II.2.4.3 Jenis Informasi Yang Dikomunikasikan Kepada Atasan
Kebanyakan analisis dan penelitian dalam komunikasi ke atas menyatakan bahwa penyelia dan manajer harus menerima informasi dari
bawahan mereka yaitu: 1.
Memberitahukan yang dilakukan bawahan tentang pekerjaan, prestasi, kemajuan, dan rencana-rencana untuk waktu mendatang.
2. Menjelaskan persoalan-persoalan kerja yang belum dipecahkan
bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan. 3.
Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan.
4. Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang
pekerjaan rekan kerja, dan organisasi. Pace dan Faules, 2005:190 Supervisor dan pimpinan haruslah mendapatkan materi-materi
informasi dari bawahannya mengenai hal-hal berikut: 1.
Menjelaskan materi yang dilakukan bawahan, pekerjaannya, hasil yang dicapainya, kemajuan mereka dan rencana masa yang akan
datang. 2.
Menjelaskan masalah-masalah pekerjaan yang tidak terpecahkan yang mungkin memerlukan bantuan tertentu.
3. Menawarkan saran-saran atau ide-ide bagi penyempurnaan unitnya
masing-masing atau organisasi secara keseluruhan. 4.
Menyatakan pikiran dan perasaan mengenai pekerjaannya, teman sekerjanya, dan organisasi. Muhamamad, 2009:118
Hal-hal itulah yang diharapkan pimpinan untuk disampaikan karyawan kepada atasannya melalui komunikasi ke atas.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa jika terdapat keseimbangan komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah
maka diharapkan informasi yang disampaikan oleh atasan kepada bawahan akan dapat diterima dengan baik oleh bawahan. Apabila bawahan
menginginkan informasi tambahan maka bawahan akan dapat menanyakan informasi tambahan tersebut kepada atasan. Dengan demikian maka akan
terjadi arus informasi sehingga antara pimpinan dan bawahan diharapkan
Universitas Sumatera Utara
dapat tercipta suasana yang menggairahkan yang pada akhirnya akan menimbulkan semangat kerja yang produktif di dalam usaha mencapai
tujuan. Hal-hal yang seharusnya disampaikan oleh karyawan kepada
atasannya seperti yang disebutkan di atas tidaklah selalu menjadi kenyataan.Banyak kesulitan untuk mendapatkan informasi tersebut.
Beberapa hal yang menyebabkan kesulitan mendapatkan informasi ke atas adalah:
1. Kecenderungan karyawan untuk menyembunyikan perasaan dan
pikirannya. 2.
Perasaan karyawan bahwa pimpinan dan supervisor tidak tertarik kepada masalah yang dihadapi karyawan.
3. Kurangnya reward atau penghargaan terhadap karyawan yang
berkomunikasi ke atas. 4.
Perasaan karyawan bahwa supervisor dan pimpinan tidak dapat menerima dan merespons terhadap yang dinyatakan oleh karyawan.
Sharma dalam Pace Faules, 2005:191 Kombinasi dari keempat perasaan dan kenyakinan di atas
menghambat pengungkapan gagasan, pendapat, dan informasi oleh para bawahan, terutama bila proses dan prosedur munculnya komunikasi ke
atas tidak praktis dan sulit. Jackson dalamPaceFaules,2005:192 menyatakan secara keseluruhan kekuatan yang mengarahkan komunikasi
dalam sebuah organisasi adalah motivasi. Karyawan cenderung berkomunikasi untuk mencapai beberapa tujuan untuk memuaskan
pribadinya atau untuk mencoba memperbaiki lingkungan barunya.Untuk memperlancar informasi dapat sampai ke atas maka setiap program
komunikasi organisasi hanya didasarkan pada iklim kepercayaan. Bila ada kepercayaan, karyawan mungkin lebih berani mengemukakan gagasan dan
perasaannya lebih bebas dan penyelia dapat menafsirkan apa yang dimaksud oleh karyawan dengan lebih cermat.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi ke Atas yaitu: 1
Komunikasi ke atas lebih mungkin digunakan oleh pembuat keputusan pengelolaan, apabila pesan itu disampaikan tepat pada waktunya.
2 Komunikasi ke atas yang bersifat positif, lebih mungkin digunakan
oleh pembuat keputusan mengenai pengelolaan daripada komunikasi yang bersifat negatif.
3 Komunikasi ke atas lebih mungkin diterima, jika pesan itu mendukung
kebijaksanaan yang baru. 4
Komunikasi ke atas mungkin akan lebih efektif, jika komunikasi itu langsung kepada penerima yang dapat berbuat mengenai hal itu.
5 Komunikasi ke atas akan lebih efektif, apabila komunikasi itu
mempunyai daya tarik secara intuitif bagi penerima. Muhammad, 2009:119
Komunikasi ke atas penting untuk pembuatan keputusan maka agar komunikasi ini berjalan dengan lancar dan memberikan informasi seperti
yang diharapakan maka perlu di programkan secara khusus.Untuk menyusun program ini ada prinsip-prinsip yang perlu dipedomani oleh
pimpinan. Prinsip-prinsip tersebut menurut Planty dan Machaver Pace, 1989 adalah sebagai berikut:
1. Program komunikasi ke atas yang efektif harus direncanakan.
2. Program komunikasi ke atas yang efektif berlangsung secara terus-
menerus. 3.
Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan saluran yang 4.
Program komunikasi ke atas yang efektif, menekankan kesensitivan dan penerimaan ide-ide yang menyenangkan dari level yang lebih
rendah. 5.
Program komunikasi ke atas yang efektif memerlukan pendengar yang objektif.
6. Program komunikasi ke atas yang efektif memerlukan pengambilan
tindakan berespons terhadap masalah.
Universitas Sumatera Utara
7. Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan bermacam-
macam media dan metode untuk memajukan arus informasi. dalam Muhammad, 2009:120-121
II.2.4.4 Bentuk Komunikasi Bawahan Kepada Atasan