efektif sesuai dengan peraturan yang ada di perusahaan maupun UU No 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan telah berjalan secara efektif. Fungsi yang lain yaitu fungsi pelatihan
dan pengembangan, fungsi kompensasi, dan fungsi keselamatan kerja belum dilaksanakan
secara efektif, baik karena kebijakan perusahaan kurang memadai maupun dikarenakan kesadaran
karyawan yang masih rendah.
Perbedaaan penelitian Siti Alifatul Arifa dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yaitu sistem kerja pegawai, yaitu adanya sistem absensi yang terkomputerisasi untuk mengukur tingkat kedisiplinan karyawan.
2.8. Hipotesis
Erlina 2008 : 49 menyatakan bahwa : Hipotesis penelitian adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud
untuk diuji secara empiris. Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, dapat disangkal, atau diuji
kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Hipotesis merupakan penjelasan
sementara mengenai perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi.
Berdasarkan perumusan masalah dalam kerangka konseptual di atas,
maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Adanya pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan operasional atas
fungsi kepegawaian terhadap perusahaan H2 : Adanya pengaruh yang signifikan atas system penggajian terhadap
perusahaan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di PT. Agung Sumatera Samudera Abadi yang berlokasi di Jl. Sei
Padang No. 58 Medan. Waktu penelitian yaitu bulan Agustus 2013 sampai selesai.
3.2. Pengumpulan Data
Ada dua metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu metode survei dan metode observasi. Metode pengumpulan data-data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Menurut E. M. Sangadji dan Sopiah 2010 : 169 Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan
tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subyek responden penelitian untuk memperoleh data yang
diperlukan. Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Wawancara
Menurut E. M. Sangadji dan Sopiah 2010 : 171 Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.
Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui tatap
Universitas Sumatera Utara
muka atau melalui telepon. Penulis menggunakan teknik wawancara dengan cara tatap muka langsung dengan responden.
2. Kuesioner
Menurut Sulistyo Basuki 2006 : 110 Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara
yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang berikan.
Menurut Bambang dan Lina 2005 : 115 skala Guttman digunakan untuk mengevaluasi data setelah dikumpulkan. Skala ini dapat digunakan untuk
mengukur berbagai macam fenomena yang berbeda. Skala Gutman dalam Freddy Rangkuti 1997 : 67 tujuan skala ini adalah
untuk memperoleh ukuran gabungan yang bersifat unidimensional hanya mengukur satu dimensi saja.
1. Kepada responden diajukan pertanyaan, setelah itu didapat hasil sebagai
berikut : 1.
Jawaban Ya diberi kode 1
2.
Jawaban Tidak diberi kode 0
2. Metode observasi
Menurut Riduwan 2004 : 104 Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung
ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Tipe observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Observasi langsung
Teknik observasi yaitu dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data yang jelas
berkaitan dengan penelitian. Dalam sebuah penelitian, peneliti harus memahami kriteria data yang
baik dan mampu menentukan teknik yang tepat dalam mengumpulkan data. Jika tidak, maka data yang dikumpulkan tidak akan diperoleh secara sempurna.
Menurut Menurut Mc Leod yang kutip oleh Azhar Susanto 2002 : 40- 41 data atau informasi harus :
1. Akurat, artinya data harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda
dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.
2.
Tepat waktu, artinya data itu harus tersedia atau ada pada saat
informasi tersebut diperlukan. 3.
Relevan, artinya data yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Lengkap, artinya data harus diberikan secara lengkap.
3.3. Jenis Data