Komunikasi Hasil Penugasan Audit Tindak Lanjut Penaksiran Resiko

Dalam hal tindak lanjut laporan hasil pemeriksan operasional ini tidak akan ikut campur mengenai sanksi yang di dapat oleh masing-masing seksi jika ditemukan adanya masalah. Dan yang berhak memberikan sanksi tersebut adalah Presiden Direktur.

4.7.2. Komunikasi Hasil Penugasan Audit

Setelah mengadakan pengujian, hasil dari audit oleh auditor internal disusun dalam suatu laporan. Laporan hasil pemeriksaan dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat berwenang. Laporan hasil audit tersebut memuat temuan-temuan yang diungkapkan kemudian mendeskripsikan temuan tersebut dan memberikan saran perbaikan.

4.7.3. Tindak Lanjut

Auditor internal melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindak lanjut. Pelaksanaan tindak lanjut salah satunya berupa penyempurnaan ketatalaksanaan. 4.7.4. Lingkungan Pengendalian PT. Agung Sumatera Samudera Abadi memiliki unsur-unsur lingkungan pengendalian yang memadai terlihat dari adanya nilai etika dan kejujuran yang telah ditetapkan pihak perusahaan, adanya komitmen terhadap kompetensi, adanya partisipasi dewan komisaris dan komite audit, adanya penerapan filosofi dan gaya operasi manajemen telah sesuai dengan kebijakan perusahaan, strukutr organisasi disusun secara jelas dan sistematis sehingga tidak ada tugas rangkap yang cukup menimbulkan penyimpangan, adanya pelimpahan Universitas Sumatera Utara wewenang dan tanggung jawab yang jelas, kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang telah ditetapkan sesuai aturan.

4.7.5. Penaksiran Resiko

Pihak manajemen perusahaan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi dalam menetapkan resiko cukup sehingga manajemen perusahaan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi akan lebih mampu menjawab tantangan di masa depan. Penaksiran resiko seperti perubahan dalam lingkungan operasi, karyawan baru, perubahan sistem informasi, pertumbuhan pesat dan teknologi baru yang terjadi di perusahaan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi dapat dikurangi sekecil mungkin. 4.8 Pemeriksaan Operasional Atas Fungsi Kepegawaian Dan Sistem Penggajian Pemeriksaan operasional atas fungsi kepegawaian dan sistem penggajian yang dilakukan oleh perusahaan yaitu : a. Tahap Pendahuluan Langkah awal yang dilakukan oleh auditor adalah melakukan survei pendahuluan terhadap bagian fungsi kepegawaian dan sistem penggajian, dimana auditor mulai mencari data-data apa saja yang akan diaudit dan dalam bentuk tertulis. Auditor juga melakukan wawancara kepada pihak manajemen agar auditor dapat memahami kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan. Auditor pada bagian ini sebelum melakukan audit sudah diberikan pedoman internal yang telah ada di perusahaan. Universitas Sumatera Utara b. Tahap Pemeriksaan Mendalam Pada tahap ini auditor melakukan studi lapangan, dimana auditor melakukan pengamatan secara langsung atas kegiatan kepegawaian dan penggajian. Auditor juga melakukan kegiatan analisis untuk mengetahui penyimpangan antara rencana dengan realisasi dalam kepegawaian dan penggajian. c. Tahap Pelaporan Auditor membuat laporan hasil audit yang terdiri dari informasi mengenai objek yang diaudit serta hasil audit mencakup temuan- temuan, rekomendasi dan hal-hal yang perlu diperhatikan dan di tindak lanjuti. Pemeriksaan operasional dalam hal fungsi kepegawaian dan sistem penggajian ini telah sesuai dengan yang diterapkan oleh perusahaan. Perusahaan juga melakukan audit sesuai dengan teori yang ada di dalam buku, maka dalam hal pemeriksaan ini fungsi kepegawaian dan sistem penggajian sudah berjalan dengan efektif karena mulai dari awal perekrutan sampai ke pemberhentian semuanya sudah berjalan sesuai dengan ketentuan perusahaan dan sesuai dengan audit program yang telah ditentukan dan dalam penerapan sistem penggajian yang disusun dengan cermat harus ditunjang oleh administrasi yang lancer dan memuaskan. Universitas Sumatera Utara

4.9 Pengendalian Intern Atas Fungsi Kepegawaian dan Sistem Penggajian