II.2.1 Komunikasi
Istilah komunikasi dari bahasa inggris “communication”, secara etimologis dalam bahasa latin yaitu communis yang artinya sama, sama yang
dimaksud yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Selain itu komunikasi secara terminologis merujuk kepada
adanya proses penyampaian suatu pernyataan antar manusia yang bersifat umum melalui simbol-simbol yang berarti, simbol-simbol yang dimaksud adalah verbal
dan nonverbal. Menurut Book Cangara, 2006: 18-19 komunikasi adalah suatu transaksi,
proses simbolik yang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antarsesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan
tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku komunikator tersebut. Komunikasi sebagai suatu
transaksi maksudnya adalah komunikasi sebagai proses yang dinamis dan sinambungan mengubah pihak-pihak
yang berkomunikasi. Berdasarkan pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirim dan
menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan nonverbal Mulyana, 2005: 61-69. Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah mengubah
sikap to change the attitude, mengubah opini pendapat pandangan to change the opinion, mengubah perilaku to change the behaviour dan mengubah
masyarakat to change the society Fajar, 2009: 39. Hal yang paling penting dalam tujuan komunikasi ini adalah bagaimana
seorang komunikator dapat merubah sikap dari komunikan pada saat proses komunikasi berlangsung. Berlangsungnya proses komunikasi ini ditentukan oleh
komunikator who, komunikator memiliki fungsi utama sebagai pengirim pesan. Informasi apa says what yang ingin disampaikan, kemudian pesan
tersebut akan dikonstruksikan sesuai yang diinginkan komunikator yang kemudian akan diteruskan melalui suatu saluran medium kepada penerima
pesan to whom. Setelah pesan diterima dan dipahami, penerima pesan akan memberikan efek terhadap pesan yang diterimanya kepada pengirim pesan.
Komunikasi dapat dikatakan sukses apabila penerima informasi memperoleh
Universitas Sumatera Utara
pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini gambar 2.1.
Gambar II.2.1 Model Komunikasi Lasswell
=
Sumber: Cangara, 2006: 40
Komunikasi yang baik dan benar perlu dihayati dan digunakan agar ide, gagasan, keinginan, harapan serta perintah yang dapat terealisasikan oleh satu
individu dengan individu lain dapat dimengerti, dipahami, dihayati serta dilaksanakan demi kepentingan baik itu individu, kelompok atau organisasi
II.2.2 Komunikasi Organisasi