3. Fungsi persuasif
Fungsi persuasif ini berkaitan dengan kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai yang diharapkan. Pimpinan
biasanya lebih suka mempersuasikan bawahannya dari pada memberi perintah, gunanya agar lebih meningkatkan kemampuan karyawan untuk
mencapai tujuan bersama lebih besar dibandingkan jika pimpinan sering memperlihatkan kekuasan dan kewenangan.
4. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan
baik Sendjaja, 1994: 136-137. Menurut Condrad 1985 menyatakan bahwa terdapat fungsi khusus dalam
komunikasi organisasi yaitu : 1.
Membuat para karyawan melibatkan dirinya ke dalam isu-isu organisasi lalu menerjemahkannya ke dalam tindakan tertentu di
bawah sebuah “komando”. Ada dua tipe fungsi komando yang dimaksud yaitu pengarahan dan feedback.
2. Membuat para karyawan menciptakan dan menangani “relasi” antara
sesama bagi peningkatan produk organisasi. Tujuan menciptakan relasi di dalam komunikasi organisasi itu adalah untuk meningkatkan
produksi organisasi. 3.
Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani ataumengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang “tidak
pasti”. Komunikasi organisasi memilih keputusan yang komplikatif dalam organisasi Liliweri, 2004: 68.
II.2.2.2 Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi tidak selamanya berjalan dengan mulus seperti yang diharapkan. Seringkali dijumpai dalam suatu organisasi
terjadi salah pengertian antara satu anggota dengan anggota lainnya atau antara atasan dengan bawahannya mengenai pesan yang mereka
Universitas Sumatera Utara
sampaikan dalam berkomunikasi. Robbins meringkaskan beberapa hambatan komunikasi sebagai berikut:
1 Penyaringan filtering.
Hambatan ini merupakan komunikasi yang dimanipulasikan oleh sipengirim sehingga nampak lebih bersifat menyenangkan si
penerima. Komunikasi semacam ini dapat berakibat buruk bagi organisasi, karena jika informasinya dijadikan dasar pengambilan
keputusan, maka keputusan yang kelak akan dihasilkan berkualitas rendah.
2 Perspektif selektif.
Hambatan ini merupakan keadaan dimana penerima pesan di dalam proses komunikasi melihat dan mendengar atas dasar keperluan,
motivasi, latar belakang pengalaman, dan cirri-ciri pribadi lainnya.Jadi, boleh jadi tidak sama dengan apa yang dilihat dan
didengar oleh orang lain. Hal ini disebut juga adanya perbedaan persepsi sehingga dapat menjadi penghambat bagi komunikasi
yang efektif. 3
Perasaan Hambatan ini merupakan bagaimana perasaan penerima pada saat
dia menerima pesan komunikasi akan mempengaruhi cara dia menginterpretasikan pesan. Pesan yang sama yang diterima oleh
seseorang di saat sedang marah akan berbeda penafsirannya jika ia menerima pesan itu dalam keadaan normal.
4 Bahasa
Kata-kata memiliki makna yang berbeda antara seseorang dengan orang lain. Kadang-kadang, arti dari sebuah kata tidak berada pada
kata itu sendiri tetapi pada kita. Umur, pendidikan, lingkungan kerja dan budaya adalah hal-hal yang secara nyata dapat
mempengaruhi bahasa yang dipakai oleh seseorang, atau definisi yang dilekatkan pada suatu kata. dalam Masmuh, 2010:80-82
Universitas Sumatera Utara
II.2.2.3 Usaha-Usaha Mengurangi Hambatan Komunikasi Organisasi
Menurut Down, ada empat cara umum yang dapat dilakukan oleh anggota organisasi untuk menambah ketepatan mengkomunikasikan
informasi dalam organisasi. Cara tersebut adalah sebagai berikut: 1
Menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi Bila seorang karyawan atau pimpinan merasa bahwa informasi
yang dia terima mungkin mendapat ganguan maka salah satu cara menemukan gangguan maka salah satu cara untuk menemukan
ganguan tersebut adalah mengkonfirmasikan pesan itu dengan berbagai sumber pesan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
berikut: a.
Menggunakan sumber informasi yang di luar organisasi, termasuk materi yang telah dipublikasikan, teman dari
organisasi lain, langganan organisasi, orang yang memberikan bantuan terhadap organisasi, kenalan, kontak yang bersifat
politik dan desas-desus. b.
Menciptakan bidang tanggung jawab yang tumpang tindih diantara karyawan sehingga adanya kompetisi dalam proses
komunikasi. Tiap orang dalam bagian itu akan mengetahui apabila laporannya kurang tepat maka akan dibantah oleh
karyawan lainnya. 2
Menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi atau hambatan Seorang pemimpin hendaklah mengindentifikasi gangguan dengan
teliti sehingga dia dapat mengenal mana informasi yang lebih dekat pada yang asli. Bila prosedur pengimbangan digunakan dalam
organisasi, sebagaimana kecenderungan biasanya banyak efek faktor personal dan organisasi ini dapat dikurangi.
3 Menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dengan
pemberi informasi Cara ini dapat dilakukan dengan memelihara struktur organisasi
yang mendatar atau dengan menggunakan bermacam-macam strategi langsung. Dengan mengurangi jumlah mata rantai jaringan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi maka jumlah penyaringan dan distorsi komunikasi akan berkurang. Struktur organisasi yang datar menghendaki
pengontrolan yang luas. Bawahan mempunyai tingkat kebijaksanaan yang lebih besar karena supervisor mempunyai
waktu yang sedikit dengan tiap-tiap bawahan. Kecenderungan dalam struktur organisasi yang datar adalah kurangnya distorsi
dalam komunikasi vertikal karena kurangnya jumlah tingkat yang dilalui oleh suatu pesan.
4 Mengembangkan pembuktian gangguan pesan.
Satu cara untuk mengurangi hambatan adalah menciptakan sistem pesan yang tidak boleh mengubah arti pesan selama dalam
pengiriman. Untuk membuktikan tidak ada distorsi, suatu pesan, suatu pesan harus dapat dikirimkan tanpa penyingkatan atau
perluasan diantara sumber dan tujuan si penerima. dalam Masmuh, 2010:95-97
II.2.3 Komunikasi ke Bawah Downward Communication