ada. Peraturan-
peraturan yang dibuat oleh atasan tersebut berlaku untuk seluruh anggota dan atasan itu sendiri. Menurut Nobe, peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasan itu
cukup tegas untuk anggota. “Peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasan cukup tegas menurut
saya.” Salah paham antara pimpinan dengan bawahan itu hal yang wajar, begitu
juga dengan pimpinan Nobe dengan pimpinannya. Menurut Nobe apabila terjadi salah paham antara anggota dengan atasan maka atasan biasanya membicarakan
kembali sampai mencapai keputusan yang diinginkan bersama. “Apabila terjadi salah paham dengan atasan biasanya dibicarakan
kembali sampai mencapai keputusan yang diinginkan bersama.” Setiap pengambilan keputusan, wajib dalam suatu organisasi itu
melakukan musyawarah. Musyawarah tersebut berguna untuk mencapai suatu kesepakatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi tersebut bukan untuk
Universitas Sumatera Utara
kepentingan pribadi baik anggota maupun atasan. Begitu juga dengan atasan Nobe yang selalu melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan
“Ya, setiap mengambil keputusan atasan selalu melakukan musyawarah sehingga anggota pun berperan penting dalam pengambilan keputusan.”
Hubungan kerja antara atasan dengan anggota harus akrab dan baik supaya dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Hubungn kerja Nobe dengan
atasannya cukup baik begitu menurut Nobe. Perilaku-perilaku para anggota pun tidak luput dari perhatian atasannya.
“Hubungan kerja saya dengan atasan cukup baik. Atasan saya cukup memperhatikan perilaku-perilaku anggotanya.”
Analisis Kasus 1
Nobe adalah Mahasiswi Akuntansi Ekstensi 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara USU yang merupakan anggota dari organisasi
Satuan Pemuda dan Mahasiswa SAPMA Pemuda Pancasila PP Universitas Sumatera Utara USU. Menurut Nobe, komunikasi yang terjadi dalam organisasi
cukup berjalan dengan baik, terbukti dengan atasan sering memberikan motivasi- motivasi kepada anggota sehingga komunikasi yang terjadi di dalam organisasi
berjalan dengan lancar. Menurut Nobe, diskusi dalam organisasi pun sering dilakukan untuk
bertukar pesan dari anggota dengan atasan begitu juga sebaliknya sehingga pesan tersebut dapat diketahui oleh seluruh pihak dalam organisasi tersebut. Di dalam
diskusi pasti terdapat perbedaan pendapat yang membuat namanya salah paham. Salah paham tersebut berguna untuk mencapai kesepakatan dan keputusan dari
tiap pihak dari SAPMA PP yaitu anggota dan atasan dan setelah itu keputusan tersebut dilakukan dan dilaksanakan bersama.
Instruksi tugas juga termasuk dalam agenda diskusi antara anggota dengan atasan tersebut yang berguna untuk kesepakatan dari anggota untuk melakukan
instruksi tersebut. Instruksi tersebut dapat dilakukan oleh anggota apabila alasan yang diberikan oleh atasan atas instruksi tersebut telah disetujui oleh anggota
tersebut. Di dalam diskusi juga membahas yang namanya hasil kinerja dari anggota.
Kinerja anggota dievalusai oleh atasan, dan pasti ada anggota yang mempunyai
Universitas Sumatera Utara
kinerja yang bermasalah. Atasan yang melihat masalah tersebut langsung mengambil tindakan dengan memberikan saran-saran dan arahan supaya kinerja
anggotanya kembali bagus. Ada kinerja anggota yang bermasalah pasti ada yang kinerja anggotanya bagus. Menurut Nobe, kinerja anggota yang bagus diberikan
apresiasi oleh atasannya dan diberikan motivasi agar kinerjanya yang bagus dipertahankan dan bertambah baik lagi.
Peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasan juga di musyawarahkan kembali dengan anggota agar peraturan tersebut disepakati bersama sehingga
anggota juga mempunyai hak untuk berpendapat dalam organisasi tersebut dan juga agar tidak adanya perbedaan pandangan lagi antara anggota dengan atasan
mngenai peraturan tersebut untuk kedepannya. Pandangan Nobe selaku menjadi anggota, Nobe mengkonstruksikan
komunikasi organisasi dalam berkomunikasi di dalam SAPMA PP terbukti dengan pertukaran pesan di dalam musyawarah yang dilakukan dengan pihak-
pihak yang berada dalam SAPMA PP tersebut. Komunikasi dengan atasan pun dikonstruksi oleh Nobe yaitu dengan adanya saran-saran yang diberikan Nobe
didengarkan oleh atasannya.
2. M. Zikri Asmara Informan 2
Wawancara 9 Januari 2014
M. Zikri Asmara yang biasa disapa dengan Ibo, adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera
Utara USU. Menurut Ibo selaku Sekretaris Jendral SAPMA PP FISIP USU bahwa bawahannya selama beberapa bulan belakangan ini mempunyai kinerja
yang cukup bagus dan teratur, instruksi yang diberikan kepada bawahannya pun bisa dimengerti oleh anggotanya.
“Kalau untuk yang beberapa bulan ini, kinerja anggota uda mulai bagus dan teratur, ya bisa mengikuti apa instruksi kamilah untuk sekarang ini, terutama
dalam 5 bulan belakangan ini uda mulai bagus.” Menurut Ibo juga bawahannya mengikuti semua instruksi yang diberikan
olehnya dengan bagus dan juga anggota-anggotanya mempunyai semangat yang besar untuk membesarkan nama organisasi secara bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
“Mereka menanggapinya cukup bagus responnya bagus dan punya semangat untuk membesarkan organisasi bersama-sama.”
Ibo juga memberi motivasi yang cukup bagus untuk anggotanya yaitu dengan menyebutkan kalau organisasi bisa dijadikan ajang pembelajaran
bagaimana berorganisasi dan juga bisa dijadikan untuk mendapatkan relasi. Selain itu apabila anggota semangat dalam berorganisasi bisa naik jenjang jabatan
mereka seperti dari anggota bisa naik jabatan menjadi kabid. “Kalau masalah memotivasi ya, pertama kami bilang ya agar bisa belajar
banyak di organisasi ini, juga mendapat relasi dan bisa juga nanti jenjang mereka di dalam organisasi bisa lebih tinggi misalnya dari anggota bisa naik jadi
kabid atau bahkan ketua, jadi semakin terpacu semangatnya.” Saran-saran dari Ibo pun sangat bagus diterima oleh anggotanya dan juga
anggotanya mempunyai semangat yang tinggi untuk membesarkan nama dari SAPMA PP khususnya untuk FISIP.
“Tanggapan kalau dari saya cukup bagus, mereka ada yang beberapa mempunyai semangat yang tinggi untuk sama-sama membesarkan organisasi
khususnya di FISIP ya.” Peraturan-peraturan yang dibuat oleh pimpinan terkadang mempunyai pro
dan kontra tetaoi sebelumnya dilakukan rapat secara bersama-sama seperti rapat kecil-kecilan yang membuatnya menjadi terkoordinir, begitulah menurut Ibo.
“Kalau tanggapan tentang peraturan-peraturan mungkin adalah sedikit pro dan kontra cuman selalu kami rembukkan bersama-sama nanti jadilah ya
seperti rapat kecil-kecilanlah tentang peraturan-peraturan yang kami buat jadi ya bisa terkoordinir lah.”
Menurut Ibo, anggotanya tidak ada yang tidak patuh tetapi yang ada yang uring-uringan yaitu yang hanya mengisi formulir setelah itu tidak muncul lagi dan
jikalau ada anggota yang tidak patuh langsung ditanya bagaimana niat-niatnya di dalam SAPMA tersebut.
“ Kalau masalah bawahan yang kurang patuh ama peraturan kami, biasa kami tanya bagaimana sebenarnya dia niat-niatnya di dalam organisasi SAPMA
ini ya kan. Kalau misalnya dia kurang niat atau apa,kami langsung mencoret formulir anggota, biasanya begitu cuman yang melanggar peraturan gak ada,
Universitas Sumatera Utara
cuman uring-uringan, cuman yang habis mengisi formulir abis tu tidak nampak lagi.”
Salah paham dalam organisasi itu adalah hal yang wajar karena berguna untuk mencapai suatu kesepakatan sebelumnya dilakukan musyawarah untuk
mencapai mufakat agar tidak terjadi salah paham dan tidak cekcok. “Kalau terjadi salah paham sejauh ini belum ada, cuman ya kalau terjadi
itu pasti harus dimusyawarahkan lah supaya tidak terjadi salah paham, tidak ada cekcok.”
Keputusan yang telah diambil oleh ketuaatasan pasti mendapat pro dan kontra dari anggotanya sendiri. Keputusan yang diambil oleh Ibo sendiri didukung
oleh anggotanya dan juga diberi saran oleh anggotanya dan saran itu harus Ibo terima sebagai pimpinan.
“Ada beberapa yang mendukung ada juga yang mungkin memberi saran atau apa, itu ya harus kami terimalah sebagai atasanpimpinan menerima saran
bagaimanapun.” Hubungan kerja itu sangat penting bagi atasan dan anggota itu sendiri
karena apabila hubungan kerja atasan dengan bawahan tersebut adalah buruk maka tujuan organisasi tersebut tidak tercapai dan akhirnya organisasi tersebut
terpecah. Menurut Ibo sendiri hubungan kerja Ibo sebagai atasan dengan anggotanya cukup bagus dan solid.
“Kalau hubungan kerja sih cukup baiklah, solidlah.” Instruksi kerja yang diberikan atasan kepada bawahan seharusnya
mempunyai alasan yang kuat agar anggota mengerti maksud dan tujuan dari instruksi tersebut. Menurut Ibo, tanggapan bawahan menanggapi alasan instruksi
yang diberikan oleh Ibo cukup baik dan dapat dimengerti oleh bawahannya dan juga instruksi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
“Kalau tanggapannya baik, merekapun juga mengerjakannya dengan baik. Apa yang kami suruh bisa dimengerti.”
Analisis Kasus 2
Ibo adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara USU. Menurut Ibo, komunikasi
diantara Ibo dengan anggotanya cukup akrab dan solid apalagi untuk 5 bulan
Universitas Sumatera Utara
belakangan ini. Dalam 5 bulan belakangan ini anggota-anggota Ibo masih patug dengan instruksi-instruksi yang diberikan Ibo. Instruksi yang diberikan Ibo
langsung dapat dimengerti oleh anggotanya. Mengenai Peraturan-peraturan yang dibuat oleh Ibo, mendapat respon
yang pro dan kontra dari anggotanya. Bagi anggota yang pro, mereka langsung melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan bagi yang kontra, mereka langsung
memberi saran kepada anggota mengenai peraturan-peraturan yang dibuat oleh Ibo sehingga mencapai kesepakatan antara anggota dengan atasan.
Peraturan yang dibuat tersebut berguna untuk dipatuhi oleh seluruh pihak yang ada di dalam organisasi tersebut tetapi terkadang ada anggota yang tidak
patuh dengan peraturan tersebut. Apabila ada anggota yang tidak patuh dengan organisasi tersebut maka Ibo menegur terlebih dahulu anggota tersebut lalu
mencoret formulir anggota. Ibo selalu memberikan motivasi kepada anggota-anggotanya agar kinerja
anggotanya semakin baik lagi dan juga supaya mempunyai semangat yang besar untuk membesarkan nama organisasinya. Pemberian motivasi yang diberikan Ibo
juga sangat mempengaruhi kinerja anggota karena dengan diberikan motivasi akan membuat kinerja dari anggotanya semakin baik.
Dalam berkomunikasian dengan anggotanya secara keseluruhan, Ibo selalu menggunakan cara musyawarah. Musyawarah yang dibuat oleh Ibo berguna agar
anggota melaporkan semua hasil kinerja dan masalah-masalah yang mengganggu kinerja mereka dalam berorganisasi.
Pandangan Ibo selaku menjadi atasan, Ibo mengkonstruksikan komunikasi organisasi dalam SAPMA PP yang terbukti pada saat proses pengambilan
keputusan, sebelumnya dilakukan musyawarah untuk mengambil keputusan tersebut sehingga keputusan tersebut disetujui bersama. Dalam Komunikasi ke
bawahan pun dikonstruksikan oleh Ibo melalui pemberian motivasi-motivasi kepada anggota yang membuat anggota-anggota tersebut semakin semangat dalam
melaksanakan instruksi-instruksi yang diberikan oleh Ibo.
Universitas Sumatera Utara
3. Haris Fadhillah Putra SH. Informan 3
Wawancara 10 Januari 2014
Haris Fadhillah Putra biasa dipanggil Haris, adalah Mahasiswa tamatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara USU yang sekarang telah menjadi
Wiraswasta. Menurut Haris kalau atasanpimpinan sekarang sangat mengayomi anggota-anggotanya dan mensukseskan organisasi.
“Tanggapan saya melihat kepemimpinan atasan saya adalah atasan saya sangat dapat mengayomi anggota-anggotanya, dan dapat mensukseskan dalam
berorganisasi.” Kinerja anggota akan semakin bagus apabila mendapat respon yang positif
dari atasan. Menurut Haris, upaya kerja yang telah dilakukannya dalam SAPMA PP cukup mendapat respon yang baik dari atasannya.
“Tanggapan saya adalah dari apa yang telah saya kerjakan,saya sangat mendapat respon yang baik dari atasan saya.”
Pemberian instruksi tugas yang diberikan atasan kepada Haris sangat wajar karena anggota harus mengikuti instruksi dari atasan apabila itu masih
menyangkut kepentingan organisasi. Haris juga sangat senang menjalankan tugas dari atasannya dengan baik.
“Bagi saya tugas dalam berorganisasi itu hal yang sangat wajar, saya sangat senang menjalankan tugas dari atasan saya dengan baik.”
Pertukaran saran antara atasan dengan anggota itu hal yang wajib dilakukan dalam berorganisasi karena bertujuan untuk kepentingan organisasi.
Saran-saran yang diberikan Haris kepada atasannya mendapat respon yang baik dari atasannya.
“Tanggapan saya adalah saran-saran yang pernah saya beri dalam organisasiselalu mendapat respon yang baik dari atasan saya.”
Masalah dalam kinerja dalam organisasi itu wajib ada. Begitu juga yang dialami oleh Haris pada saat kinerja nya dalam masalah, atasannya langsung
memanggilnya dan membahas kembali masalah tersebut dan memberikan solusi dari masalah tersebut agar tidak terulang kembali
“Tanggapan saya adalah apabila atasan saya mendapatkan masalah dalam kinerja saya, atasan saya langsung memanggil saya dan membahas
Universitas Sumatera Utara
kembali masalah tersebut dan memberikan solusi dari masalah tersebut agar tidak terulang kembali.”
Menurut Haris motivasi yang diberikan atasannya sangat banyak mengandung nilai-nilai positif dalam berorganisasi dan sangat mempengaruhi
dalam diri Haris untuk menjadi lebih baik lagi. “Tanggapan saya adalah saya sangat termotivasi apa yang telah atasan
saya berikan, karna saya banyak mendapatkan nilai nilai positif dari beroganisasi dan sangat mempengaruhi dalam diri saya untuk menjadi lebih baik
lagi.” Peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasan Haris cukup membuat
anggotanya senang karena peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasannya itu adalah peraturan-peraturan yang sebelumnya telah direncanakan dan disepakati
bersama dan mendapatkan hasil yang banyak. “Tanggapan saya adalah saya sangat senang dengan peraturan-
peraturan tersebut, karena peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasan saya itu adalah peraturan-peraturan yang sebelumnya telah direncanakan dan disepakati
bersama dan mendapatkan hasil yang baik.” Tindakan Haris sebagai anggota apabila terjadi salah paham antara
anggota dengan atasannya adalah menhadap kembali dan meminta maaf kepada atasannya dan membahas kembali untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar
tidak terjadi kesalahan berikutnya. “Tindakan saya adalah, saya akan menghadap kembali dan meminta maaf
kepada atasan saya dan membahas kembali untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar tidak terjadi kesalahan berikutnya.”
Musyawarah sangat penting dalam berorganisasi karena sebelum atasan mengambil keputusan dalam rapat organisasi, atasan selalu melakukan
musyawarah kepada anggotanya terlebih dahulu untuk mendapatkan keputusan hasil yang telah disepakati bersama, begitu lah tanggapan Haris
“Ya, sebelum atasan saya mengambil keputusan dalam rapat organisasi, atasan saya selalu melakukan musyawarah kepada anggotanya terlebih dahulu
untuk mendapatkan keputusan hasil yang telah disepakati bersama.”
Universitas Sumatera Utara
Hubungan kerja Haris dengan atasan Haris dalam berorganisasi selalu berjalan dengan baik sehingga banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman dan
pengetahuan yang positif dalam kinerja berorganisasi yang baik. “Hubungan saya dengan atasan saya atas kinerja dalam organisasi selalu
berjalan dengan baik. Saya banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang positif dalam kinerja berorganisasi yang baik.”
Analisis Kasus 3
Haris merupakan Mahasiswa tamatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara USU yang sekarang telah menjadi wiraswasta. Menurut Haris,
komunikasi yang terjadi di dalam SAPMA PP berjalan dengan lancar baik, terbukti bahwa atasan Haris sangat mengayomi anggota-anggotanya agar kinerja
anggotanya berjalan dengan baik dan tidak mengecewakan. Hasil dari komunikasi yang bagus dalam organisasi juga terbukti pada saat
atasan Haris melihat kinerjanya yang bagus sehingga atasan Haris memberikan respon yang positif kepadanya. Haris sendiri senang melakukan instruksi dari
atasannya karena instruksi yang diberikan memang bertujuan untuk kepentingan SAPMA PP itu sendiri.
Menurut Haris, atasan Haris selalu merespon dengan baik seluruh kinerja anggotanya seperti apabila ada kinerja anggota yang bermasalah, atasan langsung
memanggil anggota yang bermasalah dengan kinerjanya dan langsung membahas masalah tersebut kemudian dicari solusi dari masalah tersebut agar masalah
tersebut tidak terjadi lagi. Musyawarah menurut Haris perlu dilakukan dalam pengambilan
keputusan apapun dalam berorganisasi seperti dalam kesepakatan dalam pemberian instruksi dari atasan, yang berguna supaya anggota sepakat dengan
instruksi tersebut. Atasan harus memberi alasan yang kuat dalam pemberian instruksi dan juga instruksi tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan
kepentingan organisasi bukan untuk kepentingan pribadi. Haris juga senang mendapatkan motivasi-motivasi dari atasannya karena
dengan mendapatkan motivasi tersebut akan membuat kinerja Haris semakin baik lagi. Hal tersebut berlaku juga untuk seluruh anggota lainnya selain itu atasan pun
Universitas Sumatera Utara
memberikan respon-respon yang positif dalam menanggapi kinerja-kinerja anggotanya.
Selama Haris di dalam SAPMA PP, Haris mengkonstruksikan komunikasi dengan atasan melalui pemberian saran-saran kepada atasan yang kemudian
direspon positif oleh atasan tersebut. Haris mengkonstruksikan komunikasi organisasi melalui musyawarah yang dilakukan oleh atasan. Musyawarah yang
dilakukan atasan tersebut membuat anggota maupun atasan bertukar pesan atau pendapat untuk mencapai kesepakatan bersama.
4. Rizky Nadra Nasution Informan 4
Wawancara 10 Januari 2014
Rizky Nadra Nasution yang biasa dipanggil Kiki, adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi 2009 Universitas Sumatera Utara USU. Menurut Kiki,
kepemimpinan di SAPMA PP USU ini cukup bagus karena kebijakan dan solidaritas dalam berorganisasi cukup tinggi sehingga Kiki pun bangga menjadi
bawahannya. “Bagus karena kebijakan dalam organisasi dan sosialisasi cukup tinggi,
sehingga anggota pun merasa bangga menjadi bawahannya.” Tanggapan atasan Kiki dalam menanggapi upaya kerja Kiki selama
menjadi anggota membuat Kiki menjadi memotivasinya dalam bekerja dan selalu mendapat apresiasi dari atasannya.
“Tanggapan atasan mengenai kerja para anggota ya sangat memotivasi dan mengapresiasi setiap usaha anggota.”
Instruksi tugas yang diberikan atasan kepada Kiki selama menjadi anggota mudah dapat dimengerti Kiki karena intruksi tugas yang diberikan sudah terbagi-
bagi dan sesuai dengan tugasnya masing-masing. “Instruksi kerja yang diberikan atasan sudah terbagi, sesuai dengan tugas
masing-masing anggota tersebut. Jadi kami cukup mengerti instruksi yang diberikan kepada kami sebagai anggota.”
Dalam menerima saran, atasan Kiki cukup bijaksana menanggapi saran- saran dari anggotanya. Saran-saran yang diberikan anggota tersebut disaring dan
dibicarakn kembali oleh atasan.
Universitas Sumatera Utara
“Ketua di dalam organisasi kami sangat bijaksana dalam menerima saran-saran dari para anggota dan disaring dan dibicarakan kembali.”
Masalah dalam kinerja itu wajib ada. Begitu juga Kiki dalam berkinerja apabila ada masalah, ketua Kiki selalu memberikan masukan dan jalan keluar dari
masalah tersebut agar terpecahkan kepada anggotanya. “Apabila anggota menerima masalah, ketua selalu memberikan masukan
dan jalan keluar agar masalah terpecahkan.” Motivasi yang diberikan oleh atasan Kiki sangat membangun menurut
Kiki. Motivasi-motivasi dari atasan tersebut juga membuat Kiki dan anggota- anggota lain lebih tenang menghadapinya.
“Motivasi-motivasi yang diberikan atasan sangat membangun, sehingga membuat kami sebagai anggota tetap tenang menghadapi masalah yang kami
hadapi. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasan Kiki dalam berorganisasi
cukup tegas menurut Kiki. Ketegasan atasan membuat peraturan tersebut membuat mereka sebagai anggota pun segan melanggar peraturan yang dibuat
atasan tersebut. “Peraturan-peraturan yang dibuat atasan cukup tegas sehingga para
anggota pun segan melanggar aturan tersebut.” Salah paham dalam berorganisasi itu pasti ada dan jika itu terjadi pada
Kiki dengan atasannya, biasanya atasannya mengambil jalur musyawarah karena organisasi SAPMA PP USU tersebut memiliki solidaritas yang tinggi.
“Biasanya dibicarakan kembali secara musyawarah karena organisasi kami memiliki solidaritas yang tinggi.”
Musyawarah dalam pengambilan keputusan itu wajib agar keputusan itu diambil dari kesepakatan bersama baik itu dari anggota maupun atasan.
Kesepakatan itu sendiri wajib bertujuan untuk membesarkan nama organisasi itu sendiri. Menurut Kiki dalam berorganisasi, keputusan memang seharusnya
diambil dari kesepakatan bersama melalui musyawarah. “Iya, setiap mengambil keputusan selalu musyawarah dan diambil
keputusan atas kesepakatan bersama.”
Universitas Sumatera Utara
Akrab dan baik dalam hubungan kerja antara anggota dengan atasan itu diwajibkan agar tujuan dari organisasi tersebut tercapai. Kiki dengan atasannya
mempunyai hubungan kerja yang sangat baik dan akrab menurut Kiki. Hubungan tersebut pun seperti tidak ada batasan antara atasan dan bawahan.
“Hubungan kerja dengan atasan sangat baik dan akrab seperti tidak ada batasan antara atasan dan bawahan.”
Analisis Kasus 4
Kiki yang merupakan Mahasiswi Fakultas Ekonomi 2009 Universitas Sumatera Utara USU yang juga anggota dari SAPMA PP USU. Selama menjadi
anggota SAPMA PP USU, Kiki berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang tercipta pun berjalan dengan
lancar khususnya kepada atasannya. Hubungan yang terjadi antara Kiki dengan atasannya cukup baik dan akrab. Hubungan akrab tersebut membuat komunikasi
yang terjadi antara Kiki dengan atasannya seperti tidak ada batasan jabatan melainkan seperti kawan.
Menurut Kiki, instruksi yang diberikan oleh atasannya cukup dapat dimengerti oleh anggota lainnya karena instruksi yang diberikan sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Instruksi yang mudah dimengerti oleh atasan tersebut membuat kinerja para anggota menjadi baik. Kinerja yang baik dari anggota pun
mendapat apresiasi dari atasan agar kinerjanya semakin baik lagi. Apresiasi dan motivasi tersebut perlu dilakukan atasan kepada kinerja anggotanya agar
anggotanya pun bangga punya atasan yang menghargai kinerja anggotanya. Dalam hal peraturan, menurut Kiki peraturan yang dibuat oleh atasan
cukup tegas dan bijaksana sehingga membuat anggota-anggotanya segan melanggar peraturan tersebut. Peraturan yang dibuat oleh atasan sebelumnya di
musyawarahkan dengan anggota-anggota lainnya agar peraturan tersebut disepakati bersama dan ditaati bersama tanpa terkecuali.
Dalam mengambil tindakan menurut Kiki, atasannya cukup bijaksana seperti menghadapi anggota yang tidak patuh dengan peraturan maupun dalam hal
mengatasi masalah yang mengganggu kinerja anggotanya. Dalam hal mengatasi anggota yang tidak patuh, atasannya melakukan musyawarah dengan anggotanya
untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam berorganisasi, pasti terdapat anggota yang bagus kinerjanya dan ada yang buruk kinerjanya. Anggota yang bagus kinerjanya diberikan apresiasi
oleh atasannya dan diberikan motivasi yang lebih agar kinerjanya semakin baik sedangkan yang buruk kinerjanya, atasan memberikan saran-saran yang positif
agar masalah kinerjanya itu terselesaikan. Selama Kiki menjadi anggota SAPMA PP, Kiki mengkonstruksi
komunikasi organisasi melalui musyawarah yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi berdasarkan kesepakatan bersama. Sedangkan di dalam
komunikasi upward , Kiki mengkontruksikan di dalam SAPMA PP melalui saran- saran yang diberikan oleh anggota kepada atasannya yang kemudian saran
tersebut disaring dan dibicarakan kembali oleh atasan.
5. Bondan Joandre Girsang SH. Informan 5
Wawancara 11 Januari 2014
Bonda Joandre Girsang yang biasa dipanggil Lek yang merupakan Mahasiswa tamatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara USU yang
sekarang telah menjadi wiraswasta. Tanggapan Lek mengenai bawahannya adalah mereka bawahan yang baik dan mau bekerja, selain itu kinerja mereka pun bagus
dan semakin sangat bagus. “Tanggapan saya melihat kinerja bawahan saya, seluruh bawahan saya
adalah bawahan yang baik sehingga mereka dapat bekerja dan kinerjanya sampai saat ini bagus dan semakin sangat bagus.”
Instruksi kerja yang diberikan Lek kepada anggotanya cukup membuat anggotanya patuh dengan instruksinya karena mereka anggota mempunyai
istilah Instruksi dan Satu Komando sehingga anggota pun mau tidak mau wajib melakukan instruksi tersebut.
“Umumnya bawahan saya menanggapi instruksi dari saya, mereka mau tidak mau ya harus melakukannya karena di Pemuda Pancasila ada namanya
istilah Instruksi dan satu komando.” Lek sebagai pimpinan wajib memberikan motivasi kepada anggotanya
agar kinerjanya semakin bagus. Menurut Lek motivasi itu salah satunya dengan
Universitas Sumatera Utara
memberikan sanjungan, pengertian dan apresiasi kepada seluruh kader atau anggotanya yang dapat melaksanakan kinerjanya.
“Memotivasi...umumnya kalau misalnya kita membahas masalah motivasi, motivasi itu ada banyak yang dapat dilakukan. Salah satunya yaitu dengan
memberikan sanjungan dan memberikan pengertian dan memberikan apresiasi kepada seluruh kader yang dapat melaksanakan kinerjanya.”
Pertukaran saran dalam berorganisasi itu penting karena dengan begitu semua pihak dalam organisasi tersebut berperan dalam kegiatan organisasi
tersebut. Saran-saran yang diberikan Lek kepada anggotanya, cukup diterima dan saran tersebut dilaksanakan oleh anggotanya meskipun tidak semua anggotanya
melakukan saran dari Lek tersebut. “Umumnya para kader dalam hal saya memberikan suatu saran,
umumnya mereka dapat menerimanya dan mau melaksanakannya. Mungkin tidak keseluruhan tapi sebagian besar melaksanakan hal tersebut.”
Peraturan-peraturan yang dijelaskan oleh Lek cukup dapat diterima dan dapat dilaksanakan oleh anggotanya dikarenakan sudah jelas dan tertulis melalui
sselebaran-selebaran. Peraturan-peraturan tersebut merupakan peraturan organisasi yang sudah dimusyawarahkan terlebih dahulu.
“Peraturan-peraturan yang saya jelaskan...peraturan-peraturan yang saya jelaskan umumnya merupakan peraturan organisasi ataupun disingkat
dengan PO yang sudah jelas diatur melalui musyawarah-musyawarah yang dilaksanakan oleh petinggi-petinggi Pemuda Pancasila dan umumnya setiap kali
saya menjelaskan suatu peraturan dapat diterima dan dapat dilaksanakan dengan baik dikarenakan sudah jelas dan sudah dituliskan dan tidak hanya dijelaskan
namun sudah dituliskan dan diberikan selebaran-selebaran kepada seluruh kader maupun anggota.”
Kader atau anggota yang tidak patuh dengan peraturan biasanya Lek sebagai atasan menegur atas kesalahannya terlebih dahulu dan memberitahukan
yang seharusnya yang dilakukannya, apabila kesalahan tersebut termasuk kesalahan yang fatal maka Lek akan memberikan SP Surat Peringatan yang
pertama, kedua, ketiga dan terakhir baru dikeluarkan dari organisasi.
Universitas Sumatera Utara
“Dalam menangani kader yang tidak patuh, kader-kader bandel dalam bahasa ringannya. Umumnya kita melakukan istilahnya diberikan SP Surat
Peringatan namun sebelum diberikan surat peringatan diberitahu dulu dimana salahnya kadangkala kader-kader inipun tidak tahu apa yang dia lakukan yang
salah dan kita selaku atasan wajib memberitahu apa kesalahan,menegur dan memberitahukan apa yang seharusnya dilakukan dan apabila kesalahan tersebut
fatal diberikan surat peringatan yang pertama, yang kedua yang ketiga dan seterusnya baru dikeluarkan seperti itulah kira-kira.”
Kesalahpahaman antara atasan dengan anggota maupun sesama anggota dalam berorganisasi itu adalah hal yang wajar dikarenakan instruksi yang
diberikan oleh atasan kepada anggota kurang didengar oleh anggota. Sehingga Lek sebagai atasan harus memberikan penjelasan yang kedua kalinya kepada
anggota sehingga lebih jelas didengar oleh anggota tersebut. “Salah paham dengan bawahan, terkadang salah paham tersebut terjadi
di dalam organisasi dikarenakan mungkin kurang jelinya bawahan mendengarkan instruksi. Salah paham itu hal yang wajar sehingga saya rasa
dapat diberikan pengertian ataupun penjelasan itu yang kedua kalinya sehingga dapat lebih jelas.”
Menurut Lek mengambil keputusan itu harus melalui rapat ataupun sosialisasi. Keputusan tersebut harus melalui rapat intern lalu rapat terbuka setelah
itu baru bisa diambil sebuah keputusan yang selanjutnya dilakukan oleh seluruh kader atau anggota SAPMA PP USU karena keputusan tersebut merupakan
aspirasi bersama. “Semua keputusan yang diambil pasti bawahan setuju dikarenakan
dirapatkan sebelumnya ataupun disosialisasikan. Apabila ada yang tidak setuju maka keputusan tersebut tidak dapat dilaksanakan dikarenakan harus mengambil
suatu keputusan harus melalui tahap, mulai dari rapat intern lalu rapat terbuka lalu diambilah suatu keputusan sehingga keputusan tersebut merupakan dari
seluruh aspirasi kader SAPMA Pemuda Pancasila Universitas Sumatera Utara dan dilaksanakan dan disukseskan dilakukan oleh seluruh kader SAPMA Pemuda
Pancasila Universitas Sumatera Utara.”
Universitas Sumatera Utara
Hubungan kerja di dalam SAPMA PP USU menurut Lek sebagai atasan, hubungan kerja yang berdasarkan atas asas kekeluargaan jadi semuanya dirasakan
dan dilakukan bersama-sama. Hubungan kerja di SAPMA PP USU tidak seperti hubungan kerja di kantoran yang atasannya hanya bisa menuntut kerja’an tersebut
harus siap dan juga mempunyai batasan atasan dengan anggota tetapi melainkan mengutamakan asas kekeluargaan.
“Hubungan kerja, sebenarnya kalau di organisasi kami, hubungan kerja tersebut bukan seperti hubungan kerja di dikantoran ataupun yang keliatannya
suka menyeramkan yaitu kami memberikan suatu instruksi yang dibawah kerja trus kami gak mau tahu harus selesai pekerjaan, bukan seperti itu. Kami SAPMA
Pemuda Pancasila mengedepankan yang namanya asas kekeluargaan sehingga berat sama-sama dilakukan maupun ringan sama-sama dilakukan jadi tidak ada
seperti bos dan bawahan di sini, namun ditekankan yang namanya asas kekeluargaan.”
Alasan yang diberikan Lek kepada anggota cukup membuat anggotanya mengerti dan membuat anggota tersebut meningkatkan kredibilitasnya dan
semangat mengerjakan semua instruksi yang diberikan karena alasan tersebut untuk membesarkan nama SAPMA PP USU. Instruksi tersebut juga bermanfaat
dan membuat suatu practice kepada tiap anggotanya. “Setiap kali melakukanmemberikan instruksi, bahasanya instruksi ya.
Memberikan instruksi kepada bawahan ataupun kader maupun anggota, umumnya diberikan suatu alasan. Alasan tersebut yaitu umumnya adalah semata-
mata untuk membesarkan SAPMA Pemuda Pancasila Universitas Sumatera Utara dan meningkatkan kredibilitas seluruh kader SAPMA Pemuda Pancasila
Universitas Sumatera Utara sehingga alasan tersebut saya rasa cukup baik dan cukup dapat diterima oleh para kader dan seluruh anggota SAPMA Pemuda
Pancasila Universitas Sumatera Utara dikarenakan semata-mata hanya untuk membesarkan SAPMA Pemuda Pancasila Universitas Sumatera Utara sehingga
setiap tugas yang dilakukan adalah bermanfaat dan memberikan suatu practice bagi SAPMA Pemuda Pancasila Universitas Sumatera Utara dan termasuk orang
mengerjakannya. Terima Kasih.”
Universitas Sumatera Utara
Analisis Kasus 5
Lek merupakan mahasiswa tamatan Fakultas Hukum di Universitas Sumatera Utara USU yang sekarang telah menjadi wiraswasta. Menurut Lek,
komunikasi Lek dengan anggotanya cukup baik dan akrab. Lek mengedepankan asas kekeluargaan dengan anggotanya, yaitu tidak ada batasan Lek dengan
anggotanya dengan kata lain apapun yang dilakukan dan dirasakan anggotanya begitu juga dirasakan dan dilakukan oleh Lek.
Instruksi kerja iberikan oleh Lek kepada anggotanya cukup tegas karena di dalam Pemuda Pancasila terdapat istilah yang namanya Instruksi dari satu
komando. Istilah itu mengartikan bahwa anggota harus patuh dengan instruksi yang diberikan oleh atasannya. Instruksi yang diberikan oleh Lek pun cukup dapat
dimengerti oleh seluruh anggotanya dan patuh dengan instruksi Lek. Instruksi-instruksi yang diberikan oleh Lek wajib mempunyai alasan yang
jelas dan dapat dimengerti oleh anggotanya. Alasan tersebut penting bagi anggota karena dengan diberikan alasan yang jelas tersebut maka barulah anggota
melaksanakan instruksi dari Lek tadi. Alasan yang diberikan Lek dalam memberikan instruksi berlandaskan untuk mengembangkan nama dari SAPMA
PP itu sendiri dan juga meningkatkan kredibilitas para anggota. Setiap instruksi yang diberikan oleh Lek pun berguna untuk anggotanya juga.
Instruksi yang diberikan Lek pun didengarkan dan dikerjakan dengan baik oleh anggota-anggotanya. Kinerja mereka selama di SAPMA PP cukup bagus dan
semakin bagus kedepannya. Lek sebagai atasan bangga mempunyai anggota yang berkinerja bagus. Lek juga memberi apresiasi dan motivasi yang bagus dan positif
kepada anggotanya agar kinerjanya semakin baik lagi kedepan demi tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.
Instruksi yang diberikan Lek tersebut sebelumnya harus dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama para anggota. Musyawarah yang dilakukan berguna agar
atasan tidak mengambil keputusan secara egois dan juga agar anggota mengerti dan menyetujui hasil musyawarah tersebut. Musyawarah itu juga bermanfaat bagi
anggota karena dengan begitu suara dan penapat mereka didengar oleh atasannya dengan begitu mereka termasuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Saran-saran yang diberikan Lek kepada anggota di dalam musyawarah pada umumnya diterima oleh seluruh anggota tetapi ada juga yang tidak
mendengarkan dan melaksanakan saran-saran dari Lek tersebut. Anggota-anggota yang tidak patuh tersebut harus diberikan hukuman atau nasehat agar tidak
bertindak atas kehendaknya sendiri karena dalam berorganisasi yang diperlukan itu adalah kerja sama dari semua pihak dalam organisasi tersebut.
Lek menggunakan peraturan-peraturan untuk membatasi ruang gerak anggota-anggota yang tidak patuh tersebut. Peraturan yang dibuat oleh atasan
tersebut sebelumnya telah dimusyawarahkan antara anggota dan petinggi-petinggi Pemuda Pancasila. Peraturan tersebut seharusnya sudah dapat dimengerti oleh
setiap anggota karena telah tertulis dan dijelaskan oleh atasan tiap-tiap kabidnya dan juga diberikan peraturan dalam bentuk tertulis yang diberikan kepada anggota
dalam bentuk selebaran. Peraturan yang dibuat oleh atasan seharusnya dipatuhi dan ditaati oleh
seluruh pihak yang berada dalam organisasi tersebut namun masih ada juga anggota yang tidak patuh dengan peraturan tersebut. Lek selaku atasan mengambil
tindakan dengan menegur anggota yang tidak patuh dengan peraturan tersebut dan menjelaskan kesalahan dari anggota tersebut kemudian memberikan arahan yang
baik kepada anggota yang tidak patuh tersebut. Teguran seharusnya membuat anggota tidak patuh tersebut menyadari kesalahannya tetapi apabila arahan
tersebut dilakukan maka akan diberikan Surat Peringatan SP. Lek selama menjadi atasan, Lek mengkonstruksikan komunikasi
organisasi pada SAPMA PP melalui pemberian instruksi yang jelas kepada anggota-anggotanya sehingga kinerja mereka dalam berorganisasi semakin bagus.
Lek juga menerapkan komunikasi ke bawah downward communication dalam SAPMA PP melalui adanya pemberian instruksi kepada anggota an motivasi dan
saran agar kinerja mereka menjadi bagus di dalam melaksanakan instruksi dari atasan.
Universitas Sumatera Utara
6. M. Ibnu Balian Harahap Informan 6
Wawancara 15 Januari 2014
M. Ibnu Balian Harahap yang biasa dipanggil Ibe merupakan Mahasiswa Ilmu Politik 2010 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas
Sumatera Utara USU. Menurut Ibe kinerja anggotanya semakin baik khususnya di SAPMA PP FISIP. Bekerja atau membuat suatu kegiatan di organisasi tersebut
selalu bersama-sama baik itu atasan maupun anggota. “Tanggapan saya, kinerja khususnya kinerja bawahan saya khususnya di
FISIP USU, SAPMA PP FISIP USU baik karena kalau di FISIP mungkin semuanya juga itu kalau misalnya bekerja atau membuat sesuatu itu,
melaksanakan sesuatu itu bersama-sama maksudnya saya sebagai atasan juga gak melepas itu untuk sepenuhnya dikerjain oleh bawahan jadi saya juga ikut
melakukan kegiatan tersebut.” Dalam hal instruksi, Ibe terlebih dahulu mendiskusikan bagaimana
instruksi tersebut, maksudnya apakah mereka setuju atau tidak karena jika tidak disetujui oleh anggota berarti ada yang salah dan hal tersbut harus didiskusikan
lagi. Diskusi yang dilakukan itu penting agar tujuan instruksi benar-benar tercapai.
“Kalau, segala sesuatunya misalnya instruksi dari saya mungkin mereka sama-sama, maksudnya adapun instruksi dari saya sebelumnya menanyakan dulu,
me nanyakan apakah mereka setuju atau memang apa yang saya instruksikan salah atau kalau memang salah kita itu merengguk dulu gitu loh, instruksinya
biar maksudnya tujuan dari instruksi itu tercapai gitu. Apa yang saya suruh itu memang betul-betul tercapai, gak-gak salah lagi.”
Dalam pemberian motivasi, Ibe memberikan motivasi-motivasi yang membuat anggota nya memiliki pemahaman yang lebih dalam sehingga yang
mereka kerjakan di SAPMA PP itu adalah hal yang baik. “Kalau saya sih selalu memberikan motivasi-motivasi, maksudnya kalau
misalnya kinerjanya tu kerjanya tu buat misalnya melakukan sesuatu di organisasi kita tu, saya tu memberikan motivasi agar mereka tu pehamannya tu
lebih dalam, jadi apapun yang mereka kerjakan di SAPMA PP ni khususnya, jadi baik gitu.”
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal saran, Ibe mempunyai anggota yang kritis di SAPMA PP tersebut karena saling bertukar saran, baik itu dar saya sebagai atasan kepada
anggota begitu juga sebaliknya sehingga pada ssat Ibe memberikan saran, anggotanya sangat antusias mendengarkannya.
“Tanggapannya baik, kembali lagi tadi mereka memang di SAPMA ini kritis jadi kalau misalnya pun menerima saran, kembali lagi saya sebagai atasan
memberikan saran, saya juga sebagai atasan berhak menerima saran dari bawahan jadi ada timbal balik yang jelas kalau misalnya saya memberikan saran
kepada bawahan saya, mereka antusias.” Dalam hal peraturan, Ibe selalu membahas peraturan-peraturan yang ada di
SAPMA PP khususnya di FISIP. ADRT tersebut berisi hal-hal yang tidak boleh dilanggar dan hal-hal yang harus dilakukan sehingga anggotanya pun menanggapi
hal tersebut dengan baik juga. “Ya kalau saya caranya kita tu di SAPMA punya ADRT, saran saya tu
pada saat kita ngumpul kita tu membahas bagaimana sih peraturan-peraturan yang ada di SAPMA ni khususnya di FISIP, apa yang sih yang gak boleh
dilanggar, apa sih yang harus kita lakukan. Mereka, dengan adanya saya memberikan materi-materi dengan baik mungkin mereka menanggapi dengan
baik juga.” Menurut Ibe selama dia menjadi atasan, tidak ada anggota yang tidak
patuh khususnya di FISIP. Adapun anggota yang tidak patuh maka Ibe akan mengambil tindakan dengan memberikan peringatan karena sudah melanggar
aturan. “Kalau bawahan yang tidak patuh sih gak ada, kalau misalnya menurut
saya apalagi saya di FISIP khususnya tu gak ada yang ini. Mungkin kalaupun ada mungkin akan diberi peringatan dulu sebelumnya kalau memang masih seperti
itu, masih melanggar aturan yang ada mungkin ada sanksi buat dia begitu.” Salah paham antara atasan dengan anggota itu hal yang biasa dalam
berorganisasi. Apabila terjadi salah paham dengan anggota, Ibe melakukan pendekatan dengan anggotanya. Pendekatan yang dilakukan Ibe akan membuat
adanya kedekatan emosional yang memperkecil kemungkinan terjadinya salah paham tersebut.
Universitas Sumatera Utara
“Maksud saya kalau bisa jangan sampai ada salah paham gitu ya, kembali lagi bagaimana kedekatan kita sama bawahan-bawahan itu
mempengaruhi kita, mungkin kalau kita bisa dekat dengan bawahan kita, kita mempunyai kedekatan emosional menurut saya, terjadinya salah paham itu
sangat kecil.” Keputusan-keputusan yang Ibe ambil sebelumnya didiskusikan lagi
dengan anggota secara bersama-sama. Keputusan tersebut bisa diambil apabila itu baik bagi atasan dan baik untuk anggota.
“Kembali lagi seperti saya bilang tadi, keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh saya akan kami diskusikan lagi, bagaimana keputusan yang
benar-benar baik menurut saya sebagai atasan dan bawahan saya, kader-kader saya kalau memang sudah didiskusikan dan mendapat kesimpulan baru keputusan
itu baru bisa diambil.” Hubungan kerja Ibe dengan anggotanya cukup baik yang maksudnya
apapun kegiatan yang sudah di agendakan oleh Ibe selalu didiskusikan Ibe bersama anggota sebelum agenda tersebut dilaksanakan, jadi keputusan yang ada
tidak seluruhnya berada di tangan ketua. Diskusi tersebut yang membuat hubungan kerja tersebut menjadi lebih baik.
“Hubungan kerja baik, maksudnya apapun yang kita lakukan khususnya dikampus di komisariat SAPMA PP FISIP kita sama-sama, apa yang menjadi
agenda kita diluar kampus dan di dalam kampus kita. Hubungan kerja tu kita buat sama-sama gitu loh, maksudnya program kerja yang kita tawarkan mungkin
kita rapatkan terlebih dahulu maksudnya semua-semuanya, gak mutlak semua keputusan itu dari saya jadi anggota itu juga berperan penting karena mungkin
saya yang awalnya yang buat programnya setelah itu didiskusikan lagi bersama anggota yang lain, kesimpulannya kembali itu yang menjadi yang membuat
hubungan kerja itu lebih baik jadinya gitu loh.” Tanggapan anggota Ibe cukup senang mendengar alasan yang diberikan
Ibe untuk melaksanakan tugas. Kesenangan tersebut bisa diartikan dengan mereka aktif dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan hasil yang baik.
“Tanggapannya kalau selama ini yang saya lihat tanggapannya senang, maksudnya mereka itu aktif, mereka itu punya semangat untuk berorganisasi jadi
Universitas Sumatera Utara
kalaupun saya memberikan tugas atau perintah mereka juga melakukannya dan mengerjakan sesuatu itu dengan baik juga gitu.”
Analisis Kasus 6
Ibe merupakan Mahasiswa Ilmu Politik 2010 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara USU. Menurut Ibe, komunikasi dengan
bawahannya cukup baik terbukti apapun instruksi yang diberikan oleh Ibe dilakukan dengan senang hati dan semangat mengerjakannya. Anggotanya Ibe
juga aktif dalam menanggapi instruksi yang diberikan oleh Ibe. Setiap instruksi yang diberikan Ibe pasti mempunyai alasan yang jelas dan
dapat dimengerti oleh anggota. Instruksi yang diberikan Ibe kepada anggotanya sebelumnya dipertanyakan persetujuan pada instruksi itu kepada anggotanya.
Instruksi yang diberikan Ibe sebelumnya di musyawarahkan kepada anggota- anggotanya. Musyawarah tersebut berguna agar anggota setuju dengan instruksi
yang diberikan atasan kepada anggotanya. Instruksi yang telah disetujui bersama maka bisa dilaksanakan oleh
anggotanya. Menurut Ibe instruksi yang diberikannya tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab anggota karena sebagai atasan, Ibe juga sewajibnya ikut serta dan
berpartisipasi dalam melaksanakan instruksi tersebut, jadi dengan begitu salah satu cara Ibe bisa dekat dengan anggotanya.
Kinerja anggotanya akan menjadi bagus dengan ikut serta nya Ibe dalam melaksanakan instruksi tersebut karena Ibe bisa memantau kinerja anggotanya.
Ibe juga memberikan motivasi-motivasi yang bisa membuat kinerja mereka semakin bagus. Motivasi yang diberikan Ibe kepada bawahannya juga berguna
bagi anggota itu sendiri karena dengan diberikan motivasi tersebut maka pemahaman mereka mengenai instruksi tersebut semakin dalam dengan begitu
kinerja mereka menjadi baik. Ibe juga terkadang memberikan saran kepada anggota-anggotanya
khususnya kepada anggota yang bermasalah dengan kinerjanya. Saran tersebut terkadang bisa dari anggotanya kepada Ibe kemudian diterima dengan baik oleh
Ibe. Anggota Ibe sendiri menanggapi saran dari Ibe dengan antusias sehingga Ibe bangga dengan kinerja anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara Ibe dengan anggotanya tidak selamanya baik, terkadang terjadi salah paham antara Ibe dengan anggotanya. Kesalahpahaman di dalam
organisasi tersebut yang tidak diinginkan oleh Ibe sebagai atasan. Ibe mempunyai cara dalam mengatasi salah paham tersebut yaitu dengan cara mendekati anggota
dengan pendekatan emosional dengan begitu kecil kemungkinan untuk terjadinya salah paham tersebut.
Ibe membuat peraturan yang terdapat dalam ADRT di dalam SAPMA PP khususnya untuk SAPMA PP FISIP. ADRT yang dijelaskan Ibe kepada
anggotanya berisi tentang apa saja yang tidak boleh dilanggar dan apa saja yang harus dituruti. ADRT yang dijelaskan Ibe kepada anggotanya cukup diterima
dengan baik oleh anggotanya karena materi yang diberikan Ibe pun iberikan secara baik.
Peraturan yang telah dibuat oleh Ibe terkadang masih ada aja anggota yang tidak mengikutinya. Anggota-anggota yang tidak patuh tersebut biasanya Ibe
memberikan peringatan kepada anggota tersebut dan apabila masih tidak didengarkan maka anggota tersebut diberikan sanksi yang berat. Sejauh ini Ibe
masih beruntung karena tidak mempunyai bawahan yang tidak patuh padanya. Menurut Ibe selaku menjadi atasan, Ibe mengkonstruksikan komunikasi
organisasi di dalam SAPMA PP melalui pemberian instruksi kepada anggotanya dan juga memberikan saran dan motivasi kepada anggotanya agara kinerjanya
semakin bagus lagi. Ibe juga mengkonstruksikan downwardcommunication dalam SAPMA PP melalui musyawarah dengan begitu Ibe bisa mendengarkan pendapat
dan saran dari anggotanya.
7. Zola Sondra Siregar Informan 7
Wawancara 17 Januari 2014
Zola Sondra Siregar yang biasa dipanggil Zola merupakan Mahasiswi Hukum 2008 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara USU. Menurut Zola
sebagai atasan melihat kinerja bawahannya tanggap dalam menjalani tugas yang diinstruksikan kepadanya.
“Kinerja bawahan saya baik dan tanggap dalam menjalani tugas yang diinstruksikan dan informatif.”
Universitas Sumatera Utara
Instruksi yang diberikan Zola kepada anggotanya cukup sigap direspon oleh anggotanya yaitu apabila instruksi pertama telah dikerjakan amaka mereka
selalu siap dengan instruksi yang lain, dengan begitu anggotanya dapat mengerjakannya dengan maksimal.
“Mereka sigap dan selalu menanyakan apakah ada instruksi lain yang akan dikerjakan agar mereka dapat mengerjakannya dengan maksimal.”
Motivasi yang diberikan Zola kepada anggotanya hanya dengan dasar negara yaitu Pancasila, dengan begitu jika anggotanya memahaminya maka
mereka akan semangat dan mencintai bangsa, negara dan sesama suku, budaya dan agama.
“Saya selalu memotivasi dengan dasar negara yaitu Pancasila dan jika mereka memahaminya, mereka akan semangat dan mencintai bangsa dan negara
dan sesama suku, budaya dan agama.” Dalam hal saran, anggota Zola biasanya mendiskusikan masalah tersebut
untuk mencari pemecahan masalah sesuai yang diharapkan. Dengan adanya hal tersebut membuat hubungan atasan dengan anggota menjadi semakin erat.
“Mereka biasa mendiskusikan masalah tersebut untuk mencari jalan keluar yang diharapkan dengan begitu hubungan diantara pimpinan dan anggota
semakin erat.” Peraturan yang dijelaskan oleh Zola kepada anggotanya cukup mudah
dimengerti oleh anggotanya karena mengarah kepada kepada peraturan pokok seperti seragam dan kesediaannya menghadiri kegiatan SAPMA PP USU.
“Peraturan biasanya mengarah pada peraturan pokok seperti seragamatribut dan kesediaannya menghadiri kegiatan-kegiatan SAPMA PP
USU.” Anggota-anggota yang tidak patuh dengan peraturan biasanya Zola beri
teguran yang sewajarnya terlebih dahulu. Apabila teguran tersebut tidak didengarkan atau masih melanggar maka Zola akan mengembalikan ke forum dan
ditindak lanjuti. “Memberikan teguran yang sewajarnya dan jika masih melanggar maka
dikembalikan ke forum dan ditindak lanjuti.”
Universitas Sumatera Utara
Salah paham itu adalah hal yang wajar dalam berorganisasi. Apabila terjadi salah paham Zola dengan anggotanya, biasanya Zola melakukan
pembicaraan secara 4 mata untuk mencari kebenarannya setelah itu dicarilah pemecahan dari masalah tersebut.
“Membicarakannya langsung secara 4 mata mencari kebenaran serta solusi dari masalah tersebut.”
Mengenai keputusan yang diberikan Zola kepada anggotanya, biasanya keputusan Zola sebelumnya dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan
anggotanya. Setelah dimusyawarahkan maka akan menghasilkan kesepakatan bersama.
“Biasanya keputusan diambil dari pendapat bersama yaitu pendapat antara pemimpin dan anggota dimusyawarahkan sehingga mencapai kesepakatan
bersama.” Hubungan kerja yang terjadi antara Zola dengan anggotanya cukup baik
selama Zola menjadi atasan. Apapun jenis hubungan pekerjaan yang terjadi antara Zola dengan anggotanya, sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu.
“Baik dan sebelumnya apapun jenis hubungan kerjanya kami diskusikan dahulu.”
Setiap pemberian instruksi atasan kepada anggota itu harus mempunyai alasan yang jelas agar anggota mengerti dari instruksi tersebut. Alasan-alasan
yang diberikan Zola kepada anggotanya untuk melaksanakan tugas dari Zola yaitu dengan landasan Pancasila dan juga atas dasar membesarkan nama SAPMA PP.
“Tugas-tugas biasanya mempunyai alasan untuk membesarkan nama dari SAPMA PP tersebut yang berlandaskan Pancasila.”
Analisi Kasus 7
Zola merupakan mahasiswi Fakultas Hukum 2008 Universitas Sumatera Utara USU yang juga termasuk dalam organisasi SAPMA PP USU. Menurut
Zola, komunikasi dan hubungan atasan dengan bawahan di dalam SAPMA PP cukup baik dan mereka selalu mengadakan diskusi antara anggota dengan atasan
sehingga komunikasi yang terjalin menjadi baik. Instruksi yang diberika Zola kepaa anggotanya cukup sigap ditanggapi
oleh anggotanya dan apabila instruksi yang diberikan telah selesai dikerjakan
Universitas Sumatera Utara
maka anggotanya langsung meminta instruksi yang lain daro Zola. Kesigapan anggotanya cukup membuat Zola bangga engan anggotanya. Instruksi yang
diberikan Zola pasti mempunyai alasan yang jelas agar anggota mau melaksanakan instruksi dari Zola tersebut. Alasan yang diberikan Zola kepada
anggotanya yaitu atas dasar membesarkan nama dari SAPMA PP itu sendiri. Instruksi yang diberikan oleh Zola cukup baik dan tanggap diterima oleh
anggotanya. Instruksi yang ditanggapi dengan sigap oleh anggota tersebut cukup membuat Zola bangga dengan kinerja anggotanya karena dengan begitu kinerja
mereka pasti akan bagus. Zola juga memberikan motivasi-motivasi kepada anggotanya agar anggotanya lebih semangat dalam melaksanakan instruksi dari
Zola. Motivasi yang diberikan Zola hanya dengan dengan dasar negara yaitu
Pancasila, apabila mereka mengerti dan memahami arti dari Pancasila maka mereka akan semangat dan mencintai bangsa, negara dan sesama meskipun
berbeda suku, budaya dan agama. Pancasila menurut Zola sudah cukup membuat anggotanya mengerti dan patuh pada instruksinya.
Keputusan instruksi yang dibuat oleh Zola sebelumnya telah di musyawarahkan dan didiskusikan dengan anggota agar anggota setuju dan
melaksanakan instruksi dari Zola tersebut. Keputusan tersebut dapat dilaksanakan apabila telah terjadi kesepakatan bersama. Salah paham pasti akan timbul dalam
pertukaran pendapat dalam musyawarah. Zola akan mengambil tindakan apabila terjadi salah paham tersebut dengan cara mengajak berbicara secara 4 mata
dengan anggota yang punya masalah tersebut agar masalah tersebut dicari solusinya dan selesai.
Zola suka memberikan saran-saran kepada anggotanya agar masalah yang terjadi pada anggota tersebut dapat dicari solusinya. Saran yang diberikan Zola
kepada anggotanya merupakan salah satu cara Zola dekat dengan anggotanya. Zola juga membuat peraturan agar dituruti oleh anggota-anggotanya. Peraturan
yang telah dibuat Zola berisi tentang peraturan pokok seperti keseragaman dan juga kesediaan anggota menghadiri kegiatan SAPMA PP.
Peraturan yang dibuat seharusnya untuk dituruti tetapi masih ada aja anggota yang tidak menuruti peraturan tersebut. Anggota yang melanggar
Universitas Sumatera Utara
peraturan dan tidak patuh dengan Zola, biasanya Zola menegur anggota tersebut dan apabila teguran tersebut tidak didengarkan maka akan dikembalikan lagi ke
forum supaya untuk ditindak lanjuti. Zola selaku menjadi salah satu atasan di SAPMA PP USU, Zola
mengkonstruksikan komunikasi organisasi dalam SAPMA PP USU melalui pemberian instruksi yang jelas dan juga saran dan motivasi kepada anggotanya
agar kinerja semakin ditingkatkan. Zola juga mengkonstruksi downward communication pada SAPMA PP USU melalui musyawarah yang dilakukan
dalam pengambilan keputusan apapun karena harus diambil kesepakatan bersama.
8. Balaura Sembiring Informan 8
Wawancara 17 Januari 2014
Balaura Sembiring yang biasa dipanggil Laura merupakan Mahasiswi Kesejahteraan Sosial 2012 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP
Universitas Sumatera Utara USU. Menurut Laura, atasan sekarang ini cukup baik karen mempunyai hubungan kerja yang bagus antara atasan dengan anggota.
Kekompakan antara atasan dengan anggota tersebut membuat tidak ada batasan antara atasan dengan anggota, meskipun begitu anggota masih menghargai
atasannya. “Menurut aku, pimpinan kami sekarang ni cukup baik ya. Soalnya ketua
ama anggota itu punya kerja sama yang bagus. Sejauh ini masih kompak-kompak saja terus ya hubungannya selama ni masih baiklah, gak ada misalnya batasan
antara ketua sama anggota gak ada. Tapi tetap menghargai sebagai pemimpin tetap dihargai gitu.”
Tugas yang diberikan oleh atasan kepada anggota, cukup direspon dengan positif oleh atasannya. Kesalahan dalam pekerjaan itu hal biasa terjadi. Adapun
kesalahan yang terjadi dalam pekerjaan anggota tersebut, atasannya menegur bawahannya dan langsung dikasih tahu dan diarahkan supaya benar.
“Baik ya responnya selalu gimana ya, kalaupun seandainya ada kerja- kerja yang agak silap-silap atau salah, dia tu tegurnya baik ya, gak langsung
diapain tapi dikasih tahu, diarahkan gitu, supaya yang salah tadi tu bener tu gimana, diarah-arahin oleh ketuanya gitu.”
Universitas Sumatera Utara
Instruksi kerja yang diberikan atasan kepada anggota cukup jelas menurut Laura. Instruksi-instruksi yang diberikan atasan tersebut untuk hal yang bagus
yaitu untuk kepentingan organisasi. “Selama ini misalnya ketua atau pemimpin-pemimpin kami memberikan
instruksi itu cukup jelas ya. Terus memang arahannya memang untuk organisasi baguslah gitu.”
Saran-saran yang diberikan anggota kepada atasan cukup diterima dengan baik oleh atasan Laura. Saran-saran yang diterima oleh atasan tersebut apabila
bertujuan untuk organisasi. Atasan sangat menerima saran-saran tersebut karena atasan Laura cukup terbuka dengan anggotanya. Saran–saran yang disharingkan
antara atasan dengan anggota tersebut dibicarakan secara baik-baik sehingga tidak terjadi salah paham.
“Atasanketua-ketua kami tu orangnya terbuka gitu ya jadi misalnya kalau ada masukan-masukan dari anggota, selama masukan-masukan itu untuk
membuat organisasi semakin baik, pasti diterima sama ketua-ketua kami, misalnya kalau ada salah paham atau gimana, pasti dibicarakan baik-baiklah
pokoknya semua dibicarakan baik-baik.” Atasan Laura cukup baik dalam menanggapi apabila ada masalah dalam
upaya kerja dari Laura. Atasan Laura langsung memberi arahan yang benar kepada anggotanya apabila ada masalah dalam upaya kerja Laura tersebut.
Instruksi yang diberikan oleh atasan tersebut diberikan lagi kepada anggota dengan jelas agar tidak terjadi masalah dalam kinerjanya.
“Aku bilang tadi, gak langsung diapain tapi diarahkan lagi supaya kinerja aku, kerja aku yang disuruh sama atasan aku tadi lebih bagus lebih diinstruksi
lagi, dikasih tahu lagi.” Motivasi yang diberikan atasan kepada Laura cukup bagus menurut Laura.
Tetapi menurut Laura. Motivasi-motivasi yang diberikan oleh atasannya itu tidak sesuai dengan harapan anggotanya. Kurangnya motivasi dari atasan, membuat
anggota menjadi sedikit kecewa dengan atasannya, meskipun begitu Laura masih cukup bangga dengan anggotanya.
“Motivasinya baguslah, tapi selama ini kalau dilihat sih belum terlalu apa kalilah motivasinya, masih sekedar-sekedarnya aja. Jadi maksudnya kayak kami
Universitas Sumatera Utara
pun anggota jadinya kadang-kadang suka apa karena mungkin motivasinya mungkin yang kurang dari ketua gitu. Tapi lumayanlah sebenarnya.”
Peraturan-peraturan yang diberikan atasan kepada bawahan menurut Laura cukup jelas diterima oleh anggota. Anggota dapat menerima peraturan tersebut
karena tujuan dari peraturan itu cukup jelas untuk kepentingan organisasi. “Peraturannya cukup bagus ya, trus dia tu jelas peraturannya itu untuk
apa, tujuannya untuk apa dan dari peraturan itu jelas. Pokoknya selama ini peraturan-peraturan yang dibuat atasan itu baguslah pokoknya.”
Salah paham dalam organisasi itu adalah hal yang wajar dengan mempunyai alasan supaya mencapai kesepakatan untuk kepentingan organisasi.
Pemecahan salah paham tersebut maka dibutuhkan yang namanya musyawarah. Atasan Laura pun berguna untuk menjelaskan kembali dan diberikan arahan yang
benar agar mencapai kesepakatan. Hal tersebut dibicarakan secara baik-baik yang berguna agar tidak terjadi salah paham.
“Pastinya musyawarah ya, kita omongin lagi “ini kenapa bisa terjadi salah paham?” diterangindijelasin lagi sampai ketemulah titik tengahnya gitu
biar salah pahamnya itu gak ada. Pokoknya dibicarakan baik-baik, selama ni kayak gitu.”
Atasan Laura cukup menegakkan yang namanya musyawarah. Agenda- agenda yang telah disiapkan oleh atasan, kemudian dibicarakan kembali bersama
anggota. Kegiatan seperti adanya peraturan atau kegiatan baru, itu sebelumnya dimusyawarahkan terlebih dahulu. Atasan tidak egois dalam mengambil
keputusan dalam bertindak, jadi dalam keputusan tersebut terdapat juga suara dari anggota.
“Iya pasti, jadi kalau misalnya ketua kami tu kalau misalnya mau kayak ada acara atau gimana mau buat peraturan baru gitu pasti selalu dirundingkan,
langsung dikasih tahu agenda sama anggota-anggota baru dicari hari, baru dirundingin sama-sama.”
Hubungan atasan dengan ketua sangatlah baik menurut Laura. Kerja sama yang terjadi antara atasan kepada anggota seperti tidak ada batasan melainkan
kawan. Dengan tidak adanya batasan tersebut membuat atasan dengan anggot
Universitas Sumatera Utara
menjadi lebih kompak. Meskipun tidak ada batasan atasan dengan anggota tetapi anggota tetap harus menjaga etika dengan atasannya tersebut
“Atasan sama anggota itu di organisasi kami ini kompak-kompak trus hubungan kerja samanya itu kerja sama yang baik gitu. Jadi gak ada batasan
antara ketua dengan anggota tapi tetap tahu diri maksudnya letak aku itu di anggota jadi aku harus begini sama atasan tetap kayak gitu. Jadi hubungannya
itu hubungan baik ya, selama ini baik trus atasan sama ketua itu kompak-kompak kayak gitulah istilahnya.”
Analisis Kasus 8
Laura merupakan mahasiswi Kesejahteraan Sosial 2012 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara USU an juga
merupakan anggota dari SAPMA PP USU. Menurut Laura, hubungan dan komunikasi anggota dengan atasannya cukup baik dan kompak karena atasannya
tidak ada batasan antara anggota dengan atasan tetapi anggota harus masih menghargai jabatan atasan.
Instruksi yang diberikan atasan kepada anggota menurut Laura cukup jelas dimengerti oleh anggota-anggota. Instruksi yang diberikan atasan kepada Laura
pun memang mengarah untuk tujuan organisasi bukan untuk kepentingan pribadi. Laura pun sebagai anggota cukup mengerti instruksi tersebut dan membuat
kinerjanya menjadi bagus. Atasan Laura pun menanggapi dengan positif hasil kinerja dari anggotanya dan apabila ada kinerja yang bermasalah, atasan Laura
langsung memberi tahu kesalahan kinerjanya tersebut dan mencari solusinya kemudian diberi arahan yang benar.
Atasan Laura pun tidak lupa memberikan motivasi kepada anggotanya agar kinerja mereka lebih bagus lagi dan lebih ditingkatkan lagi. Menurut Laura
bahwa kalau atasannya memotivasi anggotanya hanya masih sekedarnya aja dengan kata lain tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Laura. Atasan Laura
juga memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi anggotanyadan juga terkadang anggota juga memberikan saran kepada atasannya selama itu bertujuan
untuk organisasi maka diterima dengan baik oleh atasannya. Pertukaran saran yang dilakukan dan dibicarakan dengan baik oleh anggota maupun atasannya agar
tidak terjadi salah paham.
Universitas Sumatera Utara
Salah paham dalam berorganisasi tersebut adalah hal yang wajar terutama pada saat pertukaran pendapat. Atasan Laura selalu mengatasi salah paham
tersebut dengan bertanya kepada anggota tersebut kemudian dicari solusi dari masalah tersebut secara baik-baik. Atasan Laura juga membuat peraturan yang
tegas agar anggotanya patuh dengan peraturan tersebut dan tidak melakukan hal yang dilarang oleh peraturan tersebut.
Peraturan yang dibuat oleh atasan Laura juga sebelumnya dimusyawarahkan bersama anggota. Musyawarah tersebut berguna agar pendapat
dan aspirasi anggota dapat didengar oleh atasan dan ikut berpartisipasi dalam organisasi tersebut. Peraturan tersebut disetujui oleh semua pihak dalam
organisasi apabila keputusannya bertujuan untuk kepentingan organisasi. Laura sebagai anggota dari SAPMA PP USU telah mengkonstruksikan
komunikasi organisasi dalam SAPMA PP USU melalui musyawarah dalam pengambilan keputusan karena dalam musyawarah tersebut anggota-anggota dan
atasan saling bertukar pendapat. Laura juga mengkonstruksikan upward communication di dalam SAPMA PP USU melalui adanya pemberian saran
kepada atasan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi dan juga memberikan laporan mengenai hasil kinerja anggota.
IV.2 Pembahasan