Sistem Penggajian Fungsi Kepegawaian dan Sistem Penggajian 1. Fungsi Kepegawaian

8. Pengintegrasian Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. 9. Pemeliharaan Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerjasama sampai pensiun. 10. Kedisiplinan Merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedesiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan- peraturan perusahaan dan norma-norma sosial. 11. Pemberhentian Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab- sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-Undang No. 12 Tahun 1964. Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan organisasi yang telah ditetapkan maupun tujuan individu dalam organisasi. Peranan manajemen sumber daya manusia baik fungsi yang bersifat manajerial maupun operasional sangat menunjang dalam usaha-usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Melalui fungsi-fungsi tersebut, manajemen sumber daya manusia berusaha menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan karyawan sehingga mereka selalu dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

2.5.2. Sistem Penggajian

Menurut Hariandja 2002. gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk Universitas Sumatera Utara memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat. Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi mendefinisikan gaji salary sebagai pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan dibayarkan secara perbulan. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi 2008 : 374 dalam bukunya sebagai berikut : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah Umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. Misalnya, pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah dan lain-lain. 2. Kartu jam hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. 3. Kartu jam kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung. 4. Daftar gaji dan upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. 5. Rekap daftar gaji dan upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per- departemennya, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. 6. Surat pernyataan gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji atau upah. 7. Amplop gaji dan upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada karyawan di dalam amplop. 8. Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Universitas Sumatera Utara Menurut Mulyadi 2008, Prosedur sistem penggajian yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer terdiri dari : 1. Bagian gaji Bagian gaji menerima kartu jam kerja dan tiket jam kerja dari berbagai departemen. Atas dasar dokumen ini, bagian gaji akan membandingkan kedua dokumen, memasukkan data gaji ke komputer, dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut urut waktu. 2. Departemen pengolahan data Setelah menerima input gaji, bagian ini akan menjalankan program pengurutan data. Hasilnya adalah data gaji yang telah urut. Selanjutnya bagian ini menjalankan program pembuatan cek dengan menggunakan file induk penggajian dan file buku besar. 3. Bagian utang Bagian ini menerima daftar gaji dari departemen pengolahan data. Atas dasar gaji tersebut, bagian utang akan memberikan otorisasi dan membuat voucher. Selanjutnya voucher dan daftar gaji diserahkan ke bagian utang. 4. Kasir Bagian ini mula-mula menerima cek gaji. Selanjutnya bagian ini juga menerima voucher dan daftar gaji, kemudian memeriksa dan menandatangani cek dan membatalkan mengecap lunas voucher. Kemudian kasir akan mendistribusikan dokumen-dokumen tersebut. 5. Bagian gaji Atas dasar daftar gaji yang diterima, bagian gaji akan mencocokkan dengan arsip kartu kerja dan tiket jam kerja. Selanjutnya dokumen-dokumen tersebut diarsipkan urut tanggal. Selain upah dan gaji yang diterima oleh setiap karyawan, masih ada kompensasi lain yang dapat mempengaruhi pada penerimaan penghasilan yaitu berupa insentif. Insentif sebagai balas jasa yang diterima oleh setiap karyawan akan dipengaruhi oleh adanya prestasi yang optimal, dimana sebagai alat ukur yang digunakan adalah hasil kerja yang melebihi standar yang ditetapkan perusahaan yang telah dicapai karyawan dalam kurun waktu tertentu. Menurut Mondy dan Noe yang dikutip dari Marwansyah dan Mukaram 2000 : 130 insentif terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Financial Insentive Merupakan insentif dalam bentuk material uang yang biasa diberikan secara bersaman dengan upah atau gaji. Insentif ini diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi kerja melebihi standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Financial insentive ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu : a. Finansial insentif langsung, terdiri dari atas pembayaran yang diterima oleh seseorang berbentuk gajiupah, bonus dan komisi. b. Finansial insentif tidak langsung, meliputi semua balas jasa finansial yang tidak termasuk ke dalam finansial insentif langsung seperti tunjangan-tunjangan, asuransi, bantuan social karyawan dan sebagainya. 2. Non Financial Insentive Non financial insentive terdiri atas berbagai bentuk kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaannya itu sendiri, atau berupa lingkungan fisik tempat seseorang ini bekerja. Kepuasan dari pekerjaan ini dapat dilihat dengan adanya tanggung jawab dari karyawan dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, adanya peluang dalam mengembangkan diri, tugas-tugas yang menarik serta merasa tertantang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepuasan yang berasal dari lingkungan kerja adalah rekan-rekan kerja yang menyenangkan, atasan yang kompeten dan kondisi kerja yang nyaman. Baik financial insentive maupun non financial insentive masing-masing memegang peranan dalam memberikan dorongan yang memungkinkan karyawan untuk memberikan prestasi kerja yang optimal. Bentuk-bentuk ini mempunyai hubungan yang erat satu sama lainnya dan juga saling melengkapi sehingga tujuan dari pemberian insentif itu dapat tercapai.

2.6. Kerangka Konseptual